Padepokan Macan Putih
"Sore hari Suara gema di madrasah ibtidaiyah tempat biasa di adakan pengajian ibu ibu di waktu sore sedang melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang di pimpin oleh," Kiayi Sepuh
"Sementara di ruangan tengah rumah kiayi Sepuh Azis dan Dirga sedang menunggu instruksi dari Tuan Alex untuk keberangkatan malam ini,"
"Azis ," Dirga anakku," Apakah sudah siap," untuk berangkat malam ini,?" Tanya Alex Brian Asisten Tuan Abdullah
"Kami," berdua sudah siap," jawab mereka berdua bersama sama..
"Azis setelah sampai di Kota Jakarta usahakan jangan lengah," karna genk kobra sekarang memburu mu," yang di tahu oleh Boled, Suparno dan Arif," Tuan muda Harsya adalah," dirimu,?" kata Tuan Alex Mengingat kan nya
"Saya," mengerti Tuan," biar lah saya yang menjadi target Buruan mereka asalkan Tuan muda selamat dan bisa mengungkap semua nya dan membumi hanguskan orang orang seperti mereka," jawab Azis denga. sorot mata yang tajam.
"Azis Nanti di Jakarta kau akan di Bayangi oleh," Kang Ujang Suparman ketua Macan putih, dan beberapa pengawal lainnya usahakan sementara musuh musuh mengetahui nya bahwa dirimu adalah Tuan Muda Harsya," dan nanti sahabat sahabat tuan muda yang asli juga akan di beritahu kan oleh Gandi malam ini," kata Alex panjang lebar
"Azis hanya mengangguk kepala nya tanda sudah mengerti instruksi dari Asisten Tuan Besar Abdullah.
"Sementara Anak ku Dirga Segera untuk melakukan peninjauan Area atau pun lokasi untuk perpindahan kantor pusat ke kota Jakarta,' surat rekomendasi yang telah di Tanda tangani oleh," Tuan Besar sudah di siapkan dan serahkan kepada Tuan Ardi selaku Direktur XFRES GROUP," Kata ayah Dirga yaitu Alex Brian.
"Mengerti, ayah ," balas Dirga singkat"
"kriiiiing............!
"kriiiiing............!
"kriiiiing............!
"Halo," Gandi," ada Apakah kamu Nelepon," tanya Tuan Alex
"Begini Tuan," Ujang Suparman sudah berada di apartemen saya," sekarang sedang beristirahat," apakah Azis dan Dirga jadi berangkat hari ini," tanya Gandi dari seberang teleponnya.
"Bagus' Azis dan Dirga anakku malam ini berangkat," kata Alex
"Siap ," Tuan," kalau begitu silahkan anda sibuk di sana," saya akan segera berangkat untuk menghadiri acara makan malam bersama sahabatnya Tuan muda sekaligus memberi tahukan kepada mereka tentang rencana yang sudah di tetapkan," kata Gandi sebelum panggilan telepon berakhir.
"Silahkan," Gandi," sahut," Alex dalam obrolan telepon nya,.....!
"Dirga," Azis sebaiknya sekarang kalian berangkat ," jadi tidak terlalu malam sampai ke Jakarta nya," kata Tuan Alex
"Azis Menatap Dirga," dan mengangguk kan kepala nya untuk Segera berangkat sekarang, Dirga pun demikian tanda setuju usul dari ayahnya,"
Baiklah," Ayah," jawab Dirga," setuju dengan pemberangkatan sekarang," jawab Dirga
Azis," Loe yang bawa mobil," yaa ," kata Dirga sambil memberikan kunci mobil nya
"Ok," siap," lalu Azis keluar untuk sekedar memanaskan mesin nya dulu mobil yang akan di pake oleh Dirga dan Azis.
"Nak," Azis mau kemana,? tanya Nenek Aisah yang baru keluar dari madrasah ibtidaiyah selepas acara pengajian bersama Umi Aminah.
"Eh....' Ini," Anu," mau berangkat ke Jakarta bersama Dirga,' sahut nya tergugup karna tiba tiba.
"Dua perempuan paruh baya itu," tersenyum melihat pemuda yang bicara nya gelagapan,
"Apakah tidak sebaiknya nunggu dulu Harsya dan Halimah," ujar Umi Aminah yang sekarang bertanya.
"Tadinya," mau berangkat nanti malam," tapi kata Tuan Alex sebaiknya sekarang takut nya Kemalaman di jalan," jawab Azis menjelaskan nya.
"Ohk," gitu ya," Nak Azis yaa udah hati hati di jalannya," jangan ngebut nanti putri nya Pa Omar bisa sakit" Goda Umi Aminah yang mengetahui hubungan nya bersama Hani
"Eh," iyaa" Itu," iya Umi," lirih Azis malu wajah nya seketika memerah kaya buah tomat yang sedang matang,"
Ini mungkin si Harsya yang ngasih tau dasar sahabat tukang ngadu batin Azis dalam hati nya bergejolak menahan debaran rasa rindu kalau menyebut nama Hani.
"Mereka berdua hanya terkekeh cekikikan sambil berjalan kearah ruangan rumah milik Kiayi sepuh.
"Sementara di markas besar milik perusahaan Anugrah Zahra group tepat nya di kampung rambutan Jakarta," dua lelaki yang sedang berjalan menuju ruangan bawah tanah mengikuti lelaki setengah baya dan lelaki yang umur nya tidak jauh berbeda dari Cok Ben," mereka pun sampai dan menyuruh kepada pengawal nya untuk membuka kan pintu tahanan yang di dalam nya ada Ken Liem dan Rex Ryu anak buah Tuan Dirga," putra dari Asisten Tuan Abdullah.
"Pengawal buka kunci nya dan bawa kedua orang asing tersebut," perintah Tuan Suhardi.
"Baik'," Tuan besar," jawab pengawal tersebut," lalu membuka kunci tahanan dan membawa kedua tahanan tersebut kehadapan Tuan Suhardi beserta ketiga lelaki yang berada di samping kiri dan kanan Suhardi.
"Buka," borgol di tangan mereka berdua," aku akan bertanya kepada mereka berdua," kata Suhardi
"Tapi," Tuan,' kata pengawal ragu ragu
"Buka kataku," bentak Tuan Besar,"
"Setelah borgol di tangan mereka berdua di buka," Ken dan Ryu pun tersenyum sinis kepada semua yang hadir di ruangan bawah tanah,"....!
"Cok Ben silahkan giliran kalian berdua," kata Suhardi
"Baik, Abang," balas Mereka Berdua'
"Ken Liem dan Rex Ryu kami berdua di utus oleh Tuan Alex Brian," Ayahnya dari majikan kalian berdua yaitu Dirga Brian," kata Beni menjelaskan kepada dua warga Negara asing tersebut.
"Hahahahaha" Setelah sekian lama kalian datang untuk menemui kami berdua," kemarin kemarin kemana hah," bentak Rek Ryu dengan Sorot mata memerah,"
"Sontak," Billy dan pengawal nya pun merasa darah nya mendidih seakan akan mau menghajar mereka berdua," berbeda dengan Suhardi dan Cok Ben yang santai da kalem," menghadapi kemarahan Rek Ryu.
"Hai....."b******n tengik bisa kah kau sedikit sopan berbicara kepada orang lain? apakah di negara mu begini cara orang bertanya? kata Billy yang mulai emosi nya meledak
"Hahahahaha," kalian berani nya main keroyokan,"sinis Ken yang mulai tersulut emosi nya oleh Tuan Billy.
"Kau terlalu sombong di negeri orang anak muda..!.." jika aku berniat jahat sudah dari kemarin kemarin nyawamu sudah aku lepas"Tanya Tuan Suhardi yang kini wajah nya sudah memerah.
", Abang Suhardi dan Tuan Billy sudah sudah tidak guna berdebat dengan kawan biar ini jadi urusan kami berdua," kata Ucok meredam kan amarah dari mereka yang beradu mulut.
"Baiklah," Cok Ben Abang percaya kepadamu," sahut Suhardi dan di angguki oleh Billy.
"Maap kan kami berdua yang telat mengetahui keberadaan kalian berdua dan kesalahpahaman anak buah Abang saya yaitu Tuan Suhardi," kata Beni membungkuk dengan hormat kepada dua orang asing tersebut.
Dua lelaki ini begitu sangat tenang. dia seperti orang baik, seperti orang yang tidak punya dosa saja, sikap nya penuh hormat tidak angkuh dan sombong, apakah bener mereka berdua suruhan dari Tuan Dirga ucap orang Asing dalam hatinya.
"Baiklah," aku percaya pada kalian semua," kata Rex Ryu yang sudah bisa menahan emosi nya,
"Terima kasih," Tuan Rex Ryu Atas kepercayaan kalian kepada kita berdua," Sahut Beni lembut tapi berwibawa.
"Terus tujuan," dari Tuan Siapa," Tanya Ken kebingungan memanggil nya kepada Beni dan ucok,"
kelanjutan nya di bab selanjutnya.
bersambung.