“Astaga, apa itu tadi?” tanya Rini pada dirinya sendiri sambil menyentuh bibirnya sendiri lalu menoleh ke arah Tegar yang kini masih memangku tubuhnya. “Kapan kamu berdiri dari atas pangkuanku?” tanya Tegar dengan tatapan datar. “Maaf,” ucap Rini dengan ekspresi serba salah lalu langsung berdiri dari atas pangkuan Tegar. Tegar melihat ekspresi wajah Rini sejenak, lalu tertawa lantaran wajah Rini memerah. “Apa yang terjadi? Kamu memikirkan sesuatu? Kenapa wajahmu memerah seperti itu?” tanya Tegar pada Rini. “Tidak ada, aku akan kembali ke ruangan kerjaku, dan berkasnya? Apakah Mas Tegar masih ingin aku memeriksanya?” tanya Rini pada Tegar. “Tidak perlu lagi, aku akan memeriksanya dulu, kamu lanjutkan saja pekerjaanmu,” jawab Tegar sambil mengedikkan dagunya ke pintu, Tegar ingin

