"Mobil Honda City berwarna hitam menderu kencang meninggalkan area parkir Apartemen dimana pemuda itu tinggal dan membanting setir nya menuju jalan raya
"Laksana seorang pangeran yang sedang menunggang kuda untuk menjemput tuan putri dari kerajaan.
"Sementara di tempat berbeda tiga gadis yang begitu cantik dan sempurna sudah bersiap siap menunggu jemputan dari pemuda yang hanya berbeda kampung tapi masih satu desa yaitu Riyan kekasih Dewi sahabat mereka berdua.
"Dewi,' mau jemput jam berapa ," kak Riyan," ujar hani
"Tadi dia kirim pesan chat udah Otw mungkin sekitar 30 menit sudah sampai," sahut Dewi
"Emang ada apa ya," sampai mengundang kita bertiga," ujar Hani penasaran
"Indah yang tadi hanya Terpokus kepada ponsel nya kini mulai mendekati sahabat nya mungkin Dewi tahu tentang undangan dari kak Gandi orang yang pernah dia temui di RSUD waktu itu,..!
"Mungkin ada kaitannya sama kak Harsya," jawab Dewi simpel tangannya sambil menyisir rambut nya
"Mereka berdua tidak menjawab nya karna bingung dengan undangan tersebut.
"Sementara itu mobil Honda City berwarna hitam itu terus melaju dengan kecepatan tinggi dan setelah beberapa lama akhirnya mobil itu tiba sebrang jalan menuju rumah tingkat yang di jadikan kost khusus perempuan
Tidak lama mobil itu berhenti," Riyan pun segera mengeluarkan ponsel nya dan mengirim pesan suara kepada Dewi kekasihnya itu,"..!
"Sayang," Kaka sudah di sebrang kost, pesan suara pun terkirim dan tidak lama kemudian Balasan dari Dewi pun sudah keterima oleh Riyan yang sedang berada dalam mobil Honda City
"Sebentar," kak," balasan dari Dewi kekasih nya yang belum lama mengikrarkan isi hati nya pemuda yang bernama Riyan.
"Sebelum senja belum datang tepat nya di markas besar tahanan milik perusahaan Anugrah Zahra group," saat itu setelah Beni dan yang lainnya selesai menyantap nasi Padang dengan lahap obrolan pun berlanjut untuk membahas kedepannya bagaimana.
"Abang," Suhardi silahkan kemukakan yang akan di bahas dalam ruangan diskusi ini," kata Ucok di sela mulai nya obrolan.
"Begini," Cok Ben dan Kalian berdua Ken Rex," Untuk saat ini identitas Tuan muda untuk di rahasiakan dulu walaupun dari Kakek Abdullah dan orang orang nya," atas permintaan dari Tuan muda Harsya sendiri kepada Abang Suhardi dan seluruh orang yang mengikuti rapat pengalihan perusahaan dari Tuan besar Ismail kepada tuan muda Harsya,
Untuk Ucok dan Beni seperti biasa kembali lagi kepada organisasi tersebut dan menjalankan perintah dari Tuan Alex sembari menyelam sambil meminum Air, dan untuk kalian berdua Ken Rex sebaiknya jangan dulu kembali kepada Tuan Dirga atau pun Tuan Alex lebih baik kalian berdua memantau keberangkatan Tuan muda Harsya bersama Maman Tomat dan Iwan kupluk yang sudah tadi berangkat menuju kota Jakarta untuk mempersiapkan segala sesuatu nya," kata Suhardi panjang lebar kepada mereka berempat.
"Abang ku Suhardi yang paling ganteng," kalau masalah untuk menyembunyikan identitas Tuan muda Harsya itu hal cukup mudah tetapi bagaimana alasannya bila seandainya Tuan Alex menanyakan tentang Ken Rex kepada kami berdua" goda Beni sambil terkekeh cekikikan
"Ben," Serius loe," sergah Ucok melotot mata nya kearah Beni
"Gue," dua rius, sahut," Beni sambil mata sebelah mengedipkan
"Ihk.......".....!...." Galila," jawab Ucok
"Beni, Ucok seandainya Tuan Alek bertanya tentang Ken Rex bilang saja mereka berada di Abang dan seandainya Alek bertanya informasi apa yang di dapat dari Suhardi kalian tinggal bilang bukan, lawan bukan musuh tapi saudara," suatu saat Alex dan Abdullah pun akan mengetahui nya," kata Suhardi memberi alasannya untuk di beri tahukan kepada majikan Cok Ben bila seandainya bertanya,.....!
"Baiklah ," Abang Suhardi," jawab Cok Ben
"Di sela obrolan antara mereka yang sedang berada di markas besar milik perusahaan Anugrah Zahra group," suara ponsel milik Ucok pun Berdering.
"Ucok pun lalu merogoh nya dari saku celana nya dan melihat dari layar ponsel nya lalu bergumam
"Hmmmmmmm" Tuan Besar Dani Rustandi,'' Ucok pun mengangkat kan jari keatas bibir nya untuk memberikan kode agar jangan berbicara," mereka pun mengangguk.
"Halo," Tuan Besar," kata Ucok dalam suara telepon nya,"
"Cok lagi dimana posisi sekarang," tanya tuan besar di sebrang sana
"Tuan Besar saya sama Beni lagi di kampung rambutan dekat terminal," jawab Ucok
"Lagi ngapain kau di sana," sergah Dani
"Lagi menggoda seorang janda muda," sahut Ucok bercanda,"
"Dasar kau," Ucok sejak kapan punya keberanian kau menggoda seorang wanita," ledek Tuan Besar
"Sejak," Tuan besar tidak memberi nomor ponsel pelayan yang berada di Mansion milik Tuan besar," kekeh Ucok
"Dasar loe Ucok gelo," cepat kesini ke Kafe kobra sekalian gusur sahabat loe si Beni," Bentak Dani Rustandi
"Siap," komandan perintah dari komandan akan Ucok laksanakan segera akan berangkat menuju kafe kobra," tetapi Ucok mau minta ijin dulu sama janda muda yaa mudah mudahan aja dapat ciuman manis,"kekeh Ucok sambil cekikikan,
"Gelo," sia Ucok," cepetan kesini,'' bentak Dani Rustandi," sambil mematikan teleponnya mungkin kesal kali di goda sama Ucok.
"Mereka yang hadir di sana hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar obrolan telepon antara ucok dan Dani Rustandi orang paling kejam dan s***s bisa di ajak bercanda oleh Cok Ben.
"Abang Suhardi mungkin pertemuan antara kita sudahi dulu sampai saat ini," saya Ucok dan Beni menunggu instruksi dari Abang Suhardi langkah langkah kedepannya bagai mana," kata Ucok
"Baiklah," Cok Ben Kalian pergi lah dan Temui Dani Rustandi," ingat pesan Abang hati hati jangan sampai ketahuan atau pun terbongkar kalian berdua," jawab Suhardi mencemaskan mereka berdua,"
"Siap Abang," sahut mereka berdua dan Beranjak pergi dari ruangan menuju parkiran mobil untuk segera melesat pergi ke Kobra kafe, dimana sudah di tunggu oleh Tuan Besar Dani Rustandi.
"Tampak Tiga gadis yang sangat cantik keluar dari rumah kost putri keluar dari kamar kost nya mengarah ke pagar
"Tampak seorang petugas bergegas membuka kan pintu pagar untuk tiga gadis itu sembari dengan hormat mempersilahkan untuk keluar
"Kak," maap yaa nunggu lama," ucap Dewi begitu sampai di depan mobil lelaki itu.
"Belum juga baru aja tiba, kata lelaki itu menatap tak berkedip kearah gadis itu,
"Ada apa kak? Apakah ada yang salah dari penampilan ku," tanya gadis itu
"Tid..."ti..." tidak, kau sangat cantik," Hanya itu...saja," kau sangat cantik malam ini," kata Riyan Tergagap.
"Woy......!....." emang gua Tunggul yaa," atau patung silat ," kompak mereka berdua yang di acuhkan yaitu Indah dan Hani.
"Ahk....".....!...." kalian selalu saja begitu," ujar Dewi cemberut, namun tak lama kemudian Dewi dan Riyan pun tertawa terbahak-bahak melihat Indah dan Hani hanya melongo.
"Apakah kita akan berangkat sekarang,?" tanya gadis itu untuk mencairkan suasana dari wajah yang sudah memerah.
"Ohk....".....!...." Silahkan ," Dewi pun masuk dan kedua sahabat nya juga ikut masuk di pintu belakang sedangkan Dewi dan Riyan duduk di jok depan,.....!
bersambung