Journey to Huainan

2076 Kata
Wu Xinyi merasakan kepalanya berputar-putar, dia linglung untuk sementara waktu, tidak bisa turun dari kuda dan berusaha menenangkan jiwanya yang terguncang karena dibawa lari oleh kuda Ouyang Yuze. Ouyang Yuze yang sejatinya telah menunggang kuda lebih dari separuh hidupnya di bumi terlihat sangat baik-baik saja. Dia melompat dari kudanya dan dengan santai mengulurkan tangannya pada Wu Xinyi. “Ehmm, Wakil Jenderal, pejabat Wu sepertinya sedikit pusing.” Chen Yang memperhatikan raut wajah rumit Wu Xinyi. Ouyang Yuze yang bodoh akhirnya sadar jika dia telah membuat wanita itu pusing, dia segera berkata, “Pejabat Wu, apakah kau baik-baik saja? Saya akan..” “Tidak, saya tidak apa-apa.” Wu Xinyi dengan susah payah merentangkan kakinya, bersiap untuk turun dari kuda yang tinggi. Tangan Wu Xinyi meraih tangan Ouyang Yuze, tapi pijakan pejabat wanita itu meleset, alhasil dia merosot ke bawah. Beruntung Ouyang Yuze sigap dan menangkap pinggang gadis itu sehingga kecelakaan atau pinggang patah bisa dihindari. Ouyang Yuze merasa bahwa dia sedikit tidak sopan, dia segera melepaskan tangannya dari pinggang ramping Wu Xinyi dan dengan suara canggung bertanya, “apakah pejabat Wu baik-baik saja?” Wu Xinyi mengangguk, tampak tidak terganggu dengan perilaku Ouyang Yuze padanya. “Saya baik-baik saja. Terima kasih karena telah membantu saya.” Ketiga orang itu akhirnya masuk ke dalam lumbung pangan Kekaisaran. Tempat itu sangat luas, di sana ada banyak sekali biji-bijian, daging yang diawetkan, dan beberapa bahan makanan tahan lama lainnya. Wu Xinyi meminta buku catatan dari petugas yang berjaga di lumbung pangan. “Saya ingin melihat catatan masuk dan keluarnya biji-bijian selama bencana di Huainan. Dan juga, sisa berapa banyak persediaan di lumbung ini. Saya ingin melihat catatannya secara rinci.” Ouyang Yuze memperhatikan fitur wajah wanita muda itu dari samping. Terlihat bagaimana tegasnya Wu Xinyi ini. Dia tampak mempesona saat berbicara pada petugas itu, tampak berbeda dari kebanyakan wanita yang pernah ditemui oleh Ouyang Yuze. Jembatan hidungnya tinggi, hidungnya lurus dan mancung, wajahnya sangat terawat walau dia tidak memakai riasan. Bibir atasnya tipis dan bibir bawahnya berisi, berwarna merah muda seperti persik yang belum matang. Bahkan dengan pakaian laki-laki sekali pun, Ouyang Yuze tidak bisa memungkiri bahwa wanita yang kini tengah membaca laporan di sampingnya itu adalah gadis cantik yang unik dan berbeda. “Dia menawan.” Pikir Ouyang Yuze. Lamunan Ouyang Yuze akhirnya berakhir setelah Wu Xinyi memanggilnya. “Wakil Jenderal, untuk sementara ini semuanya cukup. Tidak ada yang kurang. Saya akan membicarakannya lagi dengan Menteri Ekonomi. Begitu semuanya telah siap, pasukan akan bisa berangkat paling lambat lusa.” Ouyang Yuze mengangguk, “itu bagus. Kalau begitu saya akan segera menyiapkan pasukan untuk mengawal pembawa biji-bijian ini.” Chen Yang telah menyadari bahwa Wakil Jenderal-nya yang kaku itu tengah berada dalam musim seminya. Walau pun dia masih muda, Chen Yang tentu tahu akan hal ini. Dia tanpa tergesa-gesa berbisik pada Ouyang Yuze, “ge, aku akan meninggalkamu dengan nona Wu. Manfaatkan waktumu.” Chen Yang dengan lantang mengeluarkan suaranya setelah dia berbisik pada Ouyang Yuze. “Wakil Jenderal, Pejabat Wu, Chen Yang harus pergi terlebih dahulu. Ada urusan mendesak.” “Kau..” Ouyang Yuze belum menyelesaikan ucapannya dan Chen Yang sudah pergi, menghilang keluar entah kemana. Ouyang Yuze, “Pejabat Wu, silahkan.” Ouyang Yuze dan Wu Xinyi berniat untuk kembali ke istana, tapi Ouyang Yuze tahu bahwa mustahil baginya untuk membawa gadis itu kembali menaiki kudanya. Dia mungkin trauma menaiki kuda dengan kecepatan tinggi. Bagaimana tidak? Ouyang Yuze adalah anggota kavaleri pasukan Wei Xiao Yue, jadi wajar jika mengendarai kuda dengan kecepatan yang tidak main-main. “Hmm, bagaimana kalau pejabat Wu naik ke kuda saya?” Ouyang Yuze memberikan saran. “Maafkan saya, tapi saya tidak bisa menunggang kuda.” Kata Wu Xinyi dengan suara lembut. “Aku..maksud saya, saya akan mengendalikannya dari depan. Kuda ini tidak akan lari, saya akan memegangnya talinya dari bawah.” Kata Ouyang Yuze berbelit-belit. Maksud dari Wakil Jenderal Ouyang ini adalah Wu Xinyi naik di atas kuda sementara dia berjalan dan mengendalikan kuda dari bawah. Itu cukup baik, dan romantis di waktu yang bersamaan. Tapi Wu Xinyi merasa itu berlebihan, jadi dia menolaknya. “Saya akan ikut berjalan bersama tuan Ouyang.” Kata Wu Xinyi. “Jarak lumbung kni dengan istana Daming tidaklah jauh.” Ouyang Yuze mengangguk setuju, “baiklah.” Dibutuhkan waktu tiga kali lipat lebih lama untuk Wakil Jenderal Ouyang Yuze untuk bisa sampai ke Istana Daming. Dia dan Wu Xinyi berpisah dan kembali ke kantor mereka masing-masing setelah saling memberi hormat dan mengucapkan terima kasih dengan sopan. Begitu sampai di pos militer, semua tatapan mengarah ke Ouyang Yuze. Para tentara terlihat tersenyum aneh pada Wakil Jenderal mereka. Ouyang Yuze cerdas, dan dia sudah tahu penyebab hal ini. Sejak kapan pos militer menjadi arena gosip para tentara? Pikir Ouyang Yuze. Masuk semakin dalam, Ouyang Yuze tiba di kantor Wei Xiao Yue. Di dalam sudah ada si biang kerok Chen Yang, Lin Bo yang tersenyum, dan pencela nomor satu di Tang Agung, Jenderal Wei Xiao Yue. Ouyang Yuze, “….” “Aiya, Wakil Jenderal ku yang terhormat, aku tidak menyangka perkembangannya akan sangat sesignifikan itu. Kau adalah pria yang hebat.” Wei Xiao Yue mengangkat tangannya dan bertepuk tangan. Ouyang Yuze memerah, dia benar-benar berharap bahwa dia bisa menggali lubang di manapun dan mengilang dalam sekejap mata, menyembunyikan dirinya. “Aku hanya menyuruhmu untuk menemuinya, tapi kau membuat peningkatan. Kalian bahkan berkuda bersama.” Kata Wei Xiao Yue. Bedebah Chen Yang ini! Ouyang Yuze menatap Chen Yang dengan tatapan permusuhan, “terimakasih Xiao Chen Yang! Aku akan berurusan denganmu nanti!” Chen Yang menyusut, bersembunyi dibalik tubuh Lin Bo yang kekar, tidak berani mengatakan sepatah kata pun. Dalam sehari Wakil Jenderal Ouyang telah berhasil menjadi topik pembicaraan hangat. ‘Ouyang jatuh cinta’ adalah julukan terbarunya. Berkat Chen Yang yang kembali lebih awal ke pos militer, semua tentara sekarang sudah tahu bahwa Wakil Jenderal mereka yang kaku, Ouyang Yuze, tengah mendekati seorang gadis untuk dijadikan sebagai istrinya. “Jadi haruskah kami semua memanggil Wu Xinyi dengan panggilan ipar mulai hari ini?” Wei Xiao Yue melingkarkan lengannya di bahu Ouyang Yuze, dia masih menolak untuk berhenti meledek. Ouyang Yuze yang masih malu segera menepis lengan manusia tidak tidak tahu malu itu dan berkata dengan suara lantang. “Kalian berlebihan, aku dan nona Wu tidak melakukan apapun. Jadi berhenti bergosip tentang kami!” “Wuuu..” Wei Xiao Yue memberikan ejekannya lagi. “Militer istana akan berbesan dengan Departemen Pendapatan.” Wei Xiao Yue akhirnya berhenti mencela setelah dia teringat sesuatu. Dia bertanya pada Ouyang Yuze. “Kau mengatakan bahwa surat dari Xiao Baili ada di dalam kotak itu. Aku sudah mencarinya, tapi aku sama sekali tidak menemukan surat dari b*****h kecil itu.” “Benarkah?” Ouyang Yuze berjalan ke arah kotak kayu tempat surat untuk Wei Xiao Yue biasanya diletakkan. “Oh, itu mungkin terselip di buku.” Ouyang Yuze ingat bahwa saat surat itu datang, dia sedang membaca buku-buku sastra, jadi besar kemungkinan bahwa Ouyang Yuze salah menyimpannya. Ouyang Yuze mengambil tumpukan buku sastranya dan menemukan sepucuk surat yang ada di dalam amplop. “Ini dia.” Wei Xiao Yue segera merampas surat itu. Dia kemudian mulai membuka amplop dan membaca surat dari Baili Qing Shi dengan serius. Wei Xiao Yue, “!!” “Ada apa?” Melihat perubahan emosi dan urat biru mulai mencuat di dahi Wei Xiao Yue, Ouyang Yuze yang telah mengenalnya bisa tahu dalam sekali lihat bahwa ada sesuatu yang aneh pada surat itu. “Aku harus ke Huainan sekarang!” Kata Wei Xiao Yue. “Apa?!” Ouyang Yuze sama terkejutnya dengan Lin Bo dan Chen Yang. “Xiao Baili, anak nakal itu tengah dalam perjalan ke Huainan bersama Shifu-nya.” Ujar Wei Xiao Yue. Surat itu dikirim dua hari yang lalu oleh Baili Qing Shi, dan Wei Xiao Yue yang sibuk tidak sempat membacanya, jadi besar kemungkinan jika Xiao Baili sudah pergi atau bahkan sampai di Huainan sekarang. “Dia tidak akan sampai dalam waktu dua hari.” Ouyang Yuze menenangkan Wei Xiao Yue dengan berkata, “lagi pula dia hanya menjadi relawan, bukankah itu baik?” “Baik apanya?!” Wei Xiao Yue meraung, “di sana terjadi banjir, kita tidak tahu kapan sungai akan meluap lagi! Dan juga, ada banyak orang yang sakit dan, dan wabah penyakit pasti menyebar di mana-mana! Tidak ada makanan!” Ouyang Yuze mendengus, “kau bahkan tidak pernah mengkhawatirkan dirimu sendiri, tapi kau sangat mengkhawatirkan putra angkatmu!” “Aku akan ke Huainan, kau akan memimpin pasukan ke Huainan.” Kata Wei Xiao Yue, “aku masih bisa mengejarnya jika aku pergi sekarang.” Wei Xiao Yue menyerahkan token militernya pada Ouyang Yuze, “bawa seratus pasukan Kavaleri milikku. Mereka akan membantu kalian, makanan mereka akan ditanggung olehku sendiri.” Wei Xiao Yue tidak memberikan kesempatan Ouyang Yuze untuk menyelanya, dia berkata pada Lin Bo, “jangan beritahu Liu Qianfan bahwa Baili Qing Shi menyelinap keluar lagi. Kau, bantulah Ouyang Yuze.” “Dan kau,” Wei Xiao Yue menunjuk Chen Yang. “Berhentilah main-main dan makan manisan, itu merusak gigi. Bantu gege-gege ini!” Chen Yang, “Ya Jenderal!” Wei Xiao Yue kemudian berlari dan keluar dari ruangannya sendiri, meninggalkan tiga orang yang masih kebingungan. “Ge, apakah Jenderal akan pergi sendiri?” Tanya Lin Bo. Ouyang Yuze menjawab dengan acuh tak acuh, “apa kau pikir dia akan membawa pasukannya? Tentu saja dia akan pergi sendiri.” Ouyang Yuze juga mengkhawatirkan sesuatu, dia ingat bahwa manusia itu belum sepenuhnya diperbolehkan untuk berhenti minum obat. Apakah dia membawa obatnya?! “Sial!” Umpat Ouyang Yuze. “Chen Yang, pergilah ke Wei Fu dan minta Kepala Pelayan Wang mengambilkan obat Wei Xiao Yue. b*****h itu pasti tidak akan pulang ke Fu-nya!” Kata Chen Yang, “En, aku mengerti.” */ Ada sepuluh bikku yang bertolak ke Huainan, di tambah satu pemuda dengan rambut hitam panjangnya yang diikat menyerupai ekor kuda, total ada sebelas orang. Bikkhu terbiasa berbaur dengan alam, menyatu dengan alam, dan berusaha menghindari sesuatu yang bersifat duniawi, jadi wajar jika seorang Bikkhu tidak memiliki banyak uang untuk menyewa kereta. Hal inilah yang mengharuskan mereka berjalan kaki, tapi beruntung ada bala bantuan yang bersedia memberikan mereka tumpangan. Itu adalah sebuah kereta pengangkut barang yang akan pergi ke Henan yang mereka tumpangi. Ada beberapa kereta yang lewat, jadi kusir-kusir itu menawarkan bantuan mereka dan membiarkan para biksu, termasuk Baili Qing Shi untuk naik ke kereta mereka. Berkat hal ini pula lah, perjalan mereka menjadi lebih ringan. “Tuan, apakah ini semua pasokan makanan yang akan di kirim ke Henan sebagai bantuan?” Baili Qing Shi dengan iseng bertanya. “En, itu benar.” Kusir itu menghela napas, “tapi kami tidak tahu apakah kami akan bisa mengantarkan semua bahan makanan ini dengan selamat atau tidak. Para bandit itu katanya masih berkeliaran untuk menjarah.” “Bandit?” Baili Qing Shi mengerutkan keningnya. “Kenapa bisa?” “Tentu saja untuk mencari keuntungan, kebanyakan bandit-bandit itu datang dari Huainan dan Henan, mereka merampok bahan makanan untuk kemudian mereka berikan pada keluarga mereka.” Kusir itu mencambuk kudanya, “tapi jika mereka egois, maka akan banyak orang yang mati kelaparan karena tidak mendapat makanan.” Baili Qing Shi yakin jika Yifu-nya telah mendengar hal ini. Dan bahkan dia lebih yakin jika Wei Xiao Yue telah menuju ke Huainan. Ini tidak baik, jika para bandit itu hanyalah orang-orang yang kelaparan, maka mereka tidak bisa dibunuh. Tapi siapa yang tahu jika mereka memang benar-benar bukan bandit?! “Berhenti! Kita akan beristirahat di desa ini sebelum melanjutkan perjalanan besok!” Karena hari sudah sore, maka para pengantar bahan makanan itu memilih untuk beristirahat di sebuah desa. Ada sebuah kuil kecil di desa itu, dan mereka menggunakan kuil itu sebagai tempat bermalam. Ada roti bundar yang dibagikan, para bikkhu juga menerimannya. “Kita akan melewati area rawan esok.” Kata kusir A, “jika memang kita diserang, kita tidak memiliki pilihan lain selain kabur dan meninggalkan semua biji-bijian itu. Tapi kita harus berdoa, semoga para bandit itu tidak datang besok!” Ini tidak benar. Jika mereka tidak mengantarkan biji-bijian itu, maka akan banyak orang kelaparan. Baili Qing Shi tentu saja tidak akan tinggal diam. “Bagaimana caranya agar aku bisa mengirim pesan pada Yifu?” Baiili Qing Shi berpikir, “jika istana mengirimkan bantuan, maka pasti mereka juga akan mengirim pasukan. Takutnya para bandit itu hanyalah orang-orang putus asa karena kelaparan, dan jika sampai mereka dibunuh…, aku harus mencegah hal itu terjadi!”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN