Chen Yang tengah melakukan misinya. Pemuda itu benar-benar membalik Luoyang untuk mencari seorang gadis. Identitas adik Feng Mian telah berhasil dikonfirmasi. Namanya adalah Feng Xuan, dia adalah gadis berusia dua puluh hingga dua puluh tiga.
Menurut penelusuran yang dilakukan oleh Chen Yang, Feng Xuan ini terakhir kali diketahui berada di sebuah penginapan yang ada di Luoyang. Wei Xiao Yue telah meyakinkan Chen Yang bahwa adik dari Feng Mian ini pasti ada di Luoyang, Apa alasannya?
Yang pertama, untuk mengendalikan Feng Mian, orang yang bermain di belakang layar itu harus tetap menempatkan Feng Xuan di dekatnya. Yang kedua, gerbang yang mengelilingi ibukota sangatlah ketat. Penjagaan militer di sana sulit untuk dilewati, sedikit saja ada pergerakan yang mencurigakan maka besar kemungkinan pasti akan ketahuan.
“Aku mencari gadis bernama Feng Xuan.” Chen Yang memberikan koin kepada pelayan yang ada di penginapan itu.
Pelayan itu tidak mengambil sogokan yang diterimanya. Dia berkata. “Maaf tuan, jika tuan muda mencari keindahan maka tuan muda bisa pergi dan mencari di rumah b****l yang ada di sana. Ini adalah penginapan dan bukannya rumah bordil.”
Penolakan semacam ini sangatlah halus. Dan Chen Yang tahu bahwa dirinya tidak sedang benar-benar ditolak. Chen Yang tidak pergi dan malah mengelurkan beberapa koin perak lainnya.
Chen Yang tidak mengatakan apapun, tapi matanya menagih sesuatu dari pelayan itu.
Pelayan itu melihat sekitar dan mulai berkata dengan suara yang sangat rendah. “Dia pernah tinggal di penginapan ini sangat lama. Mungkin dia adalah satu-satunya orang yang menyewa salah satu kamar di penginapan ini sampai satu bulan lamanya.”
Chen Yang mengerutkan dahinya. “Satu bulan?! Itu bukan waktu yang sebentar.”
Pelayan itu mengangguk setuju. “Itu benar. Dia datang bersama kakak laki-lakinya. Mereka bahkan membayar semua biaya sewa kamar dan makanan secara full.”
“Apakah ini adalah kakak laki-lakinya?” Chen Yang membawa sebuah potret lukisan wajah Feng Mian dan menunjukkannya pada pelayan penginapan itu.
Pelayan penginapan itu adalah seorang yang licik yang selalu menginginkan koin. Dia menjawab setelah Chen Yang sekali lagi memberinya koin. “Itu benar. Gadis itu datang bersama dengan pria yang ada di gambar itu.”
Chen Yang, “Lalu kapan dia meninggalkan penginapan ini?”
“Satu minggu yang lalu,” kata pelayan itu. “Dia pergi bersama laki-laki. Tapi dia tidak pergi bersama orang yang ada di gambar ini.”
Itu dia! Feng Xuan telah diculik semenjak satu minggu yang lalu. Orang dibalik layar itu mengendalikan Feng Mian menggunakan adiknya, Feng Xuan.
“Katakan padaku semua yang kau ingat. Pakaian, ciri-ciri atau pun hal lain ketika kau melihat gadis dan laki-laki itu keluar dari penginapan ini.”
Chen Yang memberikan satu kantung koin perak lagi. Pelayan itu tidak berani bermain-main lagi. Dia menerima begitu banyak, jadi dia harus bekerja sama. Dia berkata. “Gadis itu memakai pakaian merah jambu, rambutnya dikepang layaknya gadis yang belum menikah lainnya. Sementara pria itu memiliki tinggi seperti tuan muda, hanya saja dia sedikit lebih jelek dan tua. Usianya mungkin sekitar tiga puluh lima sampai empat puluh tahun. Dia membawa pedang juga. Dan yang paling aku ingat adalah…”
Chen Yang bertanya, “Apa?”
“Gadis itu tanpak ketakutan dan merasa tidak nyaman saat dia dibawa keluar oleh pria itu.” Jawab pelayan itu.
Chen Yang langsung pergi dari penginapan itu begitu dia selesai bertanya. Kuda yang ditunggangi oleh Chen Yang melaju dengan kencang ke sebuah arah.
Karena besar tanpa pengawasan dari orangtua, Chen Yang yang hidup di panti asuhan banyak bergaul dan menumbuhkan persahabatan dengan beberapa orang yang ada di ibukota. Pemuda mandiri itu sering ikut berdagang ke luar kota untuk setidaknya membantu pendapatan panti asuhan yang pernah membesarkannya.
Dan kali ini adalah saat yang tepat untuk memakai koneksinya. Itu adalah sebuah tempat taruhan yang buka bahkan di siang bolong. Chen Yang yang sudah dikenal, masuk ke tempat itu tanpa adanya hambatan. Di dalam sangatlah ramai dengan para penjudi yang sedang bertaruh demi maraup keuntungan.
“Lihatlah siapa yang datang? Bukankan ini Tentara Kekaisaran Chen Yang?” Seorang pekerja di tempat itu mengenali Chen Yang dan mengeluarkan guyonannya. “Kau datang kemari bukan untuk menangkap kami dan membubarkan tempat ini kan?”
Chen Yang sangat terburu-buru, jadi dia tidak bisa meladeni lulocon yang dibuat oleh pria itu.
“Di mana Da Ge? Aku membutuhkannya, ini penting.” Kata Chen Yang tergesa-gesa.
Pria itu juga menjadi sangat serius ketika dia berkata. “Ikut aku.”
Chen Yang mengikuti pria itu menuruni tangga. Ada ruangan bawah tanah di tempat perjudian itu, tempat di mana orang yang dipanggil ‘Da Ge’ tinggal.
“Da Ge, ini aku Xiao Chen Yang.” Kata Chen Yang.
“Oh? Adik bungsuku ada di sini! Selamat datang, apa kau datang untuk membelikan Da Ge mu ini minum?” Pemilik tempat judi itu merangkul Chen Yang sembari berkata, “kau tumbuh semakin tinggi.”
Chen Yang terlihat sangat serius ketika dia berkata, “Aku akan membelikanmu minum, tidak, tidak, Jenderalku akan melakukannya jika kau bisa menemukan seorang gadis untuk kami.”
“Oh? Siapa itu?” Tanya Da Ge pemilik tempat perjudian.
“Namanya Feng Xuan, dia adalah adik Feng Mian. Dia harus segera aku bawa, hanya dua hari. Waktuku hanya dua hari.” Chen Yang dengan bersungguh-sungguh berkata. “Aku benar-benar membutuhkan bantuanmu Da Ge. Ini sangat mendesak.”
Da Ge melepaskan rangkulannya pada Chen Yang, dia tidak menjawab tapi dia sedang berpikir. Selang beberapa saat dia menepuk pundak Chen Yang, “adik bungsuku membutuhkan bantuan, tentu Da Ge akan membantumu.”
Chen Yang, “Terima kasih, terima kasih Da Ge!”
Chen Yang memberikan semua informasi yang telah diperolehnya pada Da Ge-nya. Dengan bantuan Da Ge dan anak buahnya, Chen Yang berharap bahwa Feng Xuan akan segera ditemukan sebelum Pengadilan Kekaisaran dimulai. Jika tidak, Feng Mian pasti tidak akan mau mengatakan kebenarannya!
*/
Setelah kemarin hanya bisa berbaring di tempat tidurnya, keesokan harinya Baili Qing Shi sudah mulai bisa menggerakkan kakinya dan berjalan-jalan di sekitar kamarnya. Tapi itu hanya bisa terjadi jika Wei Xiao Yue tidak ada di sana. Wei Xiao Yue bahkan telah berjanji akan mengikat Baili Qing Shi jika dia memergoki Xiao Baili beranjak dari tempat tidurnya dan melakukan hal-hal aneh.
Pintu terketuk, Baili Qing Shi segera mengeluarkan suara agar orang yang mengetuk pintu itu bisa masuk. Itu adalah kepala pelayan Wang yang lagi-lagi datang. Kali ini dia tidak datang dengan tangan kosong, ada sebuah bingkisan kain yang dibawanya.
Dengan suara ceria kepala pelayan Wang berkata, “tuan muda, ini adalah buku-buku medis yang tuan muda pesan.”
“Terimakasih paman Wang.” Baili Qing Shi mulai membuka kain penutup buku-buku itu. “Kau mendapatkan semuanya. Kau telah bersusah payah.”
“Tidak, tidak.” Kata kepala pelayan Wang, “ah iya, kenapa tuan muda tertarik untuk membaca buku-buku medis? Pelayan ini tahu jika tuan muda sangat tertarik pada buku politik dan militer.”
“Aku hanya ingin menumbuhkan minat baru. Tidak ada salahnya kan menambah pengetahuan?” Baili Qing Shi tersenyum ketika dia mengatakan hal ini.
Kepala pelayan Wang akhirnya keluar dari dalam paviliun Baili Qing Shi saat Ouyang Yuze dan Lin Bo datang untuk menemuinya. Itu masih perihal surat yang kemarin ditulis oleh Baili Qing Shi untuk diberikan pada Lin Bo.
Di dalam surat itu Baili Qing Shi menuliskan bahwa dia memiliki sesuatu untuk didiskusikan bersama Ouyang Yuze dan Lin Bo.
“Oh? Kau sudah baikan rupanya. Maafkan Dashu-mu ini karena terlambat menjengukmu.” Ouyang Yuze merasa bahwa dirinya lebih nyaman bersikap seperti ini pada Baili Qing Shi. Dia tidak lagi mengingat bahwa Baili Qing Shi adalah putra Kaisar dan Permaisuri Tang Agung.
“Aku yang seharusnya meminta maaf pada Dashu. Jika bukan karena aku, Dashu pasti tidak akan kesulitan dalam menangani urusan internal Militer dan menulis laporan menggantikan Yifu-ku.” Baili Qing Shi berkata, “Yifu berada di sini menjagaku dan dia memperalatmu untuk melakukan semua tugasnya.”
Ouyang Yuze melambai-lambaikan tangannya seraya berkata. “Itu bukanlah masalah besar. Dia bahkan pernah melakukan yang lebih parah. Dan juga, Yifu-mu tidak pernah menulis laporan militer atau pun laporan perang dengan tangannya sendiri.”
Baili Qing Shi masih mengikuti topik pembicaraan ini. “Kenapa?”
“Aku yakin itu pasti karena tulisannya jelek.” Jawaban Ouyang Yuze ini membuat Baili Qing Shi dan Lin Bo terkekeh.
Takut jika Wei Xiao Yue akan segera pulang, Baili Qing Shi segera mengutarakan niatannya mengundang Ouyang Yuze untuk menemuinya.
“Aku memanggil Dashu dan juga Lin Bo gege karena aku memiliki sesuatu untuk didiskusikan.” Kata Baili Qing Shi.
Ouyang Yuze, “Tanpa Wei Xiao Yue? Apa itu?”
Baili Qing Shi menjawab dengan suara khawatir“Aku rasa Yifu sedang sakit.”
Ouyang Yuze terkekeh tanpa alasan saat dia mendengar apa yang diucapkan oleh Baili Qing Shi itu.
Baili Qing Shi, “…”
Lin Bo, “….”
“Tidak, tidak. Dashu, aku benar-benar serius kali ini.” Kata Baili Qing Shi yang mulai nampak frustasi.
“Aku juga serius.” Ouyang Yuze masih terkekeh. “Manusia itu memang tidak pernah sehat. Aku bahkan berpikir ada yang salah dengan otaknya. Hahahahah.”
Baili Qing Shi tidak menyangka bahwa penyakit sembrono Wei Xiao Yue telah membutakan cindekiawan seperti Ouyang Yuze. Baili Qing Shi hanya bisa menarik napas dan tidak berdaya menghadapi Wakil Jenderal Ouyang.
Lin Bo yang sedari tadi diam kini mencoba menengahi. “Wakil Jenderal, mengapa kita tidak mencoba mendengar penjelasan dari Xiao Baili dulu? Tuan muda Baili mengirimkan surat untuk Waki Jenderal dan menyuruh kita datang secara diam-diam pasti karena dia memiliki sesuatu yang serius untuk dikatakan.”
Lin Bo memang lebih masuk akal daripada Ouyang Yuze. Bertahun-tahun bergaul dengan Wei Xiao Yue yang sembrono itu, nampaknya cindekiawan Ouyang sudah terinfeksi perilaku aneh Wei Xiao Yue.
“Silahkan tuan muda Baili katakan.” Setelah mendengarkan saran dari Lin Bo, Ouyang Yuze akhirnya menyadari bahwa dia telah bertingkah konyol.
Apa yang ingin dijelaskan oleh Baili Qing Shi itu adalah tentang bagaimana indera penciuman dan pendengaran Wei Xiao Yue melemah. Hal ini masih mengganggu Baili Qing Shi walaupun sekarang Wei Xiao Yue tampak baik-baik saja.
“Itu tidak mungkin,”kata Ouyang Yuze. “Dia adalah pria yang dijuluki sebagai anjing Husky atau Doberman ketika berada di medan perang. Hidungnya peka terhadap bau terutama darah, dan telinganya bahkan bisa mendengar suara jejak kaki bahkan ketika kau berjalan dari halaman depan sana.”
“Aku juga berharap bahwa aku salah Dashu.” Baili Qing Shi, “tapi dia benar-benar tidak bisa mencium aroma bubuk huo yao yang sangat menyengat. Dia bahkan tidur dengan nyaman di atas tikar jerami itu. Pendengarannya mulai melemah saat dia tidak mendengar suara langkah kaki ketika kami berdua sedang bersembunyi disemak-semak.”
Lin Bo berpendapat, “Jika memang hal itu yang terjadi, mengapa kita tidak memanggilkan tabib untuk memeriksa Jenderal?”
Ouyang Yuze menggelengkan kepalanya. “Dia adalah orang yang sangat keras kepala. Selagi dia masih bisa bangun, dia masih akan tetap merangkak dan mengangkat senjatanya. Di usia ketika dia baru saja sembuh dari trauma dan demam tingginya bertahun-tahun yang lalu, Xiao Yue bahkan memaksakan dirinya untuk tetap berlatih. Dia gigih, tapi dia juga keras kepala.”
Baili Qing Shi juga telah mengetahui hal ini, itulah mengapa dia membutuhkan bantuan Ouyang Yuze dan Lin Bo.
“Bagaimana dengan pemeriksaan anggota militer? Kapan itu dilaksanakan?” Tanya Baili Qing Shi.
Lin Bo menjawab, “Setiap tahun, tepatnya di bulan ke tiga hari ke lima.”
Ouyang Yuze sudah kebingungan semenjak mereka bertiga mencari cara agar Wei Xiao Yue mau untuk diperiksa oleh tabib. “Yifu-mu muak dengan bau obat-obatan. Dia sudah mencium aroma herbal sejak dia masih muda, jadi dia akan melarikan diri setiap pemeriksaan militer berlangsung.”
Baili Qing Shi mengingat beberapa kejadian yang terjadi selama dua hari ini. Dia menatap mangkuk obat yang ada di samping meja tempat tidurnya.
“Kalian bahkan bisa menciumnya kan? Obat yang diberikan oleh tabib untukku memiliki aroma yang pekat.” Baili Qing Shi berkata, “Yifu bahkan bahkan tidak pernah memprotes bau ini. Melihat bagaimana temperamennya, dia pasti setidaknya akan membuat suaranya sengau karena sibuk menahan napas. Tapi dia tidak melakukannya.”
“Kau benar.” Ouyang Yuze mencubit ujung alisnya sembari berkata. “Dia adalah seorang penggerutu dan raja mengeluh. Tidak mungkin dia akan menjaga sikapnya jika dia telah memiliki keluhan di hatinya.”