Entah berapa jam lamanya Fajar tetap duduk di sana, hingga Aldi kembali datang di rumah sakit, lalu tak lama kemudian Sadam pergi untuk mengurus sesuatu. Aldi menatap Fajar yang sejak dia tiba di sana sudah duduk di kursi koridor. Aldi menatap penampilan Fajar yang cukup menawan sebagai seorang dokter senior di rumah sakit besar tersebut. “Pria ini peliharaan si gendut? Dia lumayan tampan, wajahnya, postur tubuhnya juga sempurna. Selama ini Rini tinggal di rumah Si gendut jadi dia pasti dekat dengan Rini, kenapa aku merasa gelisah dan kesal!” keluh Aldi dalam hati. Aldi hanya mondar-mandir di koridor tanpa menegur Fajar. Beberapa saat kemudian, Fajar menatap ke arah Aldi. Fajar sendiri enggan bertatap muka dengan Aldi karena hatinya terasa sakit membayangkan Rini berada di sisi Aldi

