"Suasana Begitu Hening Di padepokan Macan Putih Tidak Seperti Biasa Nya
Murid Murid Kiayi Sepuh Yang Biasa Nya Rame Hilir Mudik Dengan Berjalan Kaki pun Tidak Ada,
"Sosok Wanita muda Dan istri paruh Baya biasa'bersantai Ria di teras Aula madrasah bercengkrama dengan Para Tetangga Nampak Tak terlihat' Di Sore Hari ini,
Aneh Bercampur heran yang Kini Dirasakan Oleh Tuan Muda Harsya Saat ini,
hmmmmmmm Gumam nya....!
"Ku parkir Sepeda motor ku Seperti biasa Ku mulai Melangkah Untuk Menuju Rumah Kiayi Sepuh, Langkah pun Terhenti Di saat Beberapa Bayangan hitam mulai berkelebatan terbang Dengan Membawa busur panah yang di ikat kan dalam pinggang Lelaki Berbentuk Ninja,"Sosok bayangan Bayangan yang berada Di atas Genteng milik Rumah Kiayi Sepuh Dan Aula Madrasah Serta Pondok Murid Murid Kiayi Sepuh.
apakah ini ucapan selamat datang kepadaku dengus ku
"Tuan muda Harsya pun Bersiap Siap memasang kuda kuda dan berjaga jaga, Bila Suatu saat serangan secara tiba-tiba.
wuuzzzzzz busur panah melesat Kearah ku Dari Arah Genteng Aula Madrasah," Dengan sigap dan cepat aku menangkap busur panah tepat yang mengarah wajahku.
desahku huh hampir saja
"Maju Kalian Semua" Jangan jadi pengecut Lantang suaraku dengan Keras kepada bayangan Bayangan yang Ada dalam atap genteng tersebut.
"Empat Sosok bayangan tersebut pun Melompat Secara bersamaan, dan tepat berdiri tak jauh dari ku.
Dengan Gerakan Cepat, Tampa memberi kesempatan bicara kepada pemuda yang baru Datang Keempat Lelaki yang tidak di ketahui dan wajah tertutup sarung Seperti pakaian ninja, Mulai menyerang pemuda tampan yang berada di padepokan milik kiayi Sepuh.
"Plak....! "Tak....! "Plak....! "Plak.....!
Suara tangkisan tangan di antara mereka Yang sedang bertarung.
hmmmmmmm dengus pemuda itu dalam hati nya
"Hiat...............! " Bugh..! " Bugh...!
Wadaaaw.....!! "Byur.....! Suara satu Lelaki terkena pukulan dan Jatuh terjerambab pada Sebuah Empang yang Tak jauh dari lokasi Perkelahian Akibat terkena pukulan Pemuda....! Tersebut.
"Hehehehehe Terkekeh Pemuda tampan Tersebut Melihat Musuh nya Masuk Dalam Empang Milik Kiayi Sepuh.
"Melihat Teman nya terjerumus kedalam Empang.
Pemuda tampan Tersebut langsung mengirimkan serangan lagi kepada tiga sosok ninja palsu Tersebut, Karna melihat Celah yang tak di sia sia kan.
"Hiaaaat.........! Tendangan Secara bertubi tubi kepada salah satu dari tiga ninja tersebut"
"Bugh..! "Hoek"........"!......
Ninja Tersebut Tersungkur dan terpental tepat di pohon Pisang Yang Buah nya Sudah Matang.
begh.!....."Suara pohon pisang Tumbang Tepat Di Ninja Yang tadi Terkena tendangan secara beruntun oleh Tuan muda Harsya.
"Ahhhhhhh......! Meringis kesakitan Karna tertimpa Batang pohon Tersebut.
Pemuda Itu Lalu Menatap Dua Orang Lagi Yang Sudah Siap Di Terkam Oleh Tuan Muda Harsya"
"Katakan Kepadaku Siapa Yang Menyuruh Kalian Menghadang Ku Dan Dimana Orang Orang Padepokan? Lekas Katakan Atau Aku Akan Membuat Kalian Berdua Gue Kirim Ke Neraka, Bentak Pemuda Tampan Yang mulai Menganggap Serius Perkelahian Nya.
Hening Seketika, Dua Di antara Mereka Tidak Bersuara, Hanya Memasang Kuda Kuda Saja.
"Apa...! Kalian Gagu Hah ? Lekas Bicara, Atau Aku Akan Mengeluarkan jurus Ampuhnya Untuk Menghabisi Kalian!? Geram pemuda ini yang Dari tadi banyak bicara Tak satu pun di jawab Mereka berdua.
"Ketika Harsya Sudah Siap Siap menyerang Ke arah dua Ninja Tersebut,
"Berhenti.....! Dua Srikandi Muncul Dari Atas Pohon Rambutan
"wuszzzz.......! Melompat Dan Mendekat kepada Dua ninja Yang sudah Siap Dengan Kuda Kuda Nya......
"hmmmmmmm" Datang lagi cucunguk cucunguk ala ninja tersebut batin dalam hati Harsya'
"Uhuk....!." Uhuk....!."Uhuk....!." Suara Batuk Dari Srikandi Yang melompat Dari Arah Pohon Rambutan, Karna tak Bisa Menahan Kegugupan nya Saat ini,
"Srikandi yang Ada di sampingnya Pun Berbisik.
"Kak Bersikap wajarlah dan Normal bisa bisa Kita Ketahuan? Sama Kak Harsya' Bisik Srikandi Mengarah Kepada Srikandi Yang terbatuk-batuk.
"Hei............!! Kalian Ngapain Bisik Bisik Mau Di Lanjut Atau Ngatain Gue Tampan" Canda Pemuda Itu Sambil Membanggakan Diri Nya Sendiri Di depan Dia Srikandi Dan Dua Orang Yang berpakaian ala Ninja.
"Hmmmmmmm," Sombong" Cibir Lelaki yang Sudah kalah Dua temannya.
"Bukannya Gue Sombong Dodol...! Tapi Kenyataannya" Ledek Ke Lelaki Yang mengatai Tuan muda Harsya"
"Tapi' Loe Masih Jomblo Sampai Sekarang? Sindir Lelaki Tersebut, Sontak gaya Tengil Nya Keluar Dari mulut Yang Memakai Pakaian Ala Ninja Tersebut, Dan lelaki Tersebut pun Kaget Lalu Menutup bibir Nya Dengan Kedua Tangannya.
"hmmmmm" kunyuk Azis gumam Harsya'
"Lelaki Di Samping Nya Sontak Menyiku Lelaki yang Keceplosan,
"Sudah" Sudah" Gue Tahu Kalian Semua"Cakap pemuda Tampan Tersebut.
"Hening Seketika Penyamaran nya Di ketahui Oleh pemuda yang bernama Harsya.
"Tak butuh Berapa Lama Orang Orang Yang pas waktu Harsya Datang Tidak kelihatan Batang hidung nya.
"Kini Keluar Dari Arah Sudut masing masing tempat Secara Berbondong bondong.
"Suara Tepuk Tangan pun Bergema Dari Arah Masing Masing Sudut Yang Ada di Padepokan macan Putih ini.
"Harsya pun Kaget Di buat Nya Karna Banyak nya Orang Di Padepokan Macan putih.
"Sekilas Tatapannya Kearah Kanan Pagar Gerbang Padepokan Beberapa Orang tak di kenal Dengan Baju hitam badan tegap Dan Muka sangar, Seperti pengawal Orang Orang berduit
"Tatapan pun Ke Berpindah Kearah Kiri Samping Empang Yang Tak Jauh Berderet Rumah kayu Bertingkat, Orang dengan Menyebut nya Pondok, Tampak Tersenyum Dan bertepuk tangan, Dari murid Murid Kiayi Sepuh, Sebagian Orang Pernah Belajar Bersama Denganku,
"Kak.....!! Lirih Suaranya Sendu Serak Wanita Yang Ada Di hadapanku Air mata Nya Menetes, Begitu Saja
"Aku Pun Ter buyar Dalam Lamunanku Saat Suara Terdengar Pelan, Dari Depan Wajahku, Yang Tadi Memakai Kain penutup.
"Halimah Ihsan permata " Keluh Pemuda Tampan, Hanya Ucapan Yang keluar Dari Bibir Yang bergetar Saat ini.
"Kak.....! Ayo Temui Mereka Semua Sudah Menunggu mu Dari Tadi, Ajak wanita yang Sudah Mengalir air mata nya Tak Ada niat Untuk mengusapnya.
"Pemuda itu hanya Menatap Sayu Dan membungkuk Kepada Sosok wanita Yang di cintai Secara diam - diam.
"Halimah, Berjalan Bersama tiga orang Yang masih tertutup Wajahnya, Aku pun mengikuti Dari Arah Belakang Tepuk tangan Yang tadi Menggema Hening Saat Ini juga Ketika Halimah dan Ketiga Orang yang masih tertutup Wajahnya Sudah Sampai di hadapan Tiga Pasangan Paruh baya, Beserta dua Pemuda Yang Tak jauh usia nya Denganku.
"Yang Bikin Aku kaget Dan Syok Adalah Seorang wanita Setengah Tua Hadir di Padepokan Macan Putih Yang Kutahu Sosok Wanita itu Bu jubaedah Tempat Di mana Aku kost Di Daerah kota besar J dan di Samping nya Lelaki Seumuran 50 tahun Tepat Berdiri Di hadapan Halimah,
Bersambung