"b******n,"
"b*****t,"
"b*****h,"
"Dasar," licik, manusia serakah," geram wanita paruh baya itu," Mami, tenangkan dulu emosinya," kata Lestari
"Bagaimana mami," akan tenang bila tahu kabar dari Fander bahwa si Dani b******k itu mengadu domba kan keluarga Mami, jawab Mami Elisabeth,
"Jadi kita harus," bagaimana mana, Mami, kata Lestari bingung saat ini.
"Mami," ada cara lain supaya tidak," kata Lestari kedua kali nya,.!
"Kamu tenang," saja, jangan di pikiran atau pun bingung," Mami sudah punya rencana dan seratus persen rencana Mami pasti berhasil," jawab Mami Elisabeth
"Emang rencana na gimana Mami," tanya Lestari penasaran
,"Nanti, juga kamu akan tahu," dengan sendiri nya," jawab Mami Elisabeth
"Aku, ikut, aja Mami yang penting Mami sama ayah tidak kenapa bapa," lirih Lestari
Mami," hanya tersenyum bangga kepada anak tirinya,
"Ayo...." Lestari kita pergi makan, ajak Mami Elisabeth
"Hayu," Mami," sahut anak tirinya yaitu Lestari
"Mereka berdua pun keluar dari Apartemen nya dan menuju parkiran mobil di lantai bawah basmant.
"Sementara di tempat lain, tepat nya di kampus yang terkenal di kota jakarta
Seorang mahasiswi dengan tergesa-gesa menghampiri kekasih nya yang sedang berada di kantin tempat para siswa berkumpul bila sedang beristirahat
"Kak, Riyan,' kata Dewi yang ngos ngossan kaya di kejar hantu,
"Sayang, ada apa ini minum dulu," tanya kekasih nya yaitu Riyan,"
"Dewi pun,' menerima minuman dari kekasih nya dan duduk di meja berhadapan dengan kak Riyan,
"Coba kau sayang," utarakan ada apa sampai lari lari kaya di kejar hantu," tanya Riyan,
"Kening," Dewi berkerut, pertanyaan dari kak Riyan, yang baru dua hari jadian itu,"
"Sayang," kok bengong," tanya kak Riyan lagi.
"Eh.....!!.." kak aku tadi lihat Tuan Gandi," yang dulu Nolongin kaka bayar Oprasi di RSUD kota C jawab Dewi,"
"Dimana sayang," tanya, Riyan penasaran,"
"Tuan itu masuk keruangan dosen," kak jawab Dewi,
"Riyan," pun berdiri," dan mulai berjalan,"
"Kak," aku ikut," teriak Dewi yang berlari mengejar kekasihnya menuju ruangan dosen,"
"Mereka," berdua pun berjalan bergandengan menuju," ruangan dosen dan untuk bertemu apa yang barusan di bicarakan oleh Dewi,
"Setelah sampai di ruangan dosen," Riyan dan Dewi pun hanya melihat dari jendela dan tidak berani untuk masuk," keruangan dosen tersebut.
"Setelah menunggu kurang lebih 30 menit akhir nya dosen Robert pun keluar seorang diri tampa ada orang lain lagi,"
"Dewi," kok tidak," ada bisik Riyan,"
"Tidak tahu, kak tadi lihat Dewi mah masuk keruangan dosen lirih nya,"
"Setelah mereka berdua, memutuskan untuk kembali ke kantin lagi," untuk menemui sahabat Dewi yaitu indah dan Dewi seketika itu, pundak pemuda yang bernama Riyan pun di tepuk nya oleh seorang pemuda yang berusia sekitar 25 tahun yaitu tuan Gandi
"Riyan,pun berbalik badan," dan terkejut yang menepuk pundak nya itu adalah orang kepercayaan Tuan Alex sekaligus orang yang membantu biaya operasi nya waktu itu
"Selamat pagi tuan gandi," ucap Riyan membungkuk hormat kepada Tuan gandi,"
"Pagi," juga Riyan Dewi jangan sungkan,begitu " jawab Tuan gandi,"
"Terima kasih," Tuan ucap Riyan dan Dewi bersama sama'
"Riyan," bila ada waktu," Nanti malam saya tunggu di kafe bintang," ajak sekalian nona Dewi beserta Kedua sahabatnya," kata Tuan gandi.
"Terima kasih atas undangan saya usahakan akan datang," jawab Riyan,'
"Baiklah," kalau begitu Riyan saya tinggal dulu," kata Tuan gandi,"
'Silahkan ," tuan gandi," ucap Riyan mempersilahkan pemuda yang sekitaran usia 25 tahun itu.
"kediaman Tuan Suhardi
"Dua penjaga keamanan Mension Tuan khabil berjalan cepat kearah pintu masuk Mension milik Tuan Suhardi dan langsung menuju ruangan tamu di mana majikannya itu berada,"
"Setelah sampai di ruangan dan majikan nya tampak sedang santai dan bercengkrama dengan istri nya pengawal itu pun menghampiri nya sambil membungkuk.
"Selamat siang Tuan besar," ucap para pengawal tersebut.
"Selamat siang," kembali," ada sesuatu apa sehingga kau berjalan begitu cepat," tanya majikannya.
"Mohon maap," Tuan Besar mengganggu waktu santai Tuan besar," tujuan saya kesini ada dua orang yang mencari Tuan Besar dan memberi tahukan bahwa dua orang yang sedang menunggu bernama
"Ucok dan Beni sahabat Tuan Ismail," kata para pengawal itu,"
dua puluh tahun kini telah datang kembali maksud tujuan nya ada apa
"Sayang," Sayang," ada apa, ucap Istrinya bertanya karena melihat suami nya melamun tapi tatapan nya sangat tajam"
"Biarkan dia," masuk," jawab majikannya kepada para pengawalnya,"
"Sedangkan pertanyaan dari istri nya dia hiraukan,
"Baik'," Tuan, Besar, mohon ijin kembali dan memberi tahukan kepada tamu Tuan Besar.
"Ucok dan Beni dulu adalah Anggota Genk Kobra Beracun tapi setelah bertemu dengan Ismail langsung berhenti dan yang menyelamatkan anak sahabat yaitu Ucok dan Beni," jawab suhardi kepada istrinya setelah keamanan di mension telah keluar untuk Memberi tahu kan kepada tamu tersebut.
"Tidak lama kemudian," para pengawal keamanan di mension Tuan Suhardi pun datang beserta dua orang yang telah lama terpisah dengan tuan Suhardi,..!!
'Tuan, Besar," mereka sudah ada disini," ucap para pengawal,"
"Suhardi pun hanya mengangguk dan mengibaskan tangannya supaya para pengawal keluar dan kembali ke posisi nya masing-masing.
"Para," pengawal pun membungkuk dan segera keluar dari ruangan tersebut.
"Silahkan duduk," Ucok dan Beni sahabat ku, ucap," Tuan Suhardi, mempersilahkan tamu nya untuk duduk di kursi ruangan tamu,
"Terima," kasih Abang," Suhardi sambil matanya berkaca-kaca setelah bertemu kembali setelah 20 tahun lebih," atas perintah tuan muda Ismail setelah kepergian nya jangan sampai kembali dan bertemu dengan sahabat Ismail yaitu tuan Suhardi," karna yang di takutkan setelah kematian Ismail target nya mengarah kepada keluarga Tuan Suhardi,"
"Karna Ucok dan Beni mengetahui sahabat nya Tuan Ismail adalah Suhardi orang yang mengerti tentang kesusahan dan kehidupan Tuan muda Ismail,..!!
"Istriku," sayangku," perkenalkan," mereka berdua," adalah adik adik ayah," setelah 20 tahun lebih ayah sama mereka berdua terpisah," alasannya mereka berpisah ayah juga tidak tahu menahu,,lirih tuan Suhardi menjelaskan kepada istrinya,"
"Istrinya hanya mengangguk Tampa mau berkata sedikit," pun
"Dua puluh tahun," lebih saya merindukan suara dan panggilan abang dari mereka berdua," lirih Suhardi dalam kesedihannya kehadiran Ucok dan Beni mengingat kan kebersamaan dengan sahabat nya Ismail Abdullah,
Hanya," saling diam di antara mereka dari mana akan memulai pembicaraan," dan pelayan rumah pun datang membawakan minuman untuk mereka berdua,"
"Padepokan Macan Putih
"Setelah melihat dan mendengarkan berita tentang markas tahanan yang terbakar dan kesimpulan yang di utarakan oleh Dirga anaknya Tuan Alex membuat amarah Asisten Tuan Abdullah pun geram.
"Jika benar apa yang di katakan oleh anak ku Dirga, sebelum mereka memburu Azis dan sahabat sahabat Tuan muda Harsya, aku lah yang terlebih dahulu memburu mereka, geram Tuan Alex dengan mata memerah menahan kemarahan.
"Kau kenapa ayah? dinginkan hatimu! jika tidak, segala rencana kita kedepannya akan berantakan," kata anak nya menegur.