Wen Wuyong

1594 Kata
Baili Qing Shi tengah melamun di kamarnya, bukan melamun, berpikir lebih tepatnya. Pemuda yang tidak pernah melihat wajah ibu dan ayahnya itu tengah duduk di kusen jendela kamarnya. Cahaya lilin dari dalam kamar menyinari punggungnya, sementara cahaya sejuk dari bulan purnama menyinari wajah tampan Baili Qing Shi. Di tangannya yang ramping, ada sebuah benda yang terus dimainkan oleh pemuda itu. Mata persik Baili Qing Shi tidak pernah berhenti menatap benda dengan karakter "Wei" terukir di atasnya. Ya, itu adalah plakat alias token militer yang dicuri oleh Baili Qing Shi dari Wen Xiaobo. "Dari mana dia mendapatkan benda ini? Dia.." Baili Qing Shi mengalihkan pandangannya ke sebuah paviliun yang berada di seberang paviliun kamarnya, "Jika itu benar-benar dia.., jika Wen Xiaobo itu adalah Wei…" "Tuan muda, makan malam telah siap." Kepala pelayan Wang berdiri di depan pintu kamar Baili Qing Shi, "Apakah aku perlu memanggil tuan…tuan.." Kepala pelayan Wang, dia sama sekali tidak tahu bagaimana harus memanggil orang yang kini tinggal di Paviliun timur Fu itu. Pintu kamar Baili Qing Shi tiba-tiba terbuka, Baili Qing Shi mengintip dari pintu yang terbuka lebar, "Dia Yifu-ku, paman Wang bisa memanggilnya dengan sebutan 'Lao Wen', aku kira itu lebih baik." Kepala pelayan Wang segera mengangguk, " Baik." Melihat ekspresi kepala pelayan yang telah merawatnya sejak lama itu terlihat sangat linglung, Baili Qing Shi segera menepuk pundak kepala pelayan Wang, "Aku akan segera menceritakannya pada Paman setelah aku yakin. Tidak usah khawatir, dia bukan orang jahat." Di aula makan yang sangat jarang atau bahkan tidak pernah digunakan untuk acara makan atau jamuan semacamnya, tiba-tiba berubah menjadi ruangan hidup. Lilin-lilin menyala, ada makanan di atas meja, dan semua debu tak terlihat telah bersih. Ada bocah kurus yang sedang berdiri sembari menatap ke arah meja makan. Jika bocah kurus itu telah menumbuhkan jakunnya, maka pasti akan sangat terlihat bahwa bocah bernama Xiao Kong itu telah menelan air liurnya. Baili Qing Shi segera muncul untuk menghilangkan penderitaan bocah yatim-piatu itu, "Duduklah. Setelah Yifu datang, kita akan makan malam bersama untuk merayakan terbentuknya keluarga baru kita." Wen Xiaobo datang di waktu yang tepat. Tetapi melihat banyaknya makanan yang dapat membutakan mata rakyat jelata itu tertata apik di atas meja, Wen Xiaobo sama sekali tidak menunjukkan ekspresi tertarik. Pikirannya terbagi-bagi ke segala arah. Ada token militer yang harus dia ambil kembali, di lain sisi, ada manusia yang tidak bisa memasak dan harus segera diselamatkan dari bahaya kelaparan. "Yifu, kenapa kau diam. Apa ada yang salah?" Baili Qing Shi sudah membiasakan dirinya memanggil Wen Xiaobo dengan sebutan Yifu, "Ah, Yifu tidak suka makanannya yah? Kalau begitu aku akan…" "Tidak, tidak, aku menyukainya." Wen Xiaobo melambai-lambaikan tangannya. Hatinya girang saat dia diam-diam bergumam, "Kenapa kau tidak bertanya dari tadi nak?" "Ah?" Baili Qing Shi merasakan bisikan yang nyaris hilang bersama udara itu, "Apa yang Yifu katakan?" Ayolah, berhenti memanggil Wen Xiaobo dengan sebutan Yifu, Yifu-ku, Yifu dan Yifu-ku. Telinga Wen Xiaobo sudah akan pecah. "Sebenarnya..aku..ah maksud Yifu…" Wen Xiaobo ingin memberikan dirinya beberapa tamparan, "Yifu memiliki seorang Didi. Dia Didi yang setahun lebih muda dariku. Dan dia mengalami sedikit keterbelakangan mental." Ouyang Yuze yang berada di suatu tempat tiba-tiba bersin. "Ah?" Baili Qing Shi menatap Xiao Kong, "Xiao Kong, makanlah duluan." Baili Qing Shi kemudian berkata, "Benarkah? Kenapa Yifu tidak mengatakannya padaku sejak awal. Kalau begitu ayo kita jemput dia." "Benarkah?" Wen Xiaobo segera tersenyum lebar. "En." Baili Qing Shi menepuk pundak kepala pelayan Wang yang berusaha menghentikannya. Ya, kepala pelayan Wang adalah orang yang secara khusus ditugaskan oleh Yang Mulia Permaisuri Liu untuk merawat putranya, jadi kepala pelayan Wang tentu saja tidak bisa membiarkan orang asing mengganggu Baili Qing Shi. Hanya saja, dia tidak bisa banyak bertanya atau membantah. Dia telah menjaga dan membesarkan Baili Qing Shi, jadi kepala pelayan Wang tahu betul karakter dari tuannya. Ada kereta kuda yang memang disiapkan oleh Fu. Kereta itu jarang dipakai, jadi wajar saja jika Baili Qing Shi dan Wen Xiaobo terbatuk-batuk saat mereka memasuki gerbong kereta. "Nak, apakah kau tidak pernah membersihkan kereta kudamu ini?" Wen Xiaobo menutupi hidungnya. Baili Qing Shi mengangguk, dia membuka kain yang berfungsi sebagai penutup jendela gerbong, "Uhuk, uhuk, maafkan aku Yifu. Kereta ini memang tidak pernah dipakai. Aku biasanya hanya akan memakai kudanya saja." Wen Xiaobo, "…." Kereta kuda biasanya digunakan untuk membawa seorang wanita ketika wanita itu berniat pergi keluar dari Fu. Sangat jarang sekali pria akan menaiki kereta, terkecuali pria itu tidak bisa mengendarai kuda atau malas untuk berjalan. Hanya saja, permaisuri Liu ini telah menyiapkan segala macam hal untuk putranya. Jadi wajar, jika Baili Qing Shi memiliki segudang benda-benda berharga yang tidak pernah dia gunakan. Tak lama berselang, kereta kuda akhirnya berhenti. Wen Xiaobo segera melompat turun dari gerbong. Langkah kakinya begitu cepat saat dia memasuki halaman gubuk reot miliknya. Wen Xiaobo, "….." Ouyang Yuze terkapar di atas tempat duduk bambu. Apa dia mati? "Yifu, apakah dia didi-mu? Apa dia mati?" Baili Qing Shi tiba-tiba datang dan melihat pemandangan itu. Tentu saja tuan muda Ouyang tidak mati. Dia hanya tertidur, bisa dipastikan ketiduran karena kelelahan menunggu Wen Xiaobo. Wen Xiaobo segera menepuk jidat Ouyang Yuze, seolah ada nyamuk besar di dahi pemuda itu. Ouyang Yuze merasakan sengatan tamparan di jidatnya yang putih, "!!!" "Kau…!" Melihat ada seseorang di belakang Wen Xiaobo, Ouyang Yuze segera menutup mulutnya dan tersenyum. Wen Xiaobo tidak bisa membodohi Baili Qing Shi dengan sengaja. Jadi dia harus totalitas dalam bersandiwara, "Aiya, Didi. Maafkan Gege ini karena terlambat pulang." Ouyang Yuze, "….." Baili Qing Shi menangkupkan tangannya, "*Dashu, Baili Qing Shi memberi hormat." (Dashu: Paman dari pihak ayah) Ouyang Yuze, "…." Wen Xiaobo menutup matanya, tampak sedang menerima kegilaan yang tiba-tiba muncul di hidupnya. "Tidak perlu bersikap seperti itu, Dashu-mu sedikit aa..yah dia sedikit sakit." Wen Xiaobo menunjuk kepalanya sendiri, memberikan isyarat bahwa Ouyang Yuze memiliki penyakit jiwa. Ouyang Yuze benar-benar ingin memaki seseorang saat ini, "….." Karena telah menangkap isyarat dari Wen Xiaobo, Ouyang Yuze akhirnya benar-benar bersikap seperti orang gila. Sangat memalukan untuk melihatnya sekarang, bahwa Wen Xiaobo benar-benar tidak bisa lagi menahan tawanya. "Yifu, siapa nama Dashu?" Baili Qing Shi, tampak menurunkan kewaspadaannya, tetapi nyatanya dia menyelidik Wen Xiaobo dengan sikap tenangnya. Wen Xiaobo tampak kebingungan, bagaimana caranya dia bisa menentukan nama untuk Ouyang Yuze dalam waktu sepersekian detik? Wen Xiaobo berpikir, "Maafkan aku tuan Ouyang." "Namanya Wen Wuyong." Wen Xiaobo yang cerdas tentu saja tidak akan kehabisan akal. Ouyang Yuze tiba-tiba batuk kering, dia nampak seperti seseorang dengan tuberkulosis parah, "Uhuk, uhuk, uhuk." "Wuyong Dashu, kau tidak apa-apa?" Baili Qing Shi terlihat begitu jelas ketika dia berusaha menahan tawanya. Wen Xiaobo juga sangat bangga dengan nama ciptaannya itu. Dia hanya memikirkan nama itu dalam waktu kurang dari sepuluh detik. Melihat bagaimana Ouyang tidak berguna itu, maka nama Wuyong memang benar-benar cocok untuknya. (Wuyong means good for nothing/useless/tidak berguna) Meskipun Ouyang Yuze adalah seorang i***t dalam memasak, tetapi dia memiliki otak cerdas dalam bidang lain. Bermain peran layaknya pemeran opera bukanlah hal yang sulit bagi Ouyang Yuze. Dan walaupun Wen Xiaobo tidak mengatakan maksudnya, dia sudah sepenuhnya tahu bahwa kondisi saat ini benar-benar tidak menguntungkan bagi keduanya. "Gege, lapar, lapar…" Ouyang Yuze mulai memasuki perannya, dia menunjuk-nunjuk perutnya ketika dia mengatakan hal ini. Wen Xiaobo ingin memberikan beberapa tamparan pada Ouyang Yuze ketika dia menatap adik palsunya itu bertingkah aneh dan menjijikkan. Jangan mengutuknya di dalam hati, Ouyang Yuze juga sama jijiknya dengan Wen Xiaobo ketika dia melihat dirinya sendiri bersikap seperti itu. Siapa yang menyangka tuan muda keluarga Ouyang harus menjadi orang gila dalam semalam? "Kalau begitu ayo kita pergi. Di Fu ada banyak makanan." Baili Qing Shi membantu orang gila baru, Ouyang Yuze alias Wen Wuyong masuk ke dalam kereta, "Aku akan menyuruh orang-orangku untuk mengemasi barang-barang kalian." Barang apa yang bisa dikemasi? Lupakan saja, tidak ada barang berharga sama sekali di dalam rumah itu! •°• Mendapatkan pakaian yang layak dan baru, makanan yang enak, serta anggur kualitas terbaik yang sudah lama dia rindukan, Ouyang Yuze hampir menyerahkan kesetiannya pada Baili Qing Shi. "Dashu, pelan-pelan saja, tidak ada yang akan mengambil makanan ini darimu." Baili Qing Shi tiba-tiba berdiri dari kursinya, "Tinggalkan saja kalau sudah selesai, pelayan akan membersihkannya. Aku masuk dulu, ada sesuatu yang harus aku urus." Wen Wuyong yang i***t mengangguk, "Pergilah." Tatapan Baili Qing Shi terkunci saat Wen Xiaobo menyipitkan matanya dan menatapnya dengan tatapan mencibir. Ada aura permusuhan yang tidak bisa dijelaskan dari keduanya. Tapi Baili Qing Shi sama sekali tidak merasa terintimidasi. Pemuda berdarah bangsawan itu berlalu dengan senyuman mengejek di wajahnya. Melihat sudah tidak ada orang lain di antara mereka, Ouyang Yuze segera menghentikan peran yang dia mainkan. "Apa yang sebenarnya terjadi?" Suara Ouyang Yuze sangat rendah, nyaris hilang di udara. "Inilah yang terjadi." Wen Xiaobo mulai membereskan piring-piring kotor yang ada di atas meja dan berkata dengan suara yang sama rendahnya, "Jangan bicara di sini." Ouyang Yuze melihat refleksi bayangan seseorang dari sendok peraknya. Dia langsung menangkap isyarat yang dikirimkan oleh Wen Xiaobo padanya Saatnya untuk memulai sandiwara! "Huaaa…" Wen Wuyong membuka mulutnya lebar-lebar, nyaris robek jika dia memaksanya. "Didi, pergilah tidur. Kau kelalahan." Wen Xiaobo telah selesai merapikan piring. Dia mengambil gelas yang ada di depan Ouyang Yuze dan menuliskan sesuatu di atas meja. Itu bukanlah sebuah tulisan yang timbul atau bisa dibaca oleh orang awam. Tulisan itu hanya semacam kode yang biasanya digunakan di dunia militer. Dan tentu saja, ini hanya bisa diketahui oleh Ouyang Yuze dan Wen Xiaobo. Setelah kakak-beradik palsu itu pergi, orang yang mengintip akhirnya muncul. Ya, itu adalah kepala pelayan Wang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN