“Kalau kamu merasa nyaman berada di sisi Bos, itu lebih baik. Dia sangat memperhatikanmu, melihatnya terikat denganmu dalam sebuah pertunangan sepertinya ini memang hubungan serius. Kamu tidak menyadarinya, dia menginginkanmu, tunggu saja, aku yakin dia pasti akan menikahimu suatu hari,” sahut Sadam. “Me-menikah?” tanya Rini. Sadam sudah pergi setelah mengatakan itu padanya barusan. Dia tidak melihat Sadam di ambang pintu lagi. Rini memakan makanan untuk memenuhi perutnya tapi tidak merasakan seperti apa rasanya. Semua perkataan Sadam membekas di dalam benaknya. Rini memikirkan tentang pernikahan yang Sadam katakan. “Pak Aldi bilang dia akan menikah dengan wanita yang menurutnya cocok, tapi beberapa waktu lalu dia bilang ingin mengambil hatiku, jadi ketika sudah memiliki hatiku dia ak

