“Tuan muda, tuan muda. Kenapa kau tidur di bawah pohon?”
Suara ini membangunkan Baili Qing Shi. Baili Qing Shi membuka matanya dan melihat sosok yang telah lama tidak dia lihat muncul di depannya. Baili Qing Shi masih linglung saat dia berusaha meihat sekitarnya.
Xiao Baili Berpikir, “Ini.., bukankah ini?”
“Tuan muda, apa yang terjadi? Bangunlah, Xiao Yue sedang membuat keributan di dapur. Dia sedang memasak sesuatu untukmu.” Kata pria misterius itu.
Pandangan Baili Qing Shi kembali jatuh ke pria itu.
Ekspresi di wajahnya benar-benar rumit. “Apakah aku sudah mati?”
Pria itu menegurnya sekali lagu, “tuan muda. Apakah kau mendengarku?”
“Jenderal, ini benar-benar kau?” Kali ini Baili Qing Shi mengeluarkan suaranya.
Pria yang dipanggilnya “Jenderal” itu mengangguk dan menjawab, “tentu saja ini adalah aku.”
Baili Qing Shi berpikir, “kau masih hidup?”
Jenderal itu tidak menjawabnya kali ini. Di membalikkan badannya sebelum akhirnya berkata. “Mari masuk. Di luar sangat dingin.”
Seseorang yang dilihat oleh Baili Qing Shi itu adalah gurunya sekaligus ayah Wei Xiao Yue, Jenderal Wei alias Jenderal Wei Su. Jenderal militer itu telah dinyatakan meninggal bertahun-tahun yang lalu, bagaimana mungkin dia masih hidup?
Baili Qing Shi masih linglung saat dia di waktu yang bersamaan berdiri dan mengikuti Jenderal Wei Su masuk ke dalam Fu. Fu itu adalah Fu keluarga Wei yang selalu menjadi tempat Baili Qing Shi dan Wei Xiao Yue bermain serta berlatih pedang sewaktu mereka masih kanak-kanak. Dan Fu itu juga adalah tempat yang paling diridukan oleh Baili Qing Shi.
Mata Baili Qing Shi masih memindai segela sudut Fu. Tidak ada yang berubah, begitu pikirnya.
Semuanya masih sama seperti dulu.
Dari kejauhan Baili Qing Shi mendengar suara Wei Xiao Yue. Dari suaranya bisa dipastikan bahwa Xiao Ge-nya itu tengah mengomel.
Baili Qing Shi tiba-tiba teringat sesuatu, “kipasku. Di mana kipas itu? Di mana kipas pemberian Xiao Ge?”
“Tuan muda, apa yang terjadi?” Jenderal Wei Su berbalik untuk bertanya.
“Jenderal, aku menghilangkan kipas pemberian Xiao Ge.” Baili Qing Shi terlihat kebingungan, seolah-olah apa yang hilang darinya itu adalah segunung emas. “Aku sudah berjanji bahwa aku tidak akan menghilangkan apapun yang diberikannya padaku. Aku, bagaimana ini Jenderal?”
Jenderal Wei Su tiba-tiba berkata, “jika tuan muda ingin kipas itu, maka bangunlah dari tidur panjangmu. Xiao Yue telah menyembunyikan kipasmu entah di mana. Bangun dan tanyakanlah padanya.”
Bangun? Apa dia sedang bermimpi?
Baili Qing Shi, “jika aku bangun maka kau akan pergi lagi. Aku tidak mau. Aku akan lebih memilih hidup di alam mimpi ini bersama Jenderal dan Xiao Ge. Aku tidak membutuhkan hal lain. Xiao Ge pasti akan memaafkan aku.”
Jenderal Wei berjalan mendekat, dia segera menangkupkan kedua tangannya di depan Baili Qing Shi.
Baili Qing Shi sangat terkejut, “apa ini? Jenderal, jangan bersikap seperti ini padaku. Aku adalah muridmu.”
“Yang Mulia, kenyataan memang pahit, tapi alam mimpi tidaklah begitu baik juga. Kenyataan akan tetap lebih baik.” Jenderal Wei berkata. “Tang membutuhkanmu. Xiao Yue membutuhkanmu. Jika kau tidak bangun, maka semuanya akan hancur. Hamba akan selalu menjaga kalian dari tempat yang berbeda. Ini bukan waktunya kita bersatu. Yang Mulia Putra Mahkota dan Xiao Yue masih memiliki tugas untuk dilakukan.”
Perlahan-lahan tubuh Jenderal Wei berhamburan, itu mirip seperti debu yang terbang dibawa oleh angin. Baili Qing Shi tidak mau hal ini terjadi, tangannya berusaha mengumpulkan semua debu itu saat di waktu yang bersamaan dia berteriak, “tidak! Tidak! Jangan pergi, Jenderal jangan pergi!”
“Xiao Baili! Xiao Baili! Bangunlah. Apa kau tidak apa-apa? Xiao Baili?!”
Baili Qing Shi membuka matanya dan dia melihat Wei Xiao Yue tengah menepuk-nepuknya. Ekspresi wajah Wei Xiao Yue begitu khawatir saat ini.
“Ge, Xiao Ge, ini benar-benar kau kan?” Tanya Baili Qing Shi dengan suaranya yang masih parau.
Wei Xiao Yue mengangguk beberapa kali dan menjawab. “Ini aku, ini Xiao Ge. Syukurlah kau sudah sadar.”
Wei Xiao Yue tidak bisa menyembunyikan rasa leganya. Dia memeluk pria muda yang telah dianggapnya sebagai satu-satunya adiknya itu dengan erat. Sembari memeluk Baili Qing Shi dia juga tidak lupa memberikan ocehannya, “kau bodoh! Jika hal seperti ini sampai terjadi lagi, bagaimana aku harus bertemu dengan ayahku nanti?!”
Baili Qing Shi, “maafkan aku ge. Maafkan aku.”
Wei Xiao Yue tidak membawa Baili Qing Shi ke Baili Fu melainkan ke Fu-nya sendiri. Dia takut jika Permaisuri Liu Li Shu tahu, dia akan langsung berlari dari istana Daming begitu dia mendengar putra kandungnya nyaris mati.
Wei Xiao Yue, “Lin Bo!”
Mendengar teriakan dari dalam paviliun Jenderal Wei Junior, Lin Bo yang memang telah bersiaga di halaman depan segera berlari sampai ke depan pintu, dia tidak berani masuk sebelum diperintahkan.
“Lin Bo di sini Jenderal!” Jawab Lin Bo.
Wei Xiao Yue berkata dari dalam paviliunnya, “panggilkan aku tabib Shen. Katakan saja aku yang sakit.”
“Baik Jenderal.” Jawab Lin Bo lagi.
“Di mana Wakil Jenderal Ouyang?” Lin Bo baru sekali melangkah tapi dia segera berhenti begitu suara Wei Xiao Yue kembali memanggilnya.
“Wakil Jenderal sedang sedang berada di istana. Dia sedang mengawasi jalannya interogasi.” Lin Bo melanjutkan ucapannya dengan suara penuh keragu-raguan. “Jenderal, itu, hmm..”
Wei Xiao Yue merasa bahwa Lin Bo masih ingin mengatakan sesuatu. Dia mungkin takut Baili Qing Shi mendengarnya. Jadi Wei Xiao Yue memutuskan untuk keluar dari paviliunnya.
Pintu terbuka dan tertutup kembali, itu terjadi sangat cepat. Wei Xiao Yue mengecilkan suaranya, “apa ini tentang sesuatu yang tidak bisa didengar oleh Xiao Baili?”
Lin Bo kebingungan, “hah? Apa maksud Jenderal?”
Wei Xiao Yue dengan tidak sabar berkata, “bukankah kau ragu-ragu untuk berbicara karena apa yang akan kau keluarkan dari mulutmu itu berhubungan dengan Baili Qing Shi? Kau adalah orang kepercayaan Marquis Liu, jadi aku pikir Yang Mulia Permaisuri telah mengatakan sesuatu pada Liu Qianfan.”
Lin Bo benar-benar tidak menyangka bahwa Wei Xiao Yue akan berpikir sejauh ini. Dari mana dia mendapatkan asumsi seperti itu?
Lin Bo segera menjawab, “bukan itu Jenderal. Ini tidak ada hubungannya dengan tuan muda Baili. Maksudku, tidak secara langsung. Ini menyangkut interogasi yang akan segera dilaksanakan.”
“Bukankah Ouyang Yuze sudah melakukannya?” Tanya Wei Xiao Yue.
Itu sudah satu minggu berlalu semenjak kejadian yang terjadi di desa Bai Yue Pan. Selama itu pula Wei Xiao Yue tidak pergi ke istana dan menunggu Baili Qing Shi di Fu-nya. Semua urusan militer dia serahkan sepenuhnya pada Ouyang Yuze. Dan juga karena tidak ada pengadilan Kekaisaran yang berlangsung, Wei Xiao Yue merasa tidak perlu datang ke istana. Bahkan semua laporan telah dia percayakan pada Ouyang Yuze. Dan selamat pada Jenderal Ouyang yang harus bekerja tiga kali lipat lebih keras.
“Itu hanya interogasi kasar.” Kata Lin Bo. “Beredar desas desus bahwa proses penyelidikan dan interogasi terhadap para penjahat ini akan dilakukan oleh Departemen Kehakiman. Wakil Jenderal Ouyang menyuruhku untuk mengatakan hal ini padamu Jenderal.”
“Baiklah, aku mengerti. Kau boleh pergi sekarang.” Untuk kesekian kalianya, Wei Xiao Yue kembali menghentikan langkah Lin Bo. Dia berkata. “Lin Bo, kau boleh pergi memberitahu Marquis Liu tentang kondisi Xiao Baili. Aku yakin dia telah menunggu dan khawatir. Katakan padanya kalau tuan muda Baili telah sadar.”
Lin Bo menangkupkan kedua tangannya dan segera pergi dari Fu Wei Xiao Yue.
“Jadi seperti ini mereka akan bermain?” Ujar Wei Xiao Yue.
Departemen Kehakiman memang bertugas untuk menyelidiki kasus dan adalah yang wajar jika mereka ingin mengambil alih. Hanya saja, sejak dari awal kasus ini mendapatkan izin Kaisar Li Wei untuk diselidiki, semua tugas telah diberikan pada Militer istana dan Kementerian Pertahanan. Itu artinya selain dua instansi itu, tidak ada instansi lain yang bisa mengganggu untuk mencampuri urusan ini.
Para pejabat mulanya terlihat enggan, dan beberapa di antara mereka merasakan ketakutan saat Kaisar Li Wei mengeluarkan dekrit Kaisar untuk menyelidiki kasus korupsi militer. Lalu kenapa mereka berubah pikiran dan menjadi bersemangat begitu para penjahat ini ditangkap?
Wei Xiao Yue mencibir dalam diam, “mereka takut jika mereka akan terkena cipratan darah. Benar-benar licik!”
Suara batuk Baili Qing Shi dari dalam paviliun segera menghentikan Wei Xiao Yue dari berpikir terlalu dalam. Jenderal Militer itu segera masuk ke paviliunnya untuk melihat Baili Qing Shi yang tengah berusaha untuk duduk.
“Kau mau kemana?” Wei Xiao Yue berjalan dengan terburu-buru menuju ke tempat putra angkatnya berbaring.
Baili Qing Shi, “Sudah berapa lama aku tidur Ge? Aku merasa semua badanku sakit semua. Aku juga bermimpi banyak hal.”
Wei Xiao Yue membantu Baili Qing Shi bersandar di kepala tempat tidur. “Satu minggu. Apa yang kau mimpikan?”
Wajah tampan Xiao Baili masih sangat pucat. Tersenyum seperti itu hanya membuat tuan muda Baili terlihat menyedihkan. Suaranya juga masih terdengar lemah. “Aku bermimpi bertemu dengan Jenderal Wei. Dia mengatakan banyak hal padaku?”
“Tidak adil,” kata Wei Xiao Yue.
Wei Xiao Yue menuangkan segelas air untuk Baili Qing Shi saat dia berkata, “semenjak aku kembali dari Jiangnan bertahun-tahun yang lalu, dia tidak pernah muncul di mimpiku. Entah apakah aku ini putranya atau tidak.”
Baili Qing Shi dengan hati-hati meminum air hangat itu. Dia kemudian menyeka mulutnya menggunakan sapu tangan yang diberikan oleh Wei Xiao Yue. “Aku sering membakar dupa untuknya. Itulah kenapa dia datang untuk menemuiku.”
Wei Xiao Yue mendengus, “Hmmph. Orangtua itu!”
“Ge, bagaimana aku bisa selamat?” Baili Qing Shi tentu saja tidak bisa melupakan poin ini. “Terakhir kali aku mengingat orang-orang itu sudah akan menebas leherku.”
“Itu benar. Ingatanmu memang yang paling terbaik.” Wei Xiao Yue tidak tahu apakah dia harus memuji atau mencela Baili Qing Shi. “Saat aku datang, kau sudah menjadi bubur.”
[Flashback]
Tujuh hari yang lalu di desa Bai Yue Pan, Provinsi Longyu.
Wei Xiao Yue yang diusir secara paksa oleh Baili Qing Shi segera pergi untuk mencari Ouyang Yuze. Dia ingat bahwa dia masih memiliki satu suar peringatan yang dia bawa. Jadi tanpa pikir panjang, Wei Xiao Yue langsung mengeluarkan suar itu.
Di bawah tebing Wei Xiao Yue dengan gelisah menunggu kedatangan Ouyang Yuze dan tentara yang lain. Hingga dalam waktu kurang dari satu jam, suara tapak kaki terdengar dari atas tebing.
“Di sini! Yuze! Aku di bawah sini!” Teriak Wei Xiao Yue dari bawah tebing.
Ouyang Yuze yang mendengar teriakan Jenderalnya langsung turun dari punggung kudanya. Dia melihat ke bawah dan menemukan Wei Xiao Yue.
“Apa yang kau lakukan?!” Teriak Ouyang Yuze. “Di mana Xiao Baili?!”
“Berapa banyak orang yang kau bawa?!” Alih-alih menjawab pertanyaan Ouyang Yuze dengan jawaban yang sesuai, Wei Xiao Yue malah menjawab pertanyaan itu dengan pertanyaan baru.
“Tidak lebih dari sepuluh.” Urat-urat di leher dan dahi Ouyang Yuze terlihat seperti akan keluar. “Hanya ada tujuh di sini!”
Tujuh orang hanya sedikit! Wei Xiao Yue membutuhkan lebih banyak orang lagi.
“Suruh dua orang tentara kita untuk meminta pasukan tambahan di posko militer Longyu! Bawa orang sebanyak-banyaknya!” Teriak Wei Xiao Yue.
Ouyang Yuze yang mendengar perintah ini langsung memberikan isyarat pada dua bawahannya untuk langsung pergi melaksanakan tugas. Sementara Ouyang Yuze dan lima orang tersisa turun ke bawah tebing.
Ouyang Yuze sudah berada di bawah tebing. “Apa yang akan kita lakukan sekarang?! Di mana sarang mereka?! Apa Xiao Baili ada di sana?”
Wei Xiao Yue menjawab pertanyaan Ouyang Yuze ini dengan sembarangan, “kita tidak bisa menunggu, Xiao Baili mungkin saja berada dalam bahaya sekarang.”
“Berikan aku busur dan anak panah.” Ujar Wei Xiao Yue.
Busur dan anak panah diberikan. Mereka langsung pergi menuju ke gua tempat Baili Qing Shi tengah mengalami krisis.
Tujuh orang dari militer istana menyerbu masuk ke dalam gua. Itu bertepatan dengan momen krusial di mana Baili Qing Shi berhasil dilumpuhkan oleh Feng Mian.
Sebelum pedang Feng Mian menebas leher Baili Qing Shi, Wei Xiao Yue sudah terlebih dahulu membidik Feng Mian. Dia tidak membidik jantung Feng Mian melainkan tangannya. Dan dalam sekejap Feng Mian merasakan sakit pada lengan kirinya. Panah Wei Xiao Yue telah menembus lengannya!
Pergolakan sengit terjadi. Tujuh orang tentara militer melawan lebih dari sepuluh orang penjahat. Ini jauh lebih sedikit dari perkiraan Wei Xiao Yue. Di tambah lagi mereka tidak memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni. Jadi bukan hal yang sulit untuk melumpuhkan para penjahat itu walalupun para kalah dalam jumlah.
Wei Xiao Yue tidak lagi memperhatikan situasi yang kacau. Dia langsung berlari ke arah Baili Qing Shi yang nyaris mati. Pemuda itu telah babak belur di sana sini, ada panah yang tertancap di perutnya, dan pemandangan ini adalah pemandangan paling menyedihkan yang pernah dilihat Wei Xiao Yue dari seorang Baili Qing Shi.
“Aku mendengar suara Xiao Ge, aku melihatnya berlari ke arahku. Apa aku sedang berhalusinasi?”
Jadi saat Baili Qing Shi mengatakan hal ini, dia tidak sedang bermimpi. Itu memang kenyataan bahwa Wei Xiao Yue benar-benar datang untuk menyelamatkannya!