Tertawa bersama

948 Kata
"Perjalanan Udara yang Di tempuh Selama kurang lebih 5 Jam Membuat Elisabeth dan Lestari Kelelahan, Semenjak pesawat Yang di tumpangi nya Tak off, Dua wanita yang Berbeda Usia pun Lalu Menuju Ruang Pemeriksaan Dengan pemeriksaan masing masing. Elisabeth Menghembuskan napas nya pelan Dia Sudah bertekad membantu dan melawan rencana licik sang asisten kepercayaan dari mantan suami nya Yang di Kawatir Elisabeth adalah Anaknya yang bernama Clarissa dan terhasut nya Putra pertama nya Galang Mega Ardana mungkin awal nya Akan Sulit, mengingat banyaknya kenangan manis bercampur pahit yang pernah terukir di kota J terlebih bersama seseorang yang sampai saat ini masih ada dalam hati Elisabeth yaitu KHABIL ARDANA "Lestari yang berdiri di samping mami nya di saat pemeriksaan barang yang di bawa dari negara London Inggris sesekali melirik kearah Mami Elisabeth yang tampak melamun lestari tahu bahwa mami berusaha menata hatinya. "Mami baik baik saja,? tanya lestari "Iya, mami baik baik saja," jawab mami dengan tersenyum "Mami tinggal di Apartemen milik lestari ya," ucap lestari tiba tiba "Sayang mami tinggal di apartemen perusahaan mami aja ya" jawab mami membuat lestari terkejut "Apa mami gak apa apa tinggal sendiri di apartemen? Ucap lestari tiba tiba "Nggak perlu di cemaskan Sayang " jawab mami yang sudah berjalan karna pemeriksaan sudah selesai "Mereka berdua pun berjalan menuju pintu keluar bandara dan sudah di tunggu oleh para pengawal nyonya besar Pemilik perusahaan GELORA BUANA GRUP "Selamat kembali nyonya Besar? Kata Fander membungkuk dengan hormat "Setelah basa basi dengan para pengawal Fander pun membuka kan pintu mobil nya "Langsung ke lokasi apartemen perusahaan perintah nya kepada supir ketika mami Elisabeth dan Lestari sudah berada dalam mobil "Baik" Nyonya "Jawab supir "Mereka pun berangkat ke tempat apartemen milik perusahaan Elisabeth di daerah mangga dua Jakarta Selatan "Cok Ben yang dari terus memantau buruannya pun berangkat Membuntuti mobil yang sudah membawa Elisabeth dan Lestari Melesat pergi "Padepokan macan putih "Kiayi Sepuh Bersama Beberapa yang hadir di Aula Madrasah yang sekarang sudah di pakai tempat memecahkan permasalahan-permasalahan atau sekedar bermusyawarah bersama Abdullah dan sahabat beserta yang lainnya "Seorang pasangan suami istri tampak mondar mandir di aula madrasah tampak sedang Gelisah. Bolak balik dia melihat kearah jam tangan milik nya bergumam, kenapa belum datang juga cucuku. Alex Teriak tuan Besar berapa lama perjalanan dari pusat kota C sampai ke padepokan Macan putih. Ampun tuan besar kurang lebih 2 jam lagi sampai tuan ucap Alex yang sedikit kaget tapi dalam hati Tertawa terbahak-bahak Pasangan suami istri pun duduk saat asisten nya menjawab pertanyaan dari Tuan Abdullah, hanya beberapa menit pria paruh baya tersebut, berdiri lagi dan mondar mandir di ikuti tatapan geli yang hadir di sini, seandai kalau bukan tuan Abdullah yang mondar mandir sudah riuh aula madrasah dengan gelak tawa terbahak-bahak "Sahabatku kenapa dari kau bolak balik mondar mandir seperti setrika butut saja? Tanya kiayi sepuh sambil terkekeh "Kau...! Ah s****n, Apalagi kalau aku merindukan cucu ku, jawab Abdullah "Lihat lah orang orang yang hadir di sini kasian dalam hati nya Menertawakan mu Abdullah, kata kiayi sepuh yang bisa melihat mata batin seseorang, Sontak mereka pun semua melongo kaget apa yang di ucapkan oleh kiayi sepuh emang bener apa adanya,...!! "Kalian Semua,Ah....! Sudah aku akan diam menunggu cucuku, kata Abdullah mengalah untuk segera duduk kembali "Nah....' Begitu kan sedap di pandang dari pada tidak mondar mandir kaya setrika kata kiayi sepuh terkekeh "Kalian Semua yang hadir disini kalau mau ketawa ketawa saja ucap lelaki yang memakai baju Koko ikat kepala putih sambil cekikikan, mana berani gue ketawa ucap semua yang hadir dalam hati nya "Iya.....! "Iya.....! Kalian boleh ketawa semuanya cukup hari ini Ancam tuan Abdullah sambil berjalan mendekati istri ny "Semua orang yang dari tadi hanya menahan perut nya supaya jangan ketawa akhir tumpah juga mereka semua tertawa terbahak bahak di Aula Madrasah tempat berkumpul nya orang orang yang sedang menunggu kedatangan tuan muda Harsya hahahahaha ...... hahahahahaha..... haha hahahaha.... hahahahah.... hahahahah hahahah... hahahahaha..... author juga ikut tertawa hihihihihi.....!! Setelah semua puas dengan ketawa suasana pun kembali hening Kembali. Hanya beberapa menit Keheningan melanda Semua orang yang hadir Di Aula tersebut, Terdengar Saat Itu Suara motor masuk ke area halaman rumah kiayi sepuh....... " Tuan Besar Abdullah pun berdiri dan mulai melompat ke arah pintu keluar, di ikuti oleh istri nya tuan Alex, Bu Jubaedah, Dirga dan gandi Yang lainnya hanya berdiri di Aula Madrasah Menatap Dengan Kebingungan Melihat Tingkah Tuan Abdullah Melompat Ke luar Pintu Aula. Sedengkan kiayi sepuh hanya tersenyum terkekeh saja melihat tingkah laku semua orang. Tuan Abdullah dan Alex bersama yang lain mengikuti tuan besar nya melompat dan berlari menuju suara hanya" meringis batinnya Mata nya Melongo melihat seorang yang turun dari motor nya bukan cucu nya yang di harapkan. "Hah......! Dasar Tukang Baso desis Abdullah dan mereka pun ikut berdesis "Tukang baso yang tidak tahu menahu pun langsung bertanya, Mau berapa mangkok tuan baso nya "Bikinin semua yang hadir di sini sungut tuan Abdullah kepada tukang baso yang di kira Cucu nya...!! "Kiayi sepuh yang Berada di dalam bersama Halimah, Abah dan umi Aminah beserta istrinya kiayi sepuh pun tertawa terbahak-bahak. "Ba- ba- Tukang baso tersebut hanya terbata-bata mendengar jawaban dari tuan Abdullah "Ba..! ba.. ba ngomong yang bener bentak Abdullah cepat bikinin GPL tau nggk hah," Ucap Abdullah, "Yaa tau dong tuan,( Gak pake lama ) cibir tukang baso yang sudah menata mangkok nya, Alex , gandi, Dirga beserta Jubaedah dan istri nya Abdullah hanya bisa menahan perut nya yang ingin ketawa tapi di tahan karna rasa takut nya kepada Tuan besar.. hahahahaha....... hahahahahaha....... hahahaha... ketawa nya dalam hati aja ya pemirsa author juga ketawa sendiri di sangka gila' bersambung dukung terus karya receh Author yaa jangan lupa like Comen dan vote nya biar bisa terus ber imajinasi dalam karya receh
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN