Sebuah pertanyaan terlintas di benak Kirana — Akankah ini menjadi akhir dari hubungannya dengan Bramasta? Anak. Itu akan menjadi alasan paling kuat bagi Bramasta untuk menyudahi hubungan mereka. Kirana tidak berani memikirkannya. Bukan karena takut kehilangan semua materi yang kini ia miliki — tidak, dia tidak peduli dengan itu. Bramasta tidak akan mengambil kembali apa yang pernah dia berikan, meskipun Kirana memaksa mengembalikannya. Yang membuat dadanya sesak justru kenyataan pahit: Selama ini, semua yang dia lakukan bukan untuk kemewahan, tapi karena cinta yang tumbuh dari sebuah kesalahan. Cinta yang lahir di tanah dosa, tapi terasa paling jujur dalam hidupnya. Kirana menatap ponselnya lama. Pikirannya bercabang ke banyak arah: tentang Bramasta, tentang ibunya di kampung, ten

