"Senja pun tampak sudah kelihatan dengan tenggelam nya matahari menandakan malam pun sebentar lagi akan," tiba Suara adzan magrib akan berkumandang," Sementara di markas besar milik perusahaan Anugrah Zahra group," di dalam ruangan tahanan," lampu lampu pun sudah menyala menandakan suasana di ruang tahanan menjadi terang benderang.
"Mendengar pertanyaan dari lelaki asing yang di panggil Rex Ryu, orang yang di tanya menampar sedikit wajahnya, dengan nada penyesalan Beni menjawab.
" Maapkan atas ketidak sopanan saya saat ini, mungkin karna terlalu banyak pertanyaan yang akan saya tanyakan kepada kalian berdua, sehingga saya lupa untuk memperkenalkan diri saya kepada kalian berdua," kata Beni dengan nada menyesal lalu dia kembali berkata.
"Perkenalkan saya adalah Beni dan yang ini Ucok partner kerja sekaligus sahabatku," saya datang dari kota kecil di pelosok negri, tujuan saya datang kesini dan meminta kepada Abang Suhardi untuk sekedar mencari impormasi kalian berdua atas perintah dari Tuan Alex," kata Tuan Alex kalian berdua menghilang setelah Tuan Muda Harsya berada di kediaman Abang Suhardi," karna kami berdua bersaudara yang telah lama berpisah akhir nya saya menemui Tuan Suhardi dan menanyakan tentang kalian berdua," kata Beni panjang lebar menjelaskannya kepada dua orang asing itu.
"Sontak dua warga negara asing pun bersimbuh dan berlutut di hadapan Cok Ben dan meminta maap atas kejadian yang barusan karna tersulut nya emosi kepada Tuan Billy dan yang hadir di sini.
"Maapkan kami berdua atas insiden yang barusan terjadi," lirih Rex dan Liem sambil berlutut dan menangis ??
"Sudah," Sudah," tidak harus meminta maap apalagi sampai berlutut segala," saya juga akan hal begitu bila terjadi kepada kita," ucap Ucok sambil membangunkan mereka berdua untuk berdiri.
"Setelah mereka berdua berdiri kembali,"
Beni pun berkata kepada Abang Suhardi.
"Abang," sebaiknya kita naik keatas dan mengobrol di atas di ruangan tempat biasa mengadakan rapat," kata Beni
"Emang," kenapa Beni,?" tanya Suhardi
"Huh......."Abang ini apa tidak kasian kepada Beni yang pegal dari tadi berdiri Mulu mana tenggorokan kering," kekeh beni yang sedang merajuk kepada Suhardi.
"Bilang," dong Beni bukan kau saja yang pegal encok Abang juga linu," dari tadi berdiri," sahut Suhardi sambil cekikikan.
"Yaaa......'' udah Kemon Lest goo," kini Ucok yang berbicara hahahahaha
Melihat tingkah dua lelaki dan tuan besar membuat tuan Billy dan para pengawalnya terbengong ," keakraban mereka yang super asik dan tidak ada beban.
"Eit......." sebentar Cok Abang Suhardi sahut," Beni
"Woy," Ben," Ada apa?" ujar Ucok sembari berhenti langkah kaki nya dan membalik badan kan kepada yang memanggil nya sama hal nya Suhardi pun ikut berhenti.
"Abang ," Suhardi perintah kan kepada Pengawal untuk membeli nasi Padang sama es jeruk sekalian pedagang nya beli," kekeh Beni sambil tertawa terbahak bahak dan mulai berjalan bersama Ken dan Rex
"Suhardi hanya geleng-geleng kepala begitu juga dengan Tuan Billy dan para pengawal yang hadir di sana,"
"Setelah sampai di ruangan yang biasa di pakai rapat para pengawal yang di pimpin oleh Billy atau pun Maman Tomat," semua yang tadi sempat berdiri di ruangan bawah tanah pun duduk bersama.
"Abang," Sudah kah pengawal Abang Suhardi membeli nasi Padang sama es jeruk," rengek Beni yang kelaparan,"...!
"Ucok yang melihat tingkah aneh sahabat ny hanya tertawa cekikikan," dan berkata kepada Abang Suhardi,"
"Gak," usah lah Abang," Biarkan ci beni merengek-rengek kelaparan," kekeh Ucok sambil mata sebelah nya mengedipkan.
"Ahk......!...." s****n kau Cok," loe tau sendiri gue belum makan dari," pagi," sergah Beni
"Sudah.......!.....! Beni," sebentar lagi datang nasi Padang nya khusus dua bungkus buat kamu Beni," goda Suhardi sambil tersenyum
"Top,.....!....." pokoknya acungi jempol buat Abang Suhardi yang paling mengerti dari dahulu sampai sekarang," puji beni sambil jari jempol nya di ke atas kan sedangkan lidah nya di julurkan kepada Ucok....!...."
"Ucok dan Suhardi hanya tersenyum cekikikan melihat Beni kalau sudah merajuk,
"Tidak lama kemudian Pesanan nasi padang pun datang dan langsung di bawa kepada mereka yang hadir di ruangan markas besar milik perusahaan Anugrah Zahra group,"
"Silahkan kalian makan dahulu ujar," Suhardi biar obrolan nya makin serius.
Padepokan Macan Putih
"Nak," Azis dan Nak Dirga baik baik ya di sana ingat harus selalu berkomunikasi satu sama lainnya," apalagi Nak Azis jangan lengah harus hati hati karna target utama dari Genk kobra adalah Nak Azis dan sahabat sahabat Harsya," kata kiayi sepuh memberi wejangan kepada Azis dan Dirga
"Iya....!....." Kiayi," pesan dan amanat dari Kiayi Sepuh akan selalu Azis ingat," ucap Azis dengan penuh hormat.
Mereka berdua pun lalu berdiri dan mencium satu persatu tangan yang hadir di sana untuk meminta restu agar semua urusan nya terlaksana dan hambatan hambatan bisa di lalui dengan kesabaran.
"Setelah beres dengan bersalaman," Azis dan Dirga pun keluar menuju mobil BMW keluaran terbaru,"
"Tuan Besar, "Kiayi Sepuh dan ayah beserta yang hadir di sini saya Dirga dan Azis mohon pamit dan ijin untuk berangkat menuju Kota Jakarta untuk menyiapkan Segala sesuatu nya," Doa kan kami agar perjalanan nya lancar," ucap Dirga membungkuk hormat bersama Azis,"
"Assalamualaikum" ucap Azis dan Dirga
"WaallAikumsalamwarahmatullahiwabarakatuh" jawab mereka bersamaan yang hadir di ruangan tengah milik kiayi Sepuh....!
"Mobil BMW pun melesat pergi dari kediaman padepokan Macan Putih menuju Kota Jakarta kurang lebih smpai pada pukul sembilan malam.
Mudah mudahan Hani belum pulang bersama yang lainnya,"ujar Azis dalam hati yang sedang pokus mengemudi mobil mewah milik Dirga Brian.
"Setelah kepergian Dirga dan Azis kini yang hadir di ruangan tamu milik Kiayi Sepuh hanya ada beberapa orang saja.
"Alex coba telepon cucuku kenapa sampai sore ini belum pulang," cemas kakek Abdullah
"Baik' Tuan besar," jawab Asisten yaitu Alex Brian.
"Tut............!.......".......!
"Tut............!........".......!
"Tut............!.........".......!
"Tut.." Tut..." Tut..." Tut..." Tut..."
"Tidak di angkat Tuan Besar mungkin sedang mengendari motor," ujar Asisten
"Tidak," usah di khwatirkan," sahabatku Abdullah," ujar suara yang berada di samping nya yaitu Kiayi Sepuh.
"Tidak lama suara ponsel milik Tuan Alex pun bergetar dan berbunyi tanda panggilan masuk kedalam ponsel milik Asisten
"Kriiiiing .......!...."
"kriiiiing .......!...."
"Halo," Tuan muda," dimana kah sekarang berada," kata tuan Alex dengan nada cemas.
"Maap," Tuan Alex tadi tidak sempat keangkat telepon nya," Ini yang telepon Halimah sedangkan kak Harsya lagi mengendari motor di depan," jawab Halimah," suara nya sedikit berisik karna lagi dalam perjalanan pulang memakai motor.
"Iyaaa....."....!...." tidak apa apa Halimah," semua yang disini mengkhawatirkan kalian berdua," kata Alex
"Maap kan kami berdua telah membuat mereka khawatir mungkin sekitar satu jam lagi sudah sampai," kata Halimah,"
"Ohk," iyaa...." Halimah,' hati hati di jalan kalau begitu paman tutup teleponnya," ujar Alex
"Baiklah," Paman Alex," balas Halimah dan telepon pun terputus dengan sendiri nya.