Sekretariat Agung dikepalai oleh seorang penasihat Agung Kaisar. Itu merupakan lembaga yang secara rahasia menjaga serta menyimpan dokumen-dokumen penting kenegaraan. Hal seperti catatan kesahatan serta jumlah kas negara secara terperinci dipegang oleh Sekretariat Agung. Itulah mengapa orang yang memimpin lembaga itu haruslah orang yang benar-benar taat akan aturan.
Tapi apakah ada orang semacam itu di dunia ini?
Banyak ketentuan yang harus dimiliki orang seorang pemimpin Sekretariat Agung, dan biasanya Kaisar sendirilah yang memutuskan orang yang akan menempati posisi itu. Syaratnya hanya dua, yang pertama, dia bukanlah anggota dari klan-klan terkemuka yang menguasai jabatan di berbagai bidang di istana. Hal ini juga berlaku pada dua faksi, faksi kiri dan kanan. Syarat yang kedua, dia harus berasal dari keluarga cendikiawan yang jujur.
Mencari orang semacam ini sama hal nya dengan mencari jarum ditumpukan jerami. Kesalahan seorang Kaisar dalam memilih penasihat Agungnya akan berbuntut panjang dan akan mempengaruhi stabilitas politik. Tapi beruntung bagi Kaisar Li Wei. Dia memilih orang yang tepat untuk menjadi Penasihat-nya.
Li Shufen adalah orangnya. Dia adalah seorang sarjana yang menolak untuk mengikuti ujian pemerintahaan saat pemerintahan Kaisar sebelum Kaisar Li Wei. Kaisar Li Wei pernah dibesarkan di luar istana Daming dan bersekolah di sekolah rakyat ketika dia masih berusia tujuh atau delapan tahun. Di saat itulah dia bertemu dengan Li Shufen yang sekarang menjabat sebagai Penasihat Agung Kaisar Li Wei.
Kaisar Li Wei bahkan secara langsung datang untuk memintanya menjadi Penasihat-nya. Tapi Li Shufen menolak, dia menolak karena dia tidak mau terlibat dalam politik istana yang kotor. Tapi pada akhirnya dia berubah pikiran setelah Kaisar Li Wei menyampikan sebuah alasan. Entah alasan apa yang dikatakan oleh Kaisar Li Wei pada Li Shufen sehingga Li Shufen berakhir sebagai Penasihat Agung Li sekaligus kepala Sekretariat Agung Kekaisaran Tang.
Dia benar-benar orang yang netral. Bahkan kepala Departemen Pengawasan, Xiao Jiping, akan kalah jika dibandingkan dengan Penasihat Li. Semua laporan asli tentang kenegaraan aman bersamanya. Lebih jelasnya, dia adalah orang yang tahu bagaimana rahasia negeri ini!
Wei Xiao Yue tengah memikirkan hal ini dan dia hanya bisa menghela napas. Jangankan untuk meminta Li Shufen membiarkannya melihat buku Kas negara, Li Shufen sendiri bahkan tidak pernah muncul ketika Pengadilan Kekaisaran berlangsung.
Bukankah seharusnya dia ada ketika Pengadilan Kekaisaran? Kenapa malah tidak muncul?
Seorang Penasihat Kaisar akan hadir dalam Pengadilan Kekaisaran dengan dua alasan. Yang pertama, Kaisar yang berkuasa adalah Kaisar d***u yang baru terangkat dan tidak memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan. Alasan yang kedua, Kaisar sendiri yang memanggilnya untuk hadir di Pengadilan Kekaisaran karena sesuatu yang mendesak. Dengan Kaisar Li Wei yang memimpin sekarang, mustahil alasan pertama akan berlaku.
Ouyang Yuze masuk dan melihat Wei Xiao Yue kembali melamun. Setelah menemui Baili Qing Shi dan membicarakan perihal penyakit yang mungkin saja diderita oleh Wei Xiao Yue, Ouyang Yuze merasa sedikit khawatir.
“Kali ini apa yang kau lamunkan?” Ouyang Yuze duduk di sebuah bangku dengan posisi yang nyaman.
“Banyak sekali yang aku pikirkan.” Wei Xiao Yue menyangga kepalanya menggunakan kedua tangannya. “Apa kau memiliki sesuatu untuk dikatakan?”
“Tidak ada.” Kata Ouyang Yuze. “Aku tidak memiliki tugas. Aku baru saja kembali dari penjara Kekaisaran untuk kembali menanyai Feng Mian, tapi sekali lagi, dia menolak untuk diajak bekerja sama. Ah, dan juga, para penjahat dan membuat senjata itu akan diadili besok. Karena mereka hanyalah bidak catur, mereka hanya akan diasingkan.”
“Kerja bagus.” Kata Wei Xiao Yue.
Ouyang Yuze, “pergilan beristirahat. Kau bahkan tidak memiliki waktu untuk tidur.”
“Aku tidak akan bisa tidur walau pun aku mau.” Wei Xiao Yue membuka kipas lipatnya lalu menutupnya kembali. Tampak bosan dan juga lelah.
“Xiao Yue,” Ouyang Yuze memiliki sesuatu untuk dikatakan tapi dia terlihat ragu-ragu. Namun pada akhirnya dia tetap mengatakan apa yang ingin dia katakan. “Jika kau dan aku bukanlah seorang Jenderal dan Wakil Jenderal Militer, menurutmu kita akan penjadi apa?”
Wei Xiao Yue tidak menyangka bahwa akan ada sebuah masa di mana Ouyang Yuze yang mencintai sastra lebih dari apapun akan menanyakan hal ini padanya.
Wei Xiao Yue membuka kipasnya dan mengipasi dirinya sendiri, “hmmm bandit jalanan?”
Ouyang Yuze menarik pedangnya dan dia mengumpat, “aish! Sial! Tidak seharusnya aku bertanya padamu.”
Wei Xiao Yue tertawa dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Ouyang si pemarah juga kembali duduk.
Dia berkata, “apa kau ingat saat kau menyamar menjadi Wen Xiaobo si tunawisma merepotkan dan aku menjadi Wen Wuyong yang tidak berguna?”
Wei Xiao Yue diam dan tidak menjawab. Pada akhirnya Ouyang Yuze menjawab pertanyaannya sendiri. “Aku ingat saat itu adalah masa di mana kita bersantai. Kita menjalankan misi tapi kita juga menikmati hidup kita. Tidak terikat dengan urusan pemerintahan, tidak ada perang, semuanya berjalan sesuai dengan kemauan kita. Itu adalah hidup paling tenang yang pernah aku rasakan semenjak aku hidup di dunia ini.”
Wei Xiao Yue samasekali tidak merasa sentimental. Ekspresi wajahnya sangat rumit ketika dia merespon cerita panjang Ouyang Yuze. “Kenapa kau tiba-tiba membahasnya?”
Ouyang Yuze, “tidak ada. Hanya iseng saja.”
Lin Bo masuk secara tiba-tiba ke ruangan Wei Xiao Yue. Dia masih terengah-engah saat berkata, “Chen Yang mengirimkan surat melalui merpati pos untuk Jenderal.”
Sebuah lembaran kertas kecil yang digulung diberikan kepada Wei Xiao Yue oleh Lin Bo. Apa isinya?
Setelah membaca isi surat itu, Wei Xiao Yue segera mengambil pedangnya dan berkata dengan tergesa-gesa. “Aku harus pergi sekarang.”
“Kemana kau akan pergi?!” Ouyang Yuze berteriak dengan ekspresi wajah kesal. “Xiao Yue!”
*/
“Rumah hiburan Hua Bao.” Itulah yang dituliskan Chen Yang di suratnya.
Wei Xiao Yue memacu kudanya begitu cepat sehingga dia bisa sampai di rumah hiburan Hua Bao dalam waktu singkat. Di sana, Chen Yang telah menunggunya.
Wei Xiao Yue masuk dengan terburu-buru, langkahnya harus terhambat karena banyak wanita b****l yang langsung mengerumuninya.
“Maafkan aku, aku harus pergi.” Wei Xiao Yue tengah berada dalam kesulitan sekarang. Dia tidak bisa menyakiti atau pun mendorong keindahan yang tengah menariknya ke sana dan kemari.
Wei Xiao Yue hanya bisa berteriak dengan putus asa. “Chen Yang! Bantu aku!”
Chen Yang segera datang. Dia menghentikan kerumunan para wanita b****l itu dan membawa Wei Xiao Yue ke tempat di mana dia bisa bernapas dengan mudah.
“Apa yang terjadi?” Tanya Wei Xiao Yue.
“Di sinilah jejak terakhir keberadaan Feng Xuan Jenderal.” Chen Yang menuangkan segelas air untuk Wei Xiao Yue minum. “Aku menyuruh beberapa kenalanku untuk mencarinya dan mereka mendapatkan jejak Feng Xuan berakhir di sini.”
Wei Xiao Yue meminum air itu dalam sekali tegukan. Dia menyeka keringatnya dan berkata, “kalau begitu tunggu apa lagi?! Ayo kita jemput dia.”
Chen Yang tidak menjawab, sebagai gantinya dia hanya menggelengkan kepalanya.
Wei Xiao Yue melebarkan matanya, “apa maksudnya?!”
“Feng Xuan dijual ke rumah b****l ini oleh orang yang menjemputnya di penginapan. Itu sekitar beberapa hari yang lalu.” Chen Yang melanjutkan, “dan kini dia.., dia meninggal.”
Wei Xiao Yue tampak tidak percaya, ini tinggal beberapa langkah lagi. “Kenapa dia bisa meninggal?!”
“Itu terjadi saat dia dipaksa melayani seorang tuan muda yang gila.” Chen Yang dengan muram berkata. “Tuan muda itu memperkosanya dan membunuhnya setelah itu.”
Wei Xiao Yue, “….”
Chen Yang melanjutkan ucapannya. “Mayatnya dikuburkan di sebuah pemakaman umum yang ada di pinggiran ibukota.”
Wei Xiao Yue memejamkan matanya untuk sekejap. Dia berkata, “jangan katakan hal ini pada siapa pun. Jangan sampai berita ini terdengar sampai ke telinga Feng Mian.”
Chen Yang, “Dimengerti Jenderal!”
Feng Mian harus mengatakan kebenarannya apapun yang terjadi. Dia adalah saksi kunci yang bisa membongkar kebusukan dari departemen pendapatan. Jika sampai Feng Mian tidak mau mengakui kejahatannya, maka akan sulit untuk mendakwa orang-orang dari Departemen Pendapatan.
*/
Waktu telah berlalu, dan hari ini adalah tepat hari ketiga, hari di mana Feng Mian seharusnya memberikan pengakuannya pada Wei Xiao Yue. Wei Xiao Yue juga masih harus pergi ke Pengadilan Kekaisaran untuk menindaklanjuti petisi yang diusulkan oleh Kementerian Kehakiman.
Pagi-pagi sekali Wei Xiao Yue sudah bertolak ke istana. Dia telah memakai jubah resminya yang berwarna merah hati. Bahkan sebelum dia pergi ke kantornya, dia terlebih dahulu pergi ke penjara bawah tanah sendirian.
“Buka pintunya.” Kata Wei Xiao Yue.
Kondisi Feng Mian semakin memburuk. Luka panahan di lengannya juga sudah membusuk, ditambah dengan bekas cambukan di sekujur tubuhnya, kini Feng Mian nampak memprihatinkan.
“Apa kau menemukan adikku?!” Feng Mian berteriak, “di mana dia?! Mana dia?!”
Wei Xiao Yue berkata dengan suara tenang, “kami sudah menemukannya. Dia sekarang ada di sebuah pemakaman di pinggiran ibukota.”
Ada rantai yang membelit kaki dan tangan Feng Mian, dia merangkak ke arah Wei Xiao Yue dan dengan putus asa bertanya, “apa maksudnya?! Apa maksud dari ucapanmu itu?!”
“Dia meninggal! Apa kau tidak mengerti?!” Wei Xiao Yue juga mulai meluapkan emosinya, “dia meninggal setelah dijual ke rumah hiburan!”
Feng Mian diam dan tidak mengatakan apapun lagi. Air matanya menetes satu persatu dan mulai membasahi pipinya yang kotor. Tangisannya pecah selang beberapa saat.
Wei Xiao Yue masih memiliki hati nurani. Dia tidak membohongi Feng Mian walau pun jawabannya adalah penentu apakah Feng Mian akan mengakui perbuatannya atau tidak. Karena hal ini pulalah Jenderal Wei memutuskan untuk mundur dari sel dan keluar dari penjara. Dia masih harus menghadiri Pengadilan Kekaisaran, jadi dia tidak memiliki banyak waktu untuk mendengarkan tangisan Feng Mian.
Kaki Jenderal Wei Junior baru melangkah sekali, tapi suara Feng Mian menghentikannya. “Kenapa kau melakukannya? Kenapa kau berkata jujur padaku?! Kau bisa saja mendapatkan pengakuan dariku jika kau berbohong padaku. Kenapa?!”
Wei Xiao Yue berbalik, dari sisi luar jeruji besi dia berkata, “ini bukanlah sesuatu yang bisa aku jadikan alasan untuk berbohong. Dia adikmu dan dia berbagi darah denganmu. Walau pun menyakitkan, kau tetap harus tahu kebenaran ini.”
“b******n itu?! Aku sudah berjanji untuk melakukan apapun agar mereka tidak menyakiti adikku?! Mereka b******n sialan!” Teriakan putus asa Feng Mian menggelegar di seluruh penjara bawah tanah.
Wei Xiao Yue berbalik dan siap untuk pergi. Tapi sekali lagi Feng Mian menghentikannya dengan kata-katanya.
“Itu adalah menteri pendapatan. Qiu Kong!” Feng Mian berkata dengan suara serak. “Qiu Kong yang menyuruhku untuk melakukan semua perintahnya.”
Wei Xiao Yue, “apa kau yakin akan semua ini? Kau tidak sedang membuat pengakuan palsu kan?”
Feng Mian menggelengkan kepalanya, “aku tidak berbohong. Aku mengikuti perintahnya semenjak lima tahun yang lalu. Dari dana militer yang dikeluarkan dari kas negara, hanya tiga puluh persennya yang digunakan untuk membeli armor dan senjata-senjata lainnya. Selebihnya, itu menjadi miliknya.”
Waktu untuk Pengadilan Kekaisaran dimulai telah tiba. Para pejabat istana telah berkumpul di aula. Dan selang beberapa saat, Kaisar Li Wei juga tiba.
“Yang Mulia.” Para pejabat segera membungkuk untuk memberi hormat pada Kaisar Li Wei.
Kaisar Li Wei duduk di singgasana naga, tatapannya segera tertuju pada satu tempat yang kosong di barisan bagian kiri.
Kaisar Li Wei bertanya, “Di mana Perdana Menteri Kiri?”
Wei Xiao Yue yang sedari pagi sudah berada di istana masih belum juga tiba di Aula. Apakah dia masih berada di penjara bawah tanah?
Para pejabat segera berbisik-bisik. Banyak dari mereka yang berpendapat bahwa ini adalah cara Wei Xiao Yue menghindari keputusan dari Kaisar.
Tapi apa yang harus dihindari? Dia samasekali tidak berasalah!
Liu Qianfan tidak tahan lagi untuk tidak berbicara. Telinga kanan dan kirinya telah sakit semenjak gunjingan para pejabat terdengar di sana-sini.
“Untuk menjawab Yang Mulia Kaisar. Perdana Menteri Kiri, Jenderal Wei Junior tengah melakukan interogasi kepada tersangka Feng Mian.” Liu Qianfan masih mengangkat kepalanya dan dengan bersungguh-sungguh berkata, “mohon Yang Mulia memberikan sedikit waktu. Subjek yang rendah ini yakin bahwa Jenderal Wei akan kembali sebelum Pengadilan Kekaisaran hari ini selesai.”
Suara tiba-tiba terdengar dari barisan sebelah kanan. Berdiri di barisan paling depan, Perdana Menteri Kanan, Mo Chun, juga memberikan pendapatnya.
“Membiarkan Yang Mulia Kaisar menunggu, apakah Perdana Menteri Kiri sedang mencoba untuk membuat lelucon sekarang?” Mo Chun berpaling ke arah Kaisar Li Wei. “Yang Mulia, tindakan Perdana Menteri Kanan ini benar-benar tidak bisa diterima.”