"Sementara di tempat yang jauh dari Hiruk pikuk kota Jakarta tepatnya di pelosok kota C berdiri nya Padepokan Macan Putih.
"Siang itu setelah obrolan panjang mereka Harsya pemuda tampan pemilik perusahaan Anugrah Zahra group meminta Ijin untuk keluar kepada mereka yang hadir disana, karena telah di tunggu oleh kepala pengawal dan kepala pelayan Tuan Suhardi yaitu Maman Tomat dan Iwan kupluk.
"Kakek," Kiayi Sepuh dan yang hadir di sini," saya ijin mau keluar sebentar mau menemui sahabat lama nya," ujar Harsya berbohong kepada mereka semua.
"Kiayi sepuh hanya tersenyum melihat kebohongan anak didiknya karna menyembunyikan sesuatu yang sangat besar dalam hati nya.
"Mau kemana Cucuku," sahut kakek Abdullah yang menjawabnya.
"Urusan Anak muda," Kek, kekeh, pemuda itu bercanda dengan kakek nya.
"Huh......" anak ini persis seperti ayahnya," ujar kakek nya
"Harsya'hanya tertawa cekikikan melihat kakek nya merajuk," lalu mencium tangan kakek nya dan Kiayi sepuh
"Kak," Harsya Imah," ikut ya," sahut Halimah merengek ," karna kedipan dari kakek pemuda itu dan abahnya yaitu kiayi sepuh memberi kode agar menemani nya.
aduh bagaimana menolaknya agar Halimah jangan sampai ikut bisa bisa ketahuan oleh Halimah dan nanti sampai pada kakek dan yang Lainnya' bingung dalam hati Harsya.
"Kak," Harsya gak boleh," ya tanya?" Halimah kedua kalinya karna kedapatan pemuda itu melamun.
"Bo.....''.... bo....." boleh ....'' kok," gugup Harsya dalam menjawab nya.
"Mereka semua yang hadir di sana pun tertawa cekikikan melihat pemuda itu gelagapan, Halimah hanya tersenyum dan berjalan melangkah kepada pemuda itu yang muka nya memerah seperti kepiting rebus,'
"Suit......!!...." suit.....!..." ahk," ledek Azis menggoda pemuda itu..!
"Rese.....'' loe zis," geram Harsya, dan berkata kepada mereka yang hadir di sana untuk Tuan Tuan yang terhormat , saya mau pergi dulu sama bidadari cantik ini sambil melambaikan tangannya,"kekeh pemuda tampan itu melangkah cepat sambil tertawa-tawa,"
"Mereka yang hadir di sana hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Cucu nya Tuan Besar Abdullah.
"Sampai di halaman tepatnya di mana motor si dukun berada," Harsya pun mengeluarkan ponsel nya dan mengirim pesan suara kepada Maman Tomat,"
"Saya sekarang Otw kesana usahakan jangan terbongkar identitas saya karena saya bersama orang lain," pesan suara pun terkirim dan sudah di baca karna warna ceklis dua berubah jadi biru,
Tidak lama kemudian Balasan pesan suara pun masuk ke ponsel pemuda itu dan gadis cantik yang tadi merengek untuk ikut pun sudah berada di samping pemuda tampan bersama Nenek dan Umi Aminah ibu angkat nya Harysa.
"Cucuku dan Halimah pada mau kemana ujar, wanita seumuran bertanya kepada Harsya dan halimah,"
"Aduh...."....." bidadari bidadari yang sudah berumur mengganggu urusan anak muda aja," goda harsya kepada nenek dan Umi Aminah sambil terkekeh cekikikan pemuda itu menjawab nya
"Huh......"ini anak," tidak pernah berubah dari dulu," kalau ada yang di sembunyikan," sahut Umi Aminah.,"
"Nenek dan Umi Aminah yang paling Cantik sedunia," anak mu atau Cucu mu mau pergi mau ngajak jalan-jalan bersama gadis di samping kalian berdua apakah nenek dan Umi mengijinkan," rujuk pemuda itu dengan ekspresi muka sedih nya,"
padahal dalam hati tak kuat menahan sakit perutnya ingin tertawa lepas hihihihi.
"Halimah yang melihat tingkah pemuda yang sedang berdiri di samping nya hanya bisa melongo saja Tampa mau bersuara sepatah kata pun,"
"Yaa,......!!...." udah kami berdua mengijinkan dan jangan lama lama ," bawa anak orang," kekeh dua perempuan paruh baya itu,"
"Siap.........."gerak ,"ayo Halimah kita Segera berangkat dan tinggalkan bidadari bidadari yang sudah paruh," baya ini," kata Harsya sambil mengedip ngedip kan matanya sebelah kiri.
"Huh......" Dasar anak ku sudah tak waras," ucap Umi Aminah lalu pergi bersama nenek Aisah menuju ruangan tamu dan berkumpul bersama mereka yang hadir disana.
"Sedangkan Pemuda tampan itu pun berangkat bersama Halimah gadis cantik milik Kiayi sepuh,
Sementara di tempat yang berbeda dari Tuan muda Harsya tepat nya di universitas terkemuka di kota Jakarta," seorang gadis cantik sedang berjalan kearah kantinnya yang sudah berpisah dengan kekasih nya yaitu Riyan Pratama," karna ada sesuatu yang harus di kerjakan bersama teman sekampus nya itu.
"Hai," Indah, sapa, Dewi yang datang dari arah samping nya,
"Hai," juga," bukan Indah, yang membalas sapaan tapi Hani sahabatnya juga,"
"Gue," nyapa, Indah bukan loe," markonah," ledek Dewi sambil terkekeh.
"Gue, juga wakilin, Indah, Komariah, iya Indah?" tanya Hani sahabatnya itu.
"Loe," lupain kita berdua Dewi, Komariah," kekeh Indah dan di tertawa kan oleh Hani,
"Sudah," Sudah......!!...." Sarinah, dan markonah kita ke kantin," ajak Dewi cekikikan dengan senyuman meledek.
"Dasar," Dewi Komariah Orowodol," geram mereka berdua dan mengikuti langkah sahabatnya yaitu Dewi.
"Setelah mereka bertiga sampai di kantin kampus dan duduk setelah dari mereka bertiga memesan minumannya.
"Dew......!!...!.." loe tadi gue lihat sama kak Riyan menuju ruangan dosen ada apa," bisik Hani
"Gue," tadi lihat Kak gandi?" bisik Dewi ke telinga nya sahabat nya itu.
"Woy......!....!...." bisik bisik," bentak Indah yang tidak di sadari oleh mereka berdua,.
"Sarindah.........!!...!..." Orowodol, Bebegig sawah," geram Dewi dan Hani," karna kakegatannya,.!!
"Indah," pun cuek seolah olah tidak terjadi masalah,"
"Huh........!....!." wajah Tampa dosa," kesel Hani dan Dewi secara bersamaan.
"Lagian, loe Berdua' bisik bisik segala," emang ngobrol apa an sih,?" tanya indah sambil memberikan minuman nya kepada mereka berdua,.
"Tadi," si sarkonah," Dewi sama pacar nya lagi jalan keruangan dosen, mengikuti Kak Gandi," jawab Hani," sambil tersenyum sumringah kepada Dewi,
"Hani....."...." Ucapanmu bikin aku pengen nendang bibir mu," ledek Dewi.....!...!
"Hani," hanya terkekeh cekikikan Tampa membalas perkataan dari sahabat nya.
"Kak," Gandi yang waktu itu," ketemu di RSUD tempat Kak Riyan di rawat bukan,".! tanya Indah kepada mereka berdua,"
"Iya......"...! justru malam ini Kak Riyan di undang untuk ketemu ," jawab Dewi
"Kriiiiing .....!!....!!
"Kriiiiing ......!!.....!!
"Kriiiiing ......!!......!!
"Suara ponsel," Dewi pun Berdering,"
"Bentar...."...." Indah, Hani, gue angkat telepon dulu dari Kak," Harsya, ujar Dewi.
Mereka berdua hanya mengangguk saja.
"Halo...." Kak," ada apa menelepon," tanya Dewi dari dalam telepon nya.
"Sayang," malam ini kamu,ikut ya bertemu sama kak," Gandi sekalian," Hani, dan Indah juga ajak," ucap kekasihnya yaitu Riyan
"Emang,"ada apa acara apa kak," jawab Dewi penasaran karna mengajak dua sahabatnya yaitu Hani dan Indah,
"Pokoknya," ikut aja," sayang, cuma acara makan malam," sahut Riyan,
"Baiklah kakak," aku bilangin sekarang kebetulan mereka berdua ada sama aku," jawab Dewi,"
"Iyaa," yaa udah sayang, kakak matiin ya telepon Kaka lagi sibuk dulu di sini," ujar nya sang kekasih
"Iya," kak," balas Dewi singkat.
bersambung.