Apa yang dilihat oleh Baili Qing Shi ini tidak salah. Dari jarak yang tidak terlalu jauh ataupun terlalu dekat, tuan muda Baili meihat bagaimana senjata-senjata aus itu dilelehkan kembali dan di daur ulang menjadi senjata baru. Dan sisi lain, ada senjata yang sepenuhnya telah selesai dibuat.
“Di mana bubuk huo yao yang mereka bawa?” Pikir Baili Qing Shi.
“Apa ada tempat lain di dalam gua ini yang mereka gunakan terpisah?” Pikir Baili Qing Shi.
Hanya tinggal menunggu waktu saja sebelum gua ini ditemukan dan dilaporkan. Baili Qing Shi juga tidak bisa sembarangan bergerak. Jika dia ketahuan maka akibatnya tidak akan bisa ditanggung.
“Hei! Siapa kau?!” Teriakan tiba-tiba terdengar dari belakang Baili Qing Shi.
“Sial! Bukankah aku sudah menutup pintu?! Kenapa mereka masih bisa masuk?!” Baili Qing Shi mengutuk.
Mustahil untuk tidak ketahuan sekarang. Semua orang yang sebelumnya tengah sibuk menempa senjata akhirnya menoleh ke arahnya. Tidak banyak membuang waktunya, Baili Qing Shi langsung mengisbaskan kipas tulangnya ke arah orang yang berteriak itu. Orang itu sempat menghindar beberapa langkah, tapi begitu tendangan Baili Qing Shi mengenainya hingga jatuh, dia tidak bisa lagi bangun saat lehernya harus tersayat pisau tipis kipas tulang.
Setelah mendapatkan satu jalan untuk lari, Baili Qing Shi merasa dirinya harus menyelamatkan diri terlebih dahulu. Jika itu hanya lima orang maka dia pasti sudah akan maju melawan, tapi para pembuat senjata yang berada di bagian dalam gua itu ada sekitar dua puluh orang. Mustahil untuk mengalahkan mereka, bahkan untuk Wei Xiao Yue, ini masih tidak masuk akal.
Beruntung Baili Qing Shi adalah pelari yang handal. Dia berlari dan mengikuti rute pelarian yang sebelumnya telah dia buat. Hanya saja, jalan di dalam gua itu berkelok-kelok, otak tuan muda Baili tiba-tiba merasakan sakit.
“Yifu cepatlah datang!” Keluh Baili Qing Shi.
Teriakan dari dua puluh orang yang mengejarnya terdengar semakin mendekat.
“Jangan biarkan dia lolos!”
“Bunuh dia!”
Dari kejauhan Baili Qing Shi kembali melihat cahaya. Dan lagi, itu bukanlah cahaya dari sinar matahari, melainkan dari cahaya yang dipercikkan oleh api.
Sebuah ruangan besar yang lain dimasuki oleh Baili Qing Shi. Mirip dengan ruangan pembuatan senjata, ruangan di sisi lain gua itu memiliki bau bubuk huo yao yang sangat kuat!
“Siapa kau?!” Ada orang di dalam sana.
Baili Qing Shi tidak mungkin menjawab dan memperkenalkan dirinya. Dia tidak memiliki kesempatan untuk bersimpatik. Membunuh atau dibunuh, dia hanya bisa memilih satu di antara dua pilihan.
“Maafkan aku,” begitu kata maaf terucap dari mulut tuan muda Baili, maka sejak itu pula kipas tulangnya terbang ke arah orang asing itu.
“Kau tidak akan bisa lari lagi!” Suara itu terdengar dari salah satu pintu keluar ruangan.
“Ini buruk!” Kata Baili Qing Shi.
Itu buruk, benar-benar buruk! Kini tuan muda Baili yang gagah telah terperangkap dan terkepung. Baili Qing Shi dikepung dari berbagai arah.
“Ei? Aku mengenalimu. Bukankah kau pekerja kasar yang mengusulkan untuk tinggal dan makan sewaktu di desa Bai Yue Pan? Itu kau kan?!” Tak disangka, orang yang berbicara itu rupanya salah satu ketua kelompok.
Baili Qing Shi tersenyum, ada kebanggaan tersediri yang terpancar dari senyumnya saat dia berkata, “kau masih mengenaliku?”
“Kau adalah yang paling mencolok,” kata ketua kelompok itu. “Dari semenjak kau berbicara mewakili para pekerja kasar, aku sudah mencurigaimu. Selama aku bekerja di bidang ini, baru pertama kali aku melihat seorang pekerja kasar yang memiliki tangan yang putih dan terawat. Tidak ada bekas yang menunjukkan bahwa kau adalah salah satu pekerja kasar. Dan aku tahu kau tidak sendirian. Kau dan temanmu itu memiliki wajah yang tampan dan cantik, itu tentu saja berbeda dari para pekerja kasar kebanyakan.”
Baili Qing Shi terkekeh, “Oh? Terima kasih atas pujiannya. Siapa namamu?”
Xiao Baili, apakah ini waktu yang tepat untuk menanyakan nama?
“Aku Feng Mian. Kenapa? Apa kau perlu tahu namaku untuk mengadukanku pada raja neraka yang akan kau temui?” Ujar pria bernama Feng Mian itu.
“Tidak, tidak, bukan karena itu.” Baili Qing Shi membuka kipas tulangnya lagi dan mengipasi dirinya dengan gerakan yang sangat anggun.
“Izinkan aku mengucapkan beberapa kata untukmu.” Kata Baili Qing Shi.
Feng Mian bersikap sangat santai, seolah-olah dia dan Baili Qing Shi adalah dua kawan lama yang kembali dipertemukan secara kebetulan. Feng Mian mengibaskan tangannya seraya berkata, “silahkan, silahkan, aku ingin mendengar pesan-pesan terakhir yang ingin disampaikan oleh tuan muda.”
“Pertama, aku memang bukan salah satu dari pekerja kasar itu. Aku hanyalah tuan muda yang mencari kesenangan dan bermain-main bersama kalian.” Baili Qing Shi berjalan ke arah sebuah senjata yang terpajang di dinding gua.
Dia berkata tanpa melihat Feng Mian,”kedua. Terimakasih atas pujianmu yang mengatakan bahwa aku tampan. Itu benar dan aku sangat mengapreasiasinya. Tapi kau juga mengatakan bahwa temanku itu cantik. Ahahahahah, bagaimana mungkin kau mengatakan seorang pria cantik? Kau terlalu bodoh!”
“Dan yang ketiga, aku datang ke sini bukan untuk mati di tangan kalian.” Tatapan Baili Qing Shi berubah, dia membalikkan badannya dan dengan lincah melempar kipas tulangnya sembari berkata dengan suara nyaring, “aku dan Yifu-ku datang untuk menangkap kalian!”
Berbeda dari sebelumnya, jika mulanya kipas tulang Baili Qing Shi itu hanya mampu membunuh satu orang dalam sekali jalan, kini kipas itu berhasil memotong urat kehidupan tiga orang sekaligus dalam sekali tebas.
Kipas itu kembali ke Baili Qing Shi dengan mulus.
Feng Mian cukup terkejut dengan perubahan ini. Dalam sekejap tiga orangnya telah mati. Feng Mian berpikir bahwa Baili Qing Shi ini bukan tandingan yang mudah. Dan jika dibiarkan, maka bukan tidak mungkin dia akan kalah.
“Kalian, tangkap tuan muda sombong ini!” Perintah Feng Mian pada tiga orang anak buahnya.
Tiga melawan satu. Ini hanyalah percobaan yang dilakukan oleh Feng Mian, pengeroyokan hanya akan membuat situasi menjadi tak terkendali. Jadi Feng Mian terlebih dahulu memberikan kesempatan pada tiga anak buahnya untuk menangkap Baili Qing Shi.
Tiga penyerang itu menggunakan pedang, sementara Baili Qing Shi tidak memiliki pedang. Dia hanya bisa mengandalkan tangan dan juga kipas tulangnya. Serangan demi serangan dilancarkan oleh ketiga pria itu pada Baili Qing Shi. Dan Baili Qing Shi memanfaatkan tubuhnya yang ringan untuk naik ke atas dinding gua sebelum akhirnya menendang salah satu penyerang. Dentang pedang terdengar bersamaan dengan jatuhnya orang itu.
Tidak berakhir disitu, Baili Qing Shi dengan cepat mangambil pedang milik orang yang sudah dia lumpuhkan sebelumnya. Tanpa menoleh, pedang yang baru saja diambil itu langsung diarahkan ke dua pria lainnya oleh Baili Qing Shi.
Muncratt!!!
Dua pria itu jatuh dan langsung mati.
Tidak perlu menunggu aba-aba lagi sebelum akhirnya para pria dengan jumlah yang lebih banyak datang untuk mengepung Baili Qing Shi.
“Kau curang. Tiga lawan satu sudah tidak adil.” Baili Qing Shi menarik napasnya sebelum akhirnya berkata, “dan sekarang kau menyuruh sepuluh orang untuk bermain denganku. Ayolah, jangan terlalu berlebihan. Kau menganggapku terlalu hebat.”
Feng Mian menunjukkan senyum yang bukan senyuman. Dia tentu saja tidak benar-benar memuji saat berkata, “tuan muda, kau telah menunjukkan kelihaianmu, mengapa kau tidak menunjukkannya lagi pada kami?!”
Tanpa menunggu jawaban dari Baili Qing Shi, Feng Mian langsung berteriak, “bunuh dia!”
Sebuah pedang melayang dan hampir menebas Baili Qing Shi, tapi Baili Qing Shi lebih cepat. Dia menggunakan pedang yang baru saja didapatkannya dari mayat salah satu orang yang dibunuhnya itu untuk menepis pedang yang mengarah padanya. Suara dentingan pedang tidak pernah berhenti terdengar. Tidak ada waktu untuk mengucapkan kata-kata lain karena menjaga napas adalah hal yang paling utama. Tapi Baili Qing Shi bukanlah orang seperti itu, dia adalah tipikal tuan muda bermulut pedas yang bahkan tidak peduli apapun, dia masih akan mengeluarkan keluhannya.
“Biar ku beri tahu, kalian mencoba untuk membodohi orang lain dengan senjata murahan ini,” tangannya sibuk menebas, tapi mulut Baili Qing Shi tidak pernah berhenti mengeluh. “Tapi kalian tidak bisa membodohi orang-orang dari militer istana. Pedang ini sangat berat!”
Kekuatan tangan dan kaki Baili Qing Shi memang tidak bisa diragukan lagi. Dia bisa memanjat ke dinding gua, mengambil ancang-ancang sebelum akhirnya menyayat leher dua orang sekaligus. Wajah tampan Baili Qing Shi terkena cipratan darah.
Baili Qing Shi baru saja menjatuhkan lima orang, tapi pedang yang digunakan olehnya itu sudah aus. Baili Qing Shi bahkan tidak menggunakan pedang itu untuk memotong batu atau besi, melainkan untuk memotong daging, tapi kenapa hal ini bisa terjadi?
Baili Qing Shi mencela, “kualitas terburuk! Kalian tidak akan pernah lolos karena melakukan korupsi macam ini!”
Feng Mian mengangkat pedangnya seraya berteriak, “dan kau tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk melihat matahari lagi!”
Pertarungan sengit berlanjut, Baili Qing Shi tidak lagi bermain-main. Dia dengan aura membunuh yang kuat menebas leher orang-orang itu menggunakan kipas tulangnya. Kipas pemberian Wei Xiao Yue itu berwarna putih gading, mulanya kipas itu tidak begitu kotor, tapi kali ini warna putih gading itu telah didominasi oleh warna merah darah.
Baili Qing Shi telah memikirkan hal ini. Dia tidak bisa membuang-buang tenaganya dengan sembarang menyerang. Terlebih lagi orang-orang yang menyerangnya itu sepertinya hanya amatiran.
“Mereka hanya asal mengarahkan senjata mereka padaku.” Baili Qing Shi menggertakkan giginya saat dia menghalau serangan dari beberapa orang.
Di waktu yang bersamaan dia juga berpikir, “jika mereka memiliki ilmu pedang, mereka pasti sudah akan menusuk bagian-bagian vitalku!”
Benar-benar cerdas!
Tuan muda Baili tidak bisa mengandalkan pedang berkualitas buruk itu untuk membantunya. Jadi dia hanya bisa mengandalkan kipas tulang pemberian Yifu-nya. Jangan menganggap remeh pisau kecil yang ada di ujung kipas itu, walau kecil, tapi pisau itu dengan mudah bisa mengiris urat kehidupan para musuh yang berniat membunuh Baili Qing Shi.
Feng Mian yang sedari tadi hanya mengawasi dan menggunakan mulutnya untuk bertarung kini telah mengangkat pedangnya. Dia secara membabi buta menyerang ke arah Baili Qing Shi.
Baili Qing Shi mengumpat di dalam hatinya. “Sial! Pedang yang digunakan oleh Feng Mian ini berbeda!”
Kipas tulang tidak akan mampu untuk menahan pedang, terlebih lagi Feng Mian tampaknya adalah seorang petarung yang cukup hebat. Dia tidak sembarang melancarkan serangannya pada Baili Qing Shi, tapi dia telah menargetkan titik-titik krusial yang bisa membuat Baili Qing Shi lumpuh.
Ayunan pedang Feng Mian mengarah tepat di depan Baili Qing Shi. Baili Qing Shi yang tidak memiliki pedang hanya bisa mengambil kembali pedang murahan yang tergeletak di tanah untuk menahan serangan Feng Mian itu.
Bunyi dentang akibat pertemuan dua pedang terdengar. Baili Qing Shi yang berada di posisi bawah agak sedikit dirugikan kali ini. Dia hanya bisa menggertakkan giginya saat berusaha menahan dorongan pedang milik Feng Mian.
Tapi kembali ke fakta awal. Yang digunakan oleh Baili Qing Shi itu bukanlah pedang melainkan sebuah rongsokan yang seharusnya sudah dibuang ke tempat sampah. Menggunakan pedang itu untuk menahan pedang Feng Mian yang kuat hanya akan membuat mata pedang yang dipakai oleh Baili Qing Shi itu retak dan terbagi menjadi dua.
Baili Qing Shi sudah melihat bahwa pedang itu akan retak, jadi dia berniat untuk kembali menggunakan pisau kecil di ujung kipas tulangnya untuk menciderai Feng Mian. Tapi itu hanyalah rencana, rencana yang bahkan tidak akan bisa dilakukan Baili Qing Shi karena seseorang sudah terlebih dahulu menyerangnya dari arah berlawanan.
Baili Qing Shi tersungkur ke tanah saat tangannya masih menggenggam erat kipas Yifu-nya. Sebuah anak panah tertancap di perut Baili Qing Shi!
Feng Mian tidak lagi mengangkat pedangnya saat ini. Dengan kejam Feng Mian mengangkat kakinya untuk menginjak tangan kanan Baili Qing Shi.
Baili Qing Shi masih tidak berteriak. Dia menggertakkan giginya saat darah mulai keluar dari mulutnya. “Kau pengecut yang tidak bisa bertarung satu lawan satu!”
Feng Mian mencela, “tuan muda, kau sudah cidera parah dan kau masih saja sombong! Dasar tidak tahu malu!”
Injakan kaki di tangan Baili Qing Shi semakin mengencang. Feng Mian berkat, “tanganmu ini sangat lihai, sudah sebaiknya aku menghancurkannya lebih dulu!”
Setelah puas menginjak tangan Baili Qing Shi, Feng Mian memberikan isyrat pada anak buahnya untuk membantu Baili Qing Shi berlutut. Kedua tangan Baili Qing Shi dipegang dan dia menerima beberapa pukulan yang menyebabkan dia muntah darah.
“Apa kau memiliki kata-kata terakhir sebelum aku menebas lehermu?” Kata Feng Mian.
Baili Qing Shi nyaris kehilangan kesadarannya saat dia berkata, “aku berharap kau akan berakhir dipancung!”
Baili Qing Shi dalam pandangannya yang mulai melemah melihat pedang diayunkan ke arahnya. Dalam penglihatannya yang samar-samar itu juga dia melihat Yifu-nya berlari ke arahnya sembari berteriak, “Xiao Baili!!”
Baili Qing Shi tidak mengeluarkan suara saat dia berkata, “apakah aku bermimpi?! Apakah aku benar-benar melihat Xiao Ge?”
“Xiao Ge, apakah itu benar-benar kau?”