Flood in Huainan

2067 Kata
Zhang Wei membawa Baili Qing Shi ke sebuah ruangan di mana ruangan itu berfungsi sebagai tempat herbal-herbal ditempatkan dengan baik. Ada banyak sekali tumbuh-tumbuhan yang telah dikeringkan di ruangan itu. Beberapa tanaman kering itu mudah dijumpai di pasar, dan beberapa sangat sulit untuk ditemukan. Baili Qing Shi tidak banyak bertanya kenapa dirinya dibawa ke ruangan itu oleh Zhang Wei. Dia hanya diam sembari menunggu perintah dari Shifunya. “Tuan muda, aku ingin tuan muda mengambil semua herbal yang aku tulis di sini.” Zhang Wei menyerahkan selembar kertas pada Baili Qing Shi. Baili Qing Shi mengangguk dan mulai melakukan tugasnya. Dia diam sejenak, tidak buru-buru pergi ke setiap kotak untuk mencari herbal yang diminta oleh Shifu-nya. “Herbal-herbal yang ada di ruangan ini di tata menggunakan pola.” Pikir Baili Qing Shi. Kakinya akhirnya melangkah ke sebuah kotak kayu, dan dia dengan percaya diri mengambil sebuah herbal, meletakkannya di wadah. Kotak kedua, ketiga, dilewati begitu saja oleh Baili Qing Shi, di kotak keempat, barulah dia mengambil herbal, Baili Qing Shi mengendusnya sebelum akhirnya memasukkan herbal itu ke dalam wadahnya. Sebelum waktu dua dupa berlalu, Baili Qing Shi akhirnya selesai memilah herbal yang diminta oleh Zhang Wei. Dia meletakkan wadahnya di atas meja dan berkata, “aku sudah selesai shifu.” Zhang Wei mengangguk, dia kemudian berkata, “jelaskan semua herbal yang telah kau ambil itu. Herbal apa itu dan apa kegunaannya.” Baili Qing Shi tanpa ragu-ragu mengambil sebuah herbal. Herbal itu berbentuk seperti akar, bentuknya mirip ginseng namun lebih tipis. Baili Qing Shi mulai menjelaskan, “ini Astragalus. Herbal in biasanya dimasukkan ke dalam sup atau teh, astragalus berguna untuk meredakan gejala gula darah dan meningkatkan aliran darah.” Zhang Wei tidak menjawab, dia hanya mengangguk dan membiarkan Baili Qing Shi menjelaskan. “Yang ini disebut Dong Quai.” Baili Qing Shi mengambil herbal menyerupai bunga. “Warna aslinya hijau atau kuning, bisa diseduh sebagai teh. Akarnya juga bermanfaat untuk mengatasi gejala menapouse dan mengurangi rasa kram karena datang bulan pada wanita.” Herbal demi herbal dijelaskan oleh Baili Qing Shi, barulah saat dia akan menjelaskan herbal terakhir yang ada di catatan, Baili Qing Shi tidak mengambil apapun dari wadah karena wadah itu sudah kosong. “Kenapa tuan muda tidak mengambil herbal terakhir?” Tanya Zhang Wei. “Itu tidak ada, tidak ada Kudzu di ruangan ini Shifu.” Baili Qing Shi tersenyum ketika dia menjawab pertanyaa Zhang Wei. “Lalu apakah tuan muda tahu seperti apa itu Kudzu?” Tanya Zhang Wei lagi. Baili Qing Shi tanpa ragu menjawab, “tentu saja tidak. Aku hanya melihatnya di buku, menurut apa yang aku lihat itu adalah sejenis herbal dari tanaman anggur berbunga. Digunakan untuk meredakan gangguan alkohol.” Baili Qing Shi melanjutkan ucapannya, “kudzu ini memiliki banyak manfaat di antaranya untuk menurunkan aliran darah dan juga menjaga kesehatan jantung.” Zhang Wei merasa bahwa kemampuan Baili Qing Shi ini benar-benar menakjubkan. Pemuda itu hanya menghabiskan waktu dua hari saja untuk mempelajari buku-buku pengobatan yang sangat rumit. Dia bahkan melewati tes pertamanya dengan sukses tanpa adanya celah sedikit pun. “Tuan muda benar.” Kata Zhang Wei. “Semua yang ada di alam ini memiliki manfaat dan juga dampak. Tanaman-tanaman yang ada di ruangan ini mungkin nampak seperti hama, tapi siapa yang menyangka bahwa semua ini adalah obat.” Zhang Wei memandang Baili Qing Shi, “obat jika digunakan dengan tepat, dan racun jika digunakan dengan cara yang sebaliknya.” Zhang Wei, “Lalu bagaimana dengan prinsip pengobatan? Apakah tuan muda mau mengatakannya padaku?” “Jika tubuh seimbang dengan Qi, maka seseorang bisa dikatakan sehat. Seperti Yin dan Yang yang harus seimbang, maka Qi kita juga harus seperti itu.” Baili Qing Shi berkata, “panas dan dingin harus seimbang begitu juga dengan kering dan lembab. Tapi walau pun Yin dan Yang harus seimbang, akan ada saja faktor lain yang akan menganggu keseimbangan itu.” Baili Qing Shi mengambil sebuah herbal dan menimbangnya. Memasukkan lebih banyak herbal di sisi sebelah kiri, membuat sisi kanan naik karena lebih ringan. “Tujuan utama pengobatan adalah menyeimbangkan kembali Yin Yang itu, mengembalikannya ke dalam harmoni.” Zhang Wei mengangguk, “tuan muda telah benar-benar belajar. Tapi teori tidak akan berguna jika tidak ada praktik. Aku akan menunjukkan hal lain besok.” Zhang Wei juga tidak lupa memberikan buku-buku lain untuk Baili Qing Shi. Buku-buku itu juga merupakan buku-buku pengobatan. Tidak lagi memberikan buku-buku tentang fungsi sebuah herbal, Zhang Wei ingin Baili Qing Shi belajar tentang pengobatan melalui teknik akupuntur. Ini memang terlalu cepat, tapi melihat dari bagaimana Baili Qing Shi mampu menguasai ilmu sebelumnya, tidak menutup kemungkinan bahwa kecerdasan tuan muda Baili akan membantunya belajar ilmu pengobatan lebih cepat dari orang biasa. “Shifu, aku ingin bertanya satu hal pada Shifu.” Keduanya telah keluar dari ruangan, mereka kini berada di halaman kuil. Zhang Wei berbalik dan tersenyum pada Baili Qing Shi, “Silahkan, apa yang ingin tuan muda tanyakan?” Baili Qing Shi menatap tiga bocah botak bermarga Fu yang tengah duduk di sebuah paviliun terbuka sembari sesekali tertawa. “Ini tidak ada hubungannya dengan pengobatan. Aku hanya penasaran pada mereka.” “Fu bersaudara?” Tanya Zhang Wei. Baili Qing Shi mengangguk, “aku menghabiskan waktuku selama beberapa hari ini di sini bersama mereka. Aku hanya penasaran, kenapa mereka sudah ada di sini sejak mereka masih sangat kecil. Kemana orang tua mereka?” “Orang tua mereka meninggal karena wabah yang terjadi di Hebei tujuh tahun yang lalu.” Kata Zhang Wei. “Saat itu aku termasuk ke dalam tim sukarelawan yang bertugas di sana. Karena orang tua mereka telah terinfeksi wabah, mereka harus dikarantina dan dipisahkan dari anak-anak mereka. Wabah saat itu masih belum ditemukan obatnya, jadi dalam kurun waktu beberapa minggu, banyak orang-orang yang meninggal, termasuk orang tua mereka.” “Fu Hanzhen dan Fu Shiqing masih berusia setahun, sementara Fu Hanxin telah berusia tiga tahun. Aku tidak tega melihat mereka dan membiarkan mereka menjadi yatim piatu yang kelaparan. Jadi aku membawa mereka ke pegunungan Siyuan, membesarkan mereka sebagia Daois kecil.” Zhang Wei menatap tiga bocah itu yang saling bercanda, hatinya diliputi kesedihan, “mereka anak-anak baik.” Baili Qing Shi mengangguk, “mereka sangat baik. Sayang sekali mereka harus menderita semenjak mereka kecil.” Baili Qing Shi tidak pernah menceritakan bagaimana asal usulnya ke Zhang Wei, tapi Zhang Wei telah mengetahuinya dari Wei Xiao Yue. Zhang Wei menatap Baili Qing Shi yang juga tengah menatap Fu bersaudara. Hatinya berkata, “Yang Mulia juga telah menderita semenjak Yang Mulia masih bayi. Mungkin kenyataan yang Yang Mulia alami jauh lebih buruk dari mereka.” Sesuai dengan perkataan Shifu-nya, di keesokan paginya, Baili Qing Shi keluar dari kamarnya dan hendak pergi ke Zhang Wei. Akan ada pelajaran baru yang ingin diajarkan oleh Zhang Wei pada Baili Qing Shi, itulah mengapa pemuda itu terlihat sangat bahagia. “Shifu.” Baili Qing Shi memberi salam sebelum akhirnya masuk ke dalam perpustakaan. Di dalam, Zhang Wei tidak sendiri, ada bikkhu lain yang sedang mengobrol dengan Zhang Wei. Melihat hal ini, Baili Qing Shi juga memberi salam pada bikkhu itu. “Tuan muda, aku mungkin tidak bisa mengajarimu untuk beberapa hari ke depan.” Zhang Wei berkata dengan suara parau, “musibah terjadi di Huainan. Sungai Hu meluap dan menyebabkan banjir, banyak tenaga medis dibutuhkan di sana.” “Bukankah ini belum musim hujan Shifu? Kenapa hal seperti itu bisa terjadi?” Pertanyaan Baili Qing Shi ini belum dijawab oleh Zhang Wei, tapi dia sudah menjawabnya terlebih dahulu. “Itu karena salju yang mencair rupanya.” “Itu benar.” Kata Zhang Wei. “Ada salah satu desa yang terkena dampak paling parah. Kuil di sana mengirimiku surat dan meminta bantuan. Aku mungkin akan pergi esok hari.” Baili Qing Shi tampak berpikir. Ada baiknya jika dia ikut dengan Zhang Shifu saat ini, tapi jika Wei Xiao Yue tahu maka Yifu-nya pasti akan melarangnya. Meminta izinnya sama saja dengan memberikan larangan pada Baili Qing Shi. Setelah menimbang-nimbang, Baili Qing Shi akhirnya berkata, “aku akan pergi bersama Shifu.” Perjalanan menuju ke Huainan tidaklah sebentar, akan memakan waktu berhari-hari. Dan Zhang Wei khawatir Baili Qing Shi tidak bisa menghadapi hal ini. Jadi dia mencoba untuk bicara pada pemuda itu, “tuan muda, di sana adalah tempat bencana, pasti akan ada banyak penyakit, sebaiknya..” “Bukankah itu adalah tugas tabib, Shifu, inilah kesempatan untukku belajar.” Baili Qing Shi, “aku akan mengirim surat ke Yifu-ku dan meminta izinnya.” Zhang Wei tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya mengangguk dan mengiyakan ucapan dari Baili Qing Shi itu. */ Wei Xiao Yue sendiri tengah sibuk, dia tidak lagi memikirkan permasalah dari Ouyang Yuze yang dipaksa menikah oleh tuan Ouyang. Bahkan Ouyang Yuze yang terlibat dalam kebohongan terhadap ayahnya juga tidak lagi memikirkan bagaimana cara untuk menangani hal itu. Ouyang Yuze sibuk di pos militer istana, sementara itu, Wei Xiao Yue tengah berada di aula karena Pengadilan Kekaisaran tiba-tiba digelar. “Orang-orang yang terkena musibah banjir berbondong-bondong pergi ke Henan untuk mencari makanan. Lumbung pangan istana telah berupaya untuk membawa bahan makanan, tapi itu selalu tidak cukup.” Kaisar Li Wei mengeluh, “bandit-bandit bahkan berani menjarah biji-bijian yang diangkut untuk para korban banjir. Jika ini tidak segera diatasi, maka akibatnya akan semakin parah.” “Yang Mulia, hamba juga baru saja mendapatkan berita bahwa luapan air tidak bisa lagi ditahan. Salju yang mencair dari pegunungan membuat debit air semakin tinggi. Kita harus melakukan pengerukan dan membuat parit untuk mengalirkan air ke sungai.” Yang berbicara ini adalah menteri Pertahanan, Liu Qianfan. Kaisar Li Wei, “pejabat Wu Xinyi, bagaimana keadaan lumbung pangan? Apakah itu masih cukup?” Wu Xinyi, dia adalah satu-satunya wanita yang ada dalam di aula itu. Tanpa terintimidasi sedikit pun, Wu Xinyin berkata, “untuk menjawab Yang Mulia, lumbung pangan masih bisa dikatakan cukup untuk mengirim biji-bijian. Tapi jika penjarahan terus berlanjut, maka sulit kita akan bisa bertahan. Selain itu, kerugian yang diderita oleh rakyat di Henan juga harus ditutupi.” Kaisar Li Wei merasa bahwa masalah yang dihadapi negerinya menjadi bertambah parah. Dia tidak bisa lagi menunda, jadi dia bertanya pada Perdana Menteri Kanan, Mo Chou, “bagaimana menurutmu Perdana Menteri Mo?” “Yang Mulia, hal pertama yang harus dilakukan menurut hamba adalah menangani para bandit-bandit ini.” Mo Chun melirik Wei Xiao Yue, “tidak tahu apakah Perdana Menteri Kiri sekaligus Jenderal Militer akan setuju dengan hal ini atau tidak.” Wei Xiao Yue mendecakkan lidahnya. Pria yang baru saja berbicara itu benar-benar melemparkan kentang panas pada Wei Xiao Yue. Mo Chun mungkin telah kehabisan ide, atau itu hanyalah taktik belaka agar semua beban itu dilimpahkan pada Wei Xiao Yue. “Perdana Menteri Kanan benar.” Wei Xiao Yue mengalihkan pandangannya pada Kaisar Li Wei. “Yang Mulia, menurut hamba, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengirim biji-bijian ke Huainan dan Henan. Kelaparan harus dihentikan terlebih dulu untuk mencegah penjarahan makanan kembali terjadi. Dan untuk mengantisipasi para bandit itu menginvasi makanan yang diantar ke sana, hamba akan secara pribadi turun tangan untuk membasmi mereka.” Wei Xiao Yue melihat Kaisar Li Wei mengangguk, dia kemudian melajutkan, “yang kedua. Hamba juga ingin mengajukan saran untuk mengirim beberapa tenaga kerja untuk membangun parit yang bisa digunakan untuk mengalirkan air. Ini juga adalah rencana jangka panjang yang bisa digunakan untuk mengantisipasi jika banjir kembali terjadi di Huainan. Untuk itu, hamba pikir Kementerian Pekerjaan akan merekomendasikan beberapa pekerja terpilih untuk pergi ke Huainan. Para tentara juga akan turut serta membantu.” “Dan yang ketiga.” Wei Xiao Yue menunjukkan senyum penuh kepuasan saat dia akan mengatakan ide terakhirnya. “Hamba ingin mengusulkan kepada Yang Mulia untuk menarik upeti dari para pejabat. Para pejabat kita tidak kekurangan biji-bijian, dan untuk menghindari kekosongan di lumbung pangan, solusi ini bisa kita gunakan.” Wajah para pejabat yang ada di aula tampak memucat. Bagaimana mungkin Wei Xiao Yue secara tidak tahu malu mengatakan gagasan itu?! “Hamba juga setuju dengan rencana Perdana Menteri Wei Yang Mulia.” Wu Xinyi menangkupkan tangannya ketika dia berkata, “sedikit sumbangsih dari para pejabat akan membuat hati rakyat terketuk, selain itu, jumlah yang akan diberikan oleh para pejabat tidak akan membuat lumbung pangan di Fu tuan-tuan ini kosong. Jadi sedikit amal untuk meringankan pemderitaan rakyat tidak akan sulit untuk dilakukan.” Tatapan kebencian menjurus ke Wu Xinyi. Para pejabat berpikiran bahwa wanita itu adalah bentuk lain dari Wei Xiao Yue. Dia benar-benar berani!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN