Siapa yang tidak mengenal Baili Qing Shi? Di ibukota Luoyang, dia benar-benar sudah sangat terkenal. Namanya mungkin lebih terkenal daripada kaisar negeri Tang itu sendiri.
"Tuan muda Baili, apa maksud anda? Yifu? Tunawisma ini adalah Yifu anda?" Salah seorang petugas militer ibukota yang tidak sengaja mendengar pernyataan mengejutkan Baili Qing Shi ini tidak bisa tidak bertanya.
"Apa tuan muda tidak salah? Dia adalah seorang pengemis." Seorang pria menimpali.
Baili Qing Shi segera merubah ekspresi di wajahnya. Dia mengerutkan dahi, tampak tidak suka dengan ucapan dua orang pria itu, "Ini salahku karena kehilangan Yifu-ku. Dia mengalami sedikit masalah dengan akalnya, tetapi kalian tidak berhak mengolok-oloknya."
Wen Xiaobo, "…."
Apa Baili Qing Shi baru saja secara tidak langsung mengatakan bahwa Wen Xiaobo adalah orang gila? Masalah dengan akalnya? Wen Xiaobo adalah pria normal yang sehat secara jasmani dan rohani!
Wen Xiaobo baru saja akan memukul tuan muda Baili ini menggunakan tangan kosong, tetapi sebelum hal itu terjadi, Baili Qing Shi sudah terlebih dahulu berbisik padanya, "Jangan salahkan aku. Kau selalu memanggilku dengan sebutan 'nak'. Yifu, kau harus mempertimbangkan hal ini. Sesuatu yang sangat kau jaga ada padaku. Selain itu, kita masih harus menyelamatkan Xiao Kong yang kurus itu. Yifu tidak mau kan dia mati di hari yang sama dengan ibu dan saudarinya?"
Benda yang sangat dijaga oleh Wen Xiaobo itu adalah sebuah token. Token yang benar-benar berharga. Jadi dia tidak bisa membiarkan token itu hilang atau jatuh pada orang gila macam Baili Qing Shi ini.
Wen Xiaobo menggertakkan giginya, dia menelan semua amarahnya dan berkata, "Putraku, akhirnya kita bertemu lagi. Yifu ini lapar, mari kita pulang."
Baili Qing Shi nyaris tertawa, cacing di perutnya sudah meledak, tetapi dia harus menahannya, "Baiklah Yifu. Putra ini mengerti."
"Ini." Baili Qing Shi meletakkan beberapa koin perak di atas meja. Benar-benar cukup untuk membeli satu gerobak roti kukus, "Ambil saja kembaliannya. Jika bukan karenamu, aku pasti tidak akan menemukan Yifu-ku. Terimakasih karena telah membuat keributan, semoga harimu menyenangkan."
Pedagang roti kukus itu, "…."
"Ah, bocah kurus itu. Dia adalah orangku, jadi aku akan membawanya." Baili Qing Shi menarik lengan Xiao Kong, "Bocah, ayo pergi."
Dalam sekejap mata, kumpulan orang yang melihat hal yang dapat mengejutkan bumi ini langsung bergosip disana-sini. Bahkan di era kuno, gosip akan menyebar secepat hembusan angin.
Memegang tangan bocah kurus bernama Xiao Kong, Baili Qing Shi tidak perlu merasa khawatir pada orang di belakangnya. Baili Qing Shi sama sekali tidak takut bahwa 'Yifu-nya' itu akan lari.
Wen Xiaobo di lain sisi, dia juga tidak bisa lari kemana-mana dan hanya bisa mengikuti dua orang bodoh yang kini tengah berjalan memimpinnya. Jika bukan karena token berharga yang dicuri oleh Baili Qing itu, maka mustahil Wen Xiaobo mau mengikuti orang asing yang tiba-tiba menjadi 'putra angkatnya' itu.
•°•
Ini adalah kali pertama bagi Xiao Kong untuk bisa masuk ke dalam sebuah Fu yang besar. Dia selama ini hanya tinggal menggelandang di jalanan atau tinggal di tempat-tempat yang tidak layak seperti gudang kayu atau bekas kandang. Tetapi sekarang, dia telah masuk ke dalam sebuah Fu yang mewah. Mulutnya tidak bisa tidak terbuka, "Uwah.."
"Lalat akan masuk dan bertelur di dalam mulutmu." Kata Baili Qing Shi.
Wen Xiaobo, walaupun dia berstatus sebagai tunawisma, tetapi nyatanya dia sama sekali tidak nampak takjub pada Fu milik Baili Qing Shi. Hanya saja, untuk beberapa alasan, Wen Xiaobo merasa familiar ketika dia menginjakkan kakinya di Fu milik tuan muda Baili.
Paman Wang, kepala pelayan yang tua, datang untuk menyambut Baili Qing Shi. Melihat Baili Qing Shi membawa dua orang aneh, sejumlah pertanyaan muncul di benak paman Wang. Tetapi dia bukanlah siapa-siapa, jadi dia hanya bisa menelan pertanyaan-pertanyaannya itu ke dalam hatinya, "Tuan muda."
"Ah, paman Wang, bawa bocah ini dan bersihkan dia. Ganti pakaiannya juga." Baili Qing Shi menyodorkan Xiao Kong pada pelayan tua itu seperti dia menyodorkan karung beras.
Xiao Kong segera membungkuk, "Salam, namaku Xiao Kong."
"Ah, baiklah." Paman Wang menarik Xiao Kong dan berkata, "Kita tidak pernah memiliki tamu anak-anak sebelumnya, jadi aku akan menyuruh pelayan untuk membeli beberapa helai pakaian untuknya."
"Jangan beberapa, beli yang banyak." Kata Baili Qing Shi, "Dia bukan lagi tamu. Dia akan menjadi *didi-ku. Dan ini.."
(*Didi: Adik laki-laki)
Inilah yang ditunggu-tunggu oleh kepala pelayan Wang. Orang yang memakai caping hitam, yang berdiri di belakang Baili Qing Shi, kepala pelayan Wang benar-benar penasaran dengan Wen Xiaobo.
"Dia adalah Yifu-ku." Baili Qing Shi dengan antusias memberitahu pelayan kecilnya itu tentang berita mengejutkan ini.
Kepala pelayan Wang, "…."
Menyuruh kepala pelayan Wang untuk membawa Xiao Kong hanyalah alasan sampingan. Baili Qing Shi tahu dengan pasti, bahwa Yifu dadakannya itu telah siap dengan seribu satu kata-kata di mulutnya.
"Yifu, ikutlah denganku. Mari kita berbicara di tempat yang tenang." Baili Qing melangkahkan kakinya ke sebuah ruangan yang ada di Fu-nya.
Ruangan itu penuh dengan buku-buku. Mulai dari buku kenegaraan yang biasanya memuat hukum-hukum negeri Tang, hingga buku berisi strategi militer dan perang. Di dalam ruangan itu ada sebuah meja dan satu kursi. Tapi, kedua orang itu tidak ada yang duduk dan lebih memilih untuk masuk ke topik pembicaraan.
"Apakah **Diedie-mu tahu kalau putranya tiba-tiba mengangkat tunawisma merepotkan sepertiku menjadi Yifu-nya?" Wen Xiaobo berjalan ke arah rak buku ketika dia melanjutkan sindirannya pada Baili Qing Shi, "Terlebih lagi, tuan Baili pasti akan terkejut ketika dia tahu bahwa putranya telah mencuri sesuatu dariku."
(** Diedie: Ayah. Penggunaan karakter dalam penulisan juga berbeda dengan karakter yang digunakan pada kata Didi (adik laki-laki))
Mendengar ucapan dari Wen Xiaobo ini, Baili Qing Shi sama sekali tidak berkecil hati. Diedie? Apa dia mempunyai hal semacam itu di dunia ini? Jikalau pun Baili Qing Shi mengakui bahwa dia memiliki seorang 'diedie', maka yakinlah bahwa dia tidak akan pernah manggilnya dengan sebutan 'diedie' melainkan 'Fu Huang.'
(Diedie berarti ayah, sementara 'Fu Huang' adalah panggilan khusus dari anak-anak kaisar pada kaisar. Lain kata, 'Fu Huang' bermakna 'Imperial Father')
"Aku tidak pernah menyebut seseorang dengan panggilan 'diedie'." Kata Baili Qing Shi.
Wen Xiaobo sedikit linglung ketika dia bertanya, "Hah?"
"Aku tidak memiliki 'diedie', jadi aku tidak pernah memanggil seseorang dengan sebutan itu." Baili Qing Shi tersenyum cerah ketika dia mengatakan hal ini, seolah-olah tidak memiliki ayah adalah suatu kebanggaan tersendiri baginya.
Wen Xiaobo batuk kering, "Apa kau lahir dari batu?"
Wen Xiaobo kembali berpikir, "Lupakan soal Diedie? Dia pasti memiliki ***Niang kan?"
(*** Berarti ibu)
Baili Qing Shi menjawab pertanyaan Wen Xiaobo, "Aku juga tidak memiliki Niang. Aku tinggal di sini bersama dengan pelayan-pelayan tua lainnya. Tidak ada Diedie dan Niang."
Wen Xiaobo sedikit merasa tidak enak. Dia benar-benar merasa telah membuat Baili Qing Shi sedih dan berniat meminta maaf. Tetapi bahkan sebelum hal itu terjadi, Baili Qing Shi sudah terlebih dahulu berkomentar, "Tidak ada Diedie atau Niang, tapi sekarang aku punya Yifu yang tampan."
Wen Xiaobo, "….."
Mari lupakan perihal meminta maaf, saatnya memulai pembicaraan yang jauh lebih penting dan serius. Bocah bernama Baili Qing Shi ini, dia benar-benar membuat Wen Xiaobo sakit kepala.
"Katakan, kenapa kau mencuri barang yang bukan milikmu?" Pertanyaan pertama melayang dari mulut Wen Xiaobo.
"Biarkan aku bertanya pada Yifu terlebih dahulu." Seolah memanggil Wen Xiaobo dengan sebutan 'Yifu' adalah suatu kebanggaan tersendiri baginya, Baili Qing Shi benar-benar merasa itu adalah hal yang menyenangkan, "Kemarin token kekaisaran yang seharusnya dimiliki oleh para menteri istana. Dan sekarang, aku mendapatkan sesuatu yang lebih berharga. Token yang jauh lebih berharga, yang bahkan akan membuat kaisar menjadi segan pada pemilik token itu."
Wen Xiaobo sama sekali tidak merubah ekspresinya, dia tersenyum dan berkata, "Aku adalah pencuri, dan kau…, Sebagai tuan muda yang lihai melakukan ini, seharusnya kau tahu bahwa benda itu berharga kan?"
Pria ini! Dia berbicara dan terus berputar-putar dengan ucapannya. Beruntung, Baili Qing Shi adalah manusia yang sabar dan antusias untuk ikut dalam permainan kata-kata dari Wen Xiaobo ini.
"Ah, baiklah kalau begitu." Baili Qing Shi mengeluarkan token itu dari kantungnya dan berkata, "Aku akan memberikan uang dan perak untuk Yifu untuk harga token ini. Dan juga, kau akan tetap menjadi Yifu-ku. Jika kau menginginkan token ini dan berniat pergi, aku tidak akan keberatan. Dengan satu syarat, katakan tujuanmu yang sebenarnya."
Baili Qing Shi menantikan respon dari Wen Xiaobo yang kini sudah duduk di atas kursi belajar Baili Qing Shi. Apakah Wen Xiaobo akan menyerah dan mengakui sesuatu pada Baili Qing Shi?
Wen Xiaobo, "Kau bercanda padaku nak."
Tentu saja tidak! Wen Xiaobo, dia adalah manusia dengan kulit tebal dan tidak memiliki rasa malu. Setidaknya seperti itulah Wen Xiaobo terlihat saat ini. Tetapi jauh di dalam hatinya, Wen Xiaobo benar-benar merasakan kegilaan jiwa yang luar biasa.
Baili Qing Shi, "….."
"Aku adalah seorang tunawisma, hidup tanpa rumah dan makanan yang tidak cukup. Kau mengangkat ku menjadi Yifu-mu, tentu saja aku akan bersedia." Wen Xiaobo tertawa, "Saatnya merubah hidup. Aku akan berusaha menjadi Yifu yang baik untukmu."
Baili Qing Shi mengangguk, dia tersenyum riang, memamerkan gigi putihnya dan wajah tampannya, "Yifu, aku akan menyuruh pelayan menyiapkan banyak makanan untuk menyambutmu."
Wen Xiaobo, "…."
Wen Xiaobo melihat sosok Baili Qing Shi menghilang dari ruangan. Apa sekarang dia benar-benar menjadi seorang Yifu?
Ngomong-ngomong, berbicara tentang makanan…Wen Xiaobo benar-benar melupakan seseorang. Dia bisa saja mati kelaparan.
•°•
Ouyang Yuze merasakan sakit di punggungnya, dia menghela nafas berat, "Kemana dia pergi? Ini sudah hampir larut dan aku kelaparan."