Wei Xiao Yue terlihat buru-buru sekali saat dia melangkah keluar dari aula istana. Dia rupanya tengah mengejar seseorang.
“Nona Wu, tunggu!” Wei Xiao Yue melihat Wu Xinyi berjalan dan secara tiba-tiba memanggilnya.
“Perdana Menteri Kiri.” Wu Xinyi secara otomatis memberi hormat karena posisinya berada di bawah Wei Xiao Yue.
“Aku hanya ingin mengatakan beberapa hal dan juga menyapamu.” Wei Xiao Yue memberikan isyarat pada Wu Xinyi untuk melanjutkan langkahnya.
Keduanya berjalan santai melewati kompleks istana sembari membicarakan permasalahan yang tengah terjadi di Hainan.
“Lalu kalau begitu aku akan menyuruhku salah satu orang kepercayaanku untuk membantumu. Kita harus melihat seberapa banyak biji-bijian yang akan dibawa agar kita bisa mengatur jumlah prajurit tentara yang bisa bergabung dalam misi ini.” Ujar Wei Xiao Yue.
“Xinyi mengerti.” Wu Xinyi menangkupkan tangannya dan berkata, “saya sangat menghargai bantuan dari Perdana Menteri Kiri. Xinyi sangat berterima kasih.”
Keduanya akhirnya berpisah. Wei Xiao Yue pergi ke arah barat dengan langkah penuh martabat, barulah saat Wei Xiao Yue sedikit menjauh, Wu Xinyi berbalik dan menuju ke timur istana.
Langkah bermartabat dan agung dari Perdana Menteri Kiri, Wei Xiao Yue, telah menghilang semenjak dia tiba di kantor militer istana. Dia dengan tergesa-gesa berlari ke ruangannya untuk menemui Ouyang Yuze yang tengah sibuk membaca buku sastra. Ya, itu bukanlah ruangan pribadi Jenderal, tapi ruangan Wakil Jenderal Ouyang Yuze juga. Karena Wakil Jenderal tidak memiliki kantornya sendiri, dia hanya bisa puas menumpang di ruangan Wei Xiao Yue yang sejuk.
Wei Xiao Yue membuka pintu dengan tiba-tiba, menimbulkan bunyi “gubrak” yang cukup keras, sangat keras sehingga Ouyang Yuze yang tengah hanyut dalam indahnya sajak puisi harus pasrah saat jiwanya nyaris pindah dari tubuhnya karena terkejut.
“Apakah kau tidak bisa berjalan dan membuka pintu seperti layaknya manusia biasa!” Ouyang Yuze mengoceh tapi tidak menatap Wei Xiao Yue, “kau adalah putra dari keluarga bangsawan dan telah lama hidup di istana, tapi kau…”
“Lupakan itu! Sekarang kau harus bersiap-siap!” Kata Wei Xiao Yue dengan semangat membumbung tinggi ke langit.
“Memangnya ada apa?” Ouyang Yuze bangun dan menutup bukunya.
Wei Xiao Yue menyilangkan tangannya dan dengan bangga berkata, “karena aku, sahabatmu yang paling tampan ini, Marquis tertampan di Tang Agung, telah membukakan jalan untukmu bisa mendekati Wu Xinyi.”
Ouyang Yuze membelalakkan matanya. Dia kemudian berjalan mendekat ke Wei Xiao Yue. Wei Xiao Yue mengira bahwa Ouyang Yuze akan memeluknya dengan penuh rasa syukur, jadi dia melebarkan lengannya. Tapi bukan itu yang didapat oleh Wei Xiao Yue.
“Dasar b*****h! Apa yang kau katakan padanya?! Sial!” Ouyang Yuze menarik jubah Wei Xiao Yue dan mulai mengguncangnya.
Wei Xiao Yue mendengus, “kau! Aku hanya mengatakan padanya bahwa orangku akan datang untuk melihat biji-bijian yang akan dibawa ke Huainan! Apakah kau pikir aku akan melamarnya untukmu! Pei! Kau terlalu banyak berpikir tuan Ouyang!”
Ouyang Yuze akhirnya melepaskan cengkeramannya dari Wei Xiao Yue. Dia sedikit malu saat dia berkata, “benarkah?”
Wei Xiao Yue merapikan kembali jubahnya yang telah kusut. Dengan suara tidak gembira Wei Xiao Yue berkata, “kau memiliki masalah dengan emosimu! Lihat saja nanti, jika Xiao Baili kembali dan telah berhasil dengan ilmu pengobatannya, maka aku akan menyuruhnya untuk mengobatimu!”
“Aiya, temanku.” Ouyang Yuze, “aku akan menuliskan semua laporan untukmu ke depannya, jadi kau jangan marah. Kalau begitu aku akan pergi menemui nona Wu sekarang.”
Berbicara mengenai Baili Qing Shi, Wei Xiao Yue tiba-tiba teringat bahwa dia belum membaca surat dari Baili Qing Shi. Jadi dia bertanya pada Ouyang Yuze, “di mana surat yang dikirimkan Xiao Baili?”
“Itu mungkin tercampur dengan surat-surat lain.” Ouyang Yuze menunjuk sebuah kotak kayu, “cari saja di dalam kotak itu. Itu pasti ada di sana.”
“Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk memisahkannya?!” Keluh Wei Xiao Yue.
Ouyang Yuze berlalu tanpa menjawab ucapan dari Jenderal-nya itu. Dia keluar dari ruangan Wei Xiao Yue dan hendak pergi ke departemen Pendapatan, tapi secara tiba-tiba, Wakil Jenderal Ouyang kehilangan kepercayaan dirinya. Jadi dia memanggil Lin Bo untuk menemaninya.
“Ikut aku sebentar, aku harus meninjau sesuatu di Departemen Pendapatan.” Kata Ouyang Yuze.
Lin Bo mengerutkan keningnya dan dengan senyuman menjawab, “maafkan aku Ge, tapi Jenderal menyuruhku ke ruangannya. Sepertinya ada sesuatu yang penting.”
Lin Bo membungkuk lalu pergi meninggalkan Ouyang Yuze yang masih menatap punggung pemuda itu dengan ekspresi bodoh di wajah tampannya.
Tidak ada Lin Bo, maka Chen Yang pun menjadi target selanjutnya.
Melihat para prajurit muda sedang berlatih dan tidak menemukan Chen Yang di sana-sini, Ouyang Yuze tahu sudah tahu bahwa bocah delapan belas tahun itu tengah bersembunyi sembari memakan manisan di suatu tempat.
“Oh ho!” Dari balik dinding, Ouyang Yuze menemukan Chen Yang tengah bermain dengan jangkrik dan memakan banyak manisan.
Chen Yang tersentak, dia segera berdiri, dan tanpa dia ketahui, jangkriknya telah mati karena tidak sengaja terinjak oleh sepatunya. Chen Yang segera memasukkan manisannya ke dalam mulutnya, mengunyahnya dengan cepat, lalu kemudian menelannya. Takut jika Ouyang Yuze akan menemukan manisan itu.
“Berapa usiamu dan kau masih bermain dengan jangkrik dan makan manisan?!” Ouyang Yuze menasihati. “Kau seumuran dengan Putra Mahkota, dia bahkan sudah memiliki selir. Apakah kau tidak malu akan hal ini?”
Chen Yang tersenyum, wajahnya menunjukkan aura pemuda yang manis dan polos. Dia berkata, “Wakil Jenderal juga belum memiliki selir.”
“Kau..!” Ouyang Yuze menghela napas. Dia kemudian berkata, “berlari mengelilingi lapangan sebanyak seratus kali atau ikut denganku ke Departemen Pendapatan?!”
Chen Yang segera menjawab, “Chen Yang memilih pilihan kedua!”
“Ayo.” Kata Ouyang Yuze.
Keduanya akhirnya pergi ke Departemen Pendapatan. Keduanya berjalan berdampingan, tampak indah untuk dilihat, dua pemuda tampan berbadan tegak dan tinggi berjalan dengan penuh keagungan.
“Ehem.” Ouyang Yuze melemaskan urat-urat ditenggorokannya dan berkata, “saya Wakil Jenderal Ouyang Yuze dari Militer istana. Jenderal Wei Junior mengutus saya untuk bertemu dengan nona Wu.”
Salah seorang petugas dari Departemen Pendapatan itu mengangguk, dia kemudian berkata, “silahkan ikut saya.”
Petugas itu mengantar Ouyang Yuze dan Chen Yang ke depan pintu sebuah ruangan. Petugas itu, “pejabat Wu, Wakil Jenderal ada di sini.”
Wu Xinyi yang ada di dalam cukup terkejut. Dia mulanya berpikir bahwa yang akan dikirim oleh Perdana Menteri Kiri Wei adalah seorang prajurit biasa atau setidaknya komandan pasukan, tapi siapa yang menyangka bahwa orang yang datang adalah orang nomer dua paling penting di Militer Istana?
Wu Xinyi membuka pintu ruangannya dan dengan senyuman di wajahnya dia mempersilahkan Ouyang Yuze dan Chen Yang masuk.
“Silahkan Wakil Jenderal.” Kata Wu Xinyi.
Suara gadis itu sangat lembut, dan walau pun dia memakai pakaian pejabat yang notabenenya adalah pakaian jubah laki-laki dan topi yandun di kepalanya, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa Wu Xinyi ini masih terlihat sangat cantik.
Ouyang Yuze nampaknya telah kehilangan jiwanya. Dia tidak berbicara selama beberapa detik. Barulah saat Chen Yang menyikut lengannya, dia segera berkata, “Saya Ouyang Yuze, Wakil Jenderal Militer Tang Agung.”
“Saya Wu Xinyi, senang bertemu dengan tuan Ouyang dan…” Wu Xinyi meliri Chen Yang yang belum memperkanalkan dirinya.
“Ehm, saya Chen Yang. Prajurit Militer muda.” Kata Chen Yang.
Wu Xinyi menyajikan teh untuk keduanya. Dia bisa saja menyuruh pelayan membantunya, tapi gadis itu tahu akan batasannya. Dia adalah murid Li Shufen dan dia hanyalah pejabat sementara. Tugasnya hanya bekerja dan bukannya memerintah seseorang meminta pekerjaan yang tidak berhubungan dengan urusan resmi. Jadi Wu Xinyi, dia akan menyiapkan semuanya sendiri selagi dia mampu. Mulai dari mencari dokumen sampai menggiling tinta hitam untuk menulis laporan.
“Nona…maksudku pejabat Wu, jadi apa yang harus aku lakukan sekarang? Wei.., Jenderal Wei menyuruhku kemari untuk membantumu.” Kata Ouyang Yuze dengan nada suara aneh.
Chen Yang menoleh untuk melihat bagaimana Wakil Jenderal Militer Ouyang yang tidak pernah tergagap akhirnya kehilangan kepercayaan dirinya. Chen Yang yang masih muda tentu saja tahu apa penyebabnya.
“Pertama-tama kita akan memeriksa lumbung pangan lalu menyesuaikan jumlah biji-bijian yang bisa dibawa ke Huainan dan Henan.” Wu Xinyi berkata, “lumbung pangan juga tidak boleh sepenuhnya kosong. Luoyang adalah ibukota, jadi hal itu tidak boleh terjadi.”
Ouyang Yuze mengangguk, dia akhirnya kembali ke akal sehatnya. “Pejabat Wu benar. Karena akan ada pekerja tambahan dan sejumlah tenaga bantuan dari tentara militer, maka jumlah biji-bijian yang diperlukan pasti akan lebih banyak.”
“Wakil Jenderal Ouyang tidak perlu khawatir. Berkat saran dari Perdana Menteri Kiri, para pejabat akan menyumbangkan sedikit harta mereka.” Kata Wu Xinyi.
Di Pengadilan Kekaisaran yang baru saja berakhir beberapa jam yang lalu itu, secara mengejutkan, Kaisar Li Wei menyetujui usulan Wei Xiao Yue. Tidak hanya satu melainkan tiga usulan Perdana Menteri Kiri Wei langsung diiyakan oleh Kaisar. Permintaan untuk mengirim pekerja yang akan mengeruk parit juga telah diputuskan dan sedang dalam masa peninjauan oleh Departemen Pekerjaan. Kasus Bandit sendiri akan diserahkan pada militer istana untuk diberantas. Dan perihal para pejabat yang akan menyumbangkan biji-bijiannya, walau pun mereka enggan untuk melakukannya, itu tetap akan terjadi karena Kaisar Li Wei telah mengawasi mereka.
“Kalau begitu mari kita pergi ke lumbung pangan sekarang.” Kata Wu Xinyi.
Lumbung pangan Kekaisaran ada di Luoyang. Itu adalah lumbung makan terbesar sekaligus sebagai penopang pangan rakyat jika musibah tiba terjadi. Lumbung pangan tidak boleh kosong, setiap bulannya, setiap provinsi akan mengirimkan hasil panen mereka sebagai upeti pada negara. Hal ini ditujukan agar musibah kelaparan tidak akan pernah terjadi di Tang Agung.
Ouyang Yuze dan Chen Yang terlebih dahulu mengambil kuda mereka dan akan bertemu dengan Wu Xinyi di gerbang istana. Karena lumbung pangan tidak berada di dalam istana, mereka harus menaiki kuda untuk menuju ke sana. Tapi Wu Xinyi ini adalah seorang wanita, walau pun dia tangguh, dia masih tidak bisa menunggangi kuda. Hal ini masuk akal, dia bisa menggunakan kereta karena dia adalah pejabat pemerintahan, tapi kembali ke aturan dalam diri Wu Xinyi, dia adalah pejabat sementara! Dia biasanya akan berjalan kaki untuk pergi ke suatu tempat, tidak peduli apakah itu jauh atau dekat.
Wanita ini…
Ouyang Yuze dan Chen Yang tampak ragu-ragu, tidak tahu bagaimana harus menyelesaikan masalah transport ini. Ouyang Yuze, dia bisa saja membawa Wu Xinyi di atas kudanya, tapi apakah wanita itu mau?
“Wakil Jenderal bisa pergi terlebih dulu, aku akan menunggu sebentar lagi. Pasti akan ada kereta dari departemen Pendapatan.” Wu Xinyi tersenyum, “aku juga bisa berjalan, lumbung istana tidaklah terlalu jauh.”
Itu memang tidak terlalu jauh, tapi saat Wu Xinyi sampai di lumbung pangan, langit mungkin telah menjadi gelap!
“Ehm itu, pejabat Wu bisa naik ke kuda saya.” Ouyang Yuze menggaruk kepalanya, “jika kau tidak keberatan, aku akan memberikanmu tumpangan.”
“Benarkah?” Wu Xinyi mengerutkan keningnya.
“En. Tentu saja.” Kata Ouyang Yuze.
“Pejabat Wu, ini adalah ide yang baik. Wakil Jenderal adalah yang terbaik dalam menunggangi kuda. Pejabat Wu akan aman bersamanya.” Chen Yang menyiram api dengan minyak tanah, dia lebih terlihat seperti seorang pedagang yang menjual Ouyang Yuze ke Wu Xinyi.
Ouyang Yuze turun dari kudanya, dia kemudian mengulurkan tangannya. “Pejabat Wu tidak perlu khawatir. Kita berada dalam tugas dan pejabat Wu, walau pun kau adalah wanita, kau juga mengenakan pakaian pejabat, orang-orang akan mengiramu sebagai seorang pria.”
Ouyang Yuze menjelaskan serinci mungkin, takut jika Wu Xinyi akan merasa tidak nyaman padanya.
Wu Xinyi sendiri mengerti dengan maksud Ouyang Yuze. Dia awalnya ragu-ragu, tapi pada akhirnya Wu Xinyi tetap mengambil uluran tangan Ouyang Yuze dan naik ke atas kuda Ouyang Yuze.
Wanita itu duduk di depan, dan Ouyang Yuze duduk di belakangnya. Ouyang Yuze memberikan tali kekang pada Wu Xinyi seraya berkata, “pejabat Wu, kau bisa memegang tali kekang ini sebagai pegangan. Aku akan memegang bagian ujungnya saja.”
“En.” Wu Xinyi mengangguk dengan patuh.
Dan begitu Ouyang Yuze menghentakkan kakinya ke punggung kudanya, kuda itu langsung berlari keluar dari pintu gerbang istana dengan kecepatan yang tinggi. Ini adalah kali pertama Wu Xinyi dibawa menaiki kuda dengan kecepatan tinggi, dia merasa sedikit pusing dan linglung. Sementara itu, Ouyang Yuze merasa bahwa dirinya sangat mempesona. Dia memamerkan kemampuan berkudanya pada Wu Xinyi.
Bukankah itu adalah kesan pertama yang bagus?