"Kriiiiing''........ !! ...... !!
"Kriiiiing" ........!! .......!!
"Kriiiiing".........!! .......!!
"Halo," Tuan Rony," ucap suara di seberang sana,"
"iya," Bimo," ada informasi apa," yang ingin kau sampai," kan jawab penerima telepon itu direktur Rony
"Begini," tuan," informasi yang saya dapat dari anak buah saya," bahwa ketua divisi perusahaan GELORA BUANA GRUP menghilang sudah hampir tiga hari ini,dan sudah saya tanyakan kepada anak dan istrinya beserta sanak saudaranya," mereka menjawab tidak mengetahui," bahkan kata istri nya sudah tiga malam berturut-turut tidak pulang kerumahnya," setelah salah seorang menelpon nya dan mengajak ketemu di Black Kafe," ujar penelepon yang berada di sebrang sana.
"Bimo," saya tidak mau tau kamu cari bagaimna pun cara nya terserah kamu," bila perlu kerahkan koneksi yang kamu kenal atau bila perlu minta bantuan langsung sama Genk kobra Beracun," ucap direktur GELORA BUANA GRUP,
"Siap" Tuan," ucap Bimo,
"Tut" ......''Tut"......." telepon pun di matikan sepihak oleh" Tuan Rony,
"b*****t,......" b******n," kemana perginya si Galih di saat situasi lagi genting malah menghilang,"....!!....!
"Aku harus segera bertemu kembali dengan Tuan Dani Rustandi," Elisabeth harus segera di hilangkan nyawa nya," geram dengan emosi nya sendiri,"
"Kalau Dani Rustandi tidak mau aku akan memakai pembunuh bayaran kelas dunia," ucap direktur Rony," dalam khayalan hati nya dan pikiran nya.
"Kak Harsya," kita akan kemana lagi? tanya Halimah
"Ehmmmmmm...." kira kira kemana yaa,"bingung pemuda itu,.!
"Bagaimana kalau kita," main ke pantai saja kak," Ajak," Halimah
"Let's go' ujar Halimah," sambil menarik lengan nya dan berjalan kearah tempat si dukun di parkir,..?
*Mereka,' berdua pun melesat pergi kearah," Pantai Sindang barang pelosok kota Cianjur
Hanya," butuh dua jam tibalah dua muda mudi di tempat pariwisata karang potong Sindang barang," mereka berdua pun turun dari kendaraan yang di kemudi kan oleh pemuda yang bernama Harsya.
"Ayo, kak Harsya," kita berjalan kearah Pantai," ajak Halimah yang di sambut anggukan Harsya.
Tak lama berselang muda mudi itu berjalan kaki di sisi pantai Sindang Barang dan terlihat beberapa pasangan muda mudi lain nya yang sedang berpegang tangan untuk menunggu waktu sore hari itu.
"Halimah," apakah kau sering ke pantai ini," tanya Harsya karena Semenjak di rawat sama Abah dan Umi serta belajar di padepokan tempat Kiayi Sepuh yaitu ayah nya gadis yang sedang berdiri menghadap indah nya Laut Sindang Barang," baru kali ini Pemuda bernama Harsya menginjak kan kaki nya di sini.
"Dibilang sering nggak juga sih kak, Cuma kalau Abah suka di undang sama kepala desa Mengisi pengajian Kedaerah sini Halimah suka ikut," terkadang suka menyendiri di ujung itu," kata Halimah menunjuk kearah karang yang berdiri tegak Berbentuk gajah,.
"Apakah kau tidak takut bila suka sendirian di karang itu," tanya Harsya," penasaran dengan sisi kehidupan Halimah
"Tidak, Kak,, apa yang perlu ditakutkan,?" jawab Halimah.
"Ya....!..." Siapa tahu ada yang menggangu atau mendekati nya membawa mu ke dalam lautan," ini," terus kamu itu cantik," kata Harsya menggoda gadis yang memakai jilbab putih
"Siapa yang berani mengganggu Halimah, atau makhluk tidak kasat mata membawaku ke dasar laut selatan ini,?" mendengar nama Abah IHSAN Sidiq ," Yaitu Kiayi Sepuh saja sudah ketakutan," jawab Halimah
Mereka berdua lalu berjalan kaki lagi menuju karang yang di tunjuk oleh Halimah dan hanya beberapa langkah mereka sudah sampai di karang yang berbentuk patung gajah," dengan di bawah nya deburan ombak bila sedang pasang akan menghantam karang itu.
"Kak,' Harsya Apakah Kaka bahagia saat ini setelah Kaka tahu siapa diri Kaka," tanya Halimah
"Entah lah ," Halimah,' untuk saat ini Kaka masih bingung dan masih mencerna jalan hidup Kaka," yang drastis dari yang serba kekurangan miskin dan terhina sekarang menjadi Tuan muda yang mempunyai perusahaan terbesar di Asia tenggara," Kata Harsya yang menatap jauh ke samudra yang begitu luas.
"Lalu," bukan kah selama ini yang Kaka cari? tanya Halimah penasaran.
"Emmmmm......" emang Kaka awal nya mencari jati diri dan keluarga Kaka," tapi setelah mengetahui semua nya," jauh berbeda dengan yang di harapkan oleh diri Kaka sendiri, Ayah dan Ibu mati di bunuh selama hidupnya di buru oleh orang orang yang tidak suka Kehadirannya di muka bumi ini atau pun hanya untuk menguasai perusahaan milik kakek," nya, Setelah aku hadir dan di pertemukan Dengan kakek dan nenek," mungkin target ku musuh Kakek adalah diriku," Kaka secara pribadi tidak takut sedikitpun tapi yang di khawatir kan oleh kakak," orang orang terdekat, seperti Abah dan Umi sahabat sahabatku dan yang paling kakak khawatir kan adalah dirimu," kata Harsya panjang lebar sambil tangannya menghapus air mata yang telah menetes dari kelopak mata pemuda ini.
"Halimah," hanya diam bisi tak menjawab atau pun sekedar memberikan semangat kepada orang yang dia cintai yang sedang berada di Pantai bersama nya.
"Ohk," yaa Halimah?!! Apakah kau tidak mau ikut sama kakak untuk kuliah menyambung pendidikan yang tertunda?" Tanya Harsya.
"Halimah," tersenyum,"
Sebelum kak," Harsya meminta pun Halimah sudah di beri tugas untuk menjaga pemuda itu,," oleh kakek Abdullah dan sudah dapat restu dari Abah Kiayi Sepuh.
"Kenapa," Engkau Tersenyum," Tanya Harsya bingung dengan gadis yang sekarang berdiri di samping Harsya.
"Sebenarnya keinginan itu ada kak," tapi aku nggak tega meninggalkan Abah dan Embu" Kata Halimah berbohong.
"Apakah Kiayi Sepuh dan Embu Siti ," bila aku meminta nya mengajak kamu untuk kuliah di kota Jakarta," tanya Harsya.
"Coba Aja," kak barangkali mereka mengijinkan untuk sama sama kuliah di Jakarta bersama kak Harsya,.
"Ya Kaka akan mencoba nya. Sangat di sayangkan bila kau tidak melanjutkan studi mu begitu Juga dengan Kaka," maka kakak ingin mengajakmu," kata Harsya
"Obrolan pun berlanjut diantara mereka berdua," dengan bercanda ria melepaskan beban di antara mereka berdua sesekali Berteriak kearah lautan yang begitu luas di pantai Sindang Barang.
"Halimah," waktu hampir saja senja," ayo kita pulang takut nya kakek nenek dan ayah ibu mu menghawatirkan kita berdua.
"Halimah hanya mengangguk dan tidak menolak saat tangannya dia pegang sambil berjalan kearah motor yang bernama si dukun di tempat parkir tersebut.
"Dalam perjalanan tidak ada suara atau perbincangan yang mereka obrolkan, pengemudi itu pokus dengan jalan nya yang lumayan akan menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam lama nya," sedangkan yang jadi penumpang nya yaitu Halimah sibuk dengan pikirannya," dalam hati nya terasa bahagia hari ini karna seharian ini dia lewati dengan pemuda yang ia cintai dan kagumi tapi tidak berani untuk mengungkapkan perasaan nya.
"Sementara di tempat yang jauh dari tempat padepokan macan putih berdiri," tepat nya di daerah Tebet Jakarta
"Sosok lelaki berusia 40 tahun keluar dari mobil penjemputan, bersama dua orang muridnya serta iringan mobil lain nya," Ujang Suparman dan murid nya di perlakukan bak nya seorang raja pada jaman dahulu," di kawal beberapa pengawal lainnya menuju Apartemen milik Tuan galih,"
"Setelah Sampai depan pintu apartemen yang dia tuju," satu pengawal pun mengetuk pintu apartemen tersebut.
bersambung