Cave Pt 2

2102 Kata
Setelah mengitari bawah tebing sampai kurang lebih waktu enam dupa, baik Baili Qing Shi dan Wei Xiao Yue masih belum menemukan gua yang mereka cari. Semakin jauh mereka berjalan, maka semakin gelap bawah tebing itu karena tertutup oleh dahan dan ranting pepohonan-pepohonan yang menjulang tinggi. Baili Qing Shi berjalan dan memeriksa di arah kanan, sementara Wei Xiao Yue sebaliknya. Keduanya tentu saja tidak berada dalam jarak yang jauh, bahkan tidak sampai satu li. Jadi keduanya masih bisa memperingatkan jika salah satu di antara mereka menemukan gua itu. Suara langkah kaki yang tiba-tiba terdengar. Baili Qing Shi menoleh ke arah Wei Xiao Yue untuk memastikan bahwa Yifu-nya itu telah bersembunyi, tapi apa yang dilihat oleh Baili Qing Shi malah sebaliknya. Alih-alih bersembunyi, Wei Xiao Yue malah dengan santai berjalan-jalan. “Yifu, yifu!” Baili Qing Shi memanggil Wei Xiao Yue dengan suara berbisik, tidak cukup keras, tapi itu seharusnya bisa didengar oleh orang dengan jarak beberapa langkah. Baili Qing Shi merasa ada yang aneh dengan Yifu-nya. Wei Xiao Yue memiliki pendengaran yang sangat peka. Baili Qing Shi bahkan ingat bagaimana dia harus berpura-pura pingsan agar dia tidak ketahuan menguping oleh Wei Xiao Yue saat itu. Tapi kenapa kali ini reaksi Yifu-nya melambat? Baili Qing Shi juga ingat perihal aroma bubuk huo yao yang ada di gudang senjata yang ada di desa Bai Yue Pan. Wei Xiao Yue tidur dengan alas tikar jerami yang dibuatnya sendiri, tangannya pasti akan menyentuh setidaknya bubuk huo yao dan hidungnya pasti akan mengendus bau yang kuat dari huo yao. Tapi kenapa reaksi yang ditunjukkan oleh Wei Xiao Yue seolah-olah dia tidak tahu apa-apa? “Ada yang salah dengan Xiao Ge.” Pikir Baili Qing Shi. Pemikiran Baili Qing Shi ini akhirnya buyar ketika dia harus bergerak untuk membawa Wei Xiao Yue bersembunyi karena suara langkah kaki itu semakin mendekat. Kaget karena Baili Qing Shi melompat ke arahnya dan tiba-tiba menariknya ke semak-semak, Wei Xiao Yue hampir mengeluarkan kata-kata u*****n, “kau..!” Mulut Wei Xiao Yue segera dibungkam oleh Baili Qing Shi menggunakan tangannya. Dia berkata dengan suara pelan, “shutt.” Wei Xiao Yue, “….” Barulah saat dua orang yang berjalan itu muncul dan terlihat dari balik semak-semak, Wei Xiao Yue menyadari kesalahan yang dia buat. Dia akhirnya sadar bahwa ada sesuatu yang telah terjadi pada dirinya. Wei Xiao Yue berpikir, “apa yang terjadi? Kenapa aku samasekali tidak bisa mendengar suara langkah kaki itu? Ini tidak biasanya? Aku juga tidak bisa mencium bau bubuk huo yao.” Ketakutan menyelimuti Wei Xiao Yue saat dia memikirkan hal ini. Dia adalah seorang Jenderal yang memiliki indera yang peka. Dia peka terhadap bau utamanya bau darah dan bau senjata. Pendengaran Wei Xiao Yue juga tidak bisa diremehkan. Akan menjadi omong kosong jika seorang Jenderal sepertinya, yang akan selalu diawasi oleh musuh, tidak memiliki pendengaran yang peka. Baili Qing Shi telah melepaskan tangannya dari membungkam mulut Wei Xiao Yue. Pemuda itu tengah mengamati ekspresi rumit di wajah Wei Xiao Yue. Baili Qing Shi tentu saja tahu penyebab kenapa Xiao ge-nya itu diam dan tampak berpikir. Apa yang sedang dipikirkan oleh Wei Xiao Yue saat ini kurang lebih sama dengan apa yang sedang dipikirkan oleh Baili Qing Shi. Tidak ingin membuat Wei Xiao Yue berpikir terlalu jauh, Baili Qing Shi berkata, “Yifu, ayo kita ikuti orang-orang itu.” Wei Xiao Yue sedikit tersentak, “oh! Ayo kita pergi.” Dua pria yang baru saja lewat itu berjalan dengan langkah tergesa-gesa. Mereka memakai pakaian biasa dan tidak nampak seperti pejabat atau pun bandit yang tidak sengaja lewat di bawah tebing ini. Semakin jauh Baili Qing Shi dan Wei Xiao Yue berjalan, maka semakin rimbun pepohonan di bawah tebing itu. Selang beberapa lama, dua orang pria itu berhenti berjalan. Itu karena tidak ada lagi jalan di depan mereka. Yang ada di depan mereka itu sebuah gua! Ya, itu dia! “Kita harus menunggu dan mengamati terlebih dahulu. Kita tidak bisa tergesa-gesa dan masuk ke dalam gua itu tanpa adanya persiapan.” Ujar Wei Xiao Yue. Baili Qing Shi mengangguk, “dimengerti.” Ada dua orang penjaga yang berjaga di mulut gua. Ini tentu saja tidak mudah. Sebuah gua mungkin memiliki pintu keluar lain, tapi dengan kondisi gua yang dikelilingi oleh tebing itu, mustahil jika ada jalan lain untuk bisa masuk ke dalam gua. Tidak ada jalan lain kecuali melewati pintu utama! “Kita harus melumpuhkan dua penjaga itu, tapi kita tidak bisa membuat keributan.” Wei Xiao Yue menjelaskan tanpa menatap Baili Qing Shi, “akan sangat berbahaya jika kita sampai ketahuan. Kita tidak tahu berapa banyak orang yang ada di dalam.” Baili Qing Shi sepenuhnya mengerti dengan ucapan Wei Xiao Yue. Alih-alih mengkhawatirkan berapa banyak orang yang akan dia hadapi nantinya, Baili Qing Shi lebih mengkhawatirkan kondisi Yifu-nya. Dia harus memutar otak agar Ouyang Yuze bisa menemukan mereka lebih cepat. Baili Qing Shi berpikir, “aku telah menghabiskan suar milikku. Akan sangat sulit untuk mengirimkan sinyal pada Dashu.” Wei Xiao Yue menepuk pundak Baili Qing Shi dan dengan bersungguh-sungguh berkata. “Xiao Baili, ini adalah misi yang berat. Di dalam gua itu, kita tidak tahu apa yang ada di sana. Yang pasti adalah di sana ada banyak bubuk huo yao yang bisa meledak kapan saja. Aku tidak pernah memintamu untuk membantuku menyelidiki kasus ini. Tapi aku tidak menyesal dan bahkan berterimakasih padamu. Sekarang dengarkan gege…” Baili Qing Shi merinding saat mendengar ucapan Wei Xiao Yue yang terkesan seperti salam perpisahan itu. Wei Xiao Yue melanjutkan ucapannya. “Berjanjilah bahwa kau akan pergi jika aku menyuruhmu untuk kabur. Kau tidak boleh diam dan harus segera kabur. Pergi dan cari bantuan!” “Kau terlalu banyak bicara ge!” Wei Xiao Yue menepis tangan Wei Xiao Yue dari pundaknya. Dia sudah berdiri dan berjalan ke arah gua. “Xiao Baili!” Panggil Wei Xiao Yue. Baili Qing Shi dengan riang berkata, “aku, Baili Qing Shi, tidak akan membuat janji yang tidak akan bisa aku tepati. Aku tidak berjanji apapun darimu.” Wei Xiao Yue benar-benar ingin memberikan beberapa pukulan pada kepala Baili Qing Shi yang bebal itu. Dia telah bersikap sentimental dan menyusun kata-katanya sedemikian rupa, berharap bahwa Xiao Baili akan merasa tersentuh dan menuruti perkataannya. Tapi siapa yang akan menyangka bahwa dia akan berakhir dengan olokan dari Baili Qing Shi. “Sial!” Wei Xiao Yue hanya bisa mengumpat ketika dia melihat Baili Qing Shi berjalan dengan langkah santai ke arah mulut gua. Ada kipas tulang di tangan tuan muda Baili saat dia berjalan dengan ekspresi angkuh. Dua penjaga di depan mulut gua itu langsung menunjukkan ekspresi menakutkan di wajah mereka. Salah satu penjaga bertanya, “apakah tuan muda ini tersesat?” Wei Xiao Yue segera muncul. Dia berlari dan tiba di belakang Baili Qing Shi yang angkuh. “Oh? Ada satu lagi.” Kata penjaga yang lain. “Satu pemuda cantik dan satu pemuda tampan. Apa yang kalian inginkan di sini? Maaf, tapi jika kalian mencari keindahan, kalian bisa pergi ke rumah b****l. Kenapa malah kesini?!” Baili Qing Shi membuka kipas tulang milik Wei Xiao Yue itu dan mulai mengipasi dirinya. Udara tidak panas, bahkan hampir dingin, wajar saja karena salju baru saja mencair. Memegang kipas dan mengipasi diri sendiri seperti apa yang tengah dilakukan oleh Baili Qing Shi ini hanya memperlihatkan lelucon dan tindakan bodoh. “Da Ge, kami datang bukannya untuk mencari keindahan. Kami datang untuk melihat isi gua ini.” Kata Baili Qing Shi sembari tersenyum. Wei Xiao Yue maju selangkah, dia sedikit keberatan dengan ucapan salah satu penjaga tadi, jadi Wei Xiao Yue ingin mengklarifikasi hal ini. “Da Ge, kau mengatakan bahwa aku adalah pemuda yang cantik? Jangan mengada-ngada, apakah kau tidak tahu jika aku mendapatkan gelar ‘gege tampan’ di medan perang?” Ujar Wei Xiao Yue dengan ekspresi angkuh dan mendominasi. Selain gelar “tunawisma merepotkan’ yang didapatkannya selagi menyamar sebagai Wen Xiaobo, apakah dia memiliki gelar seperti itu? “Kami tidak mau membuang-buang waktu lagi.” Baili Qing Shi tanpa terburu-buru berkata, “biarkan kami masuk dengan tenang, atau kalian akan berakhir dengan bertemu raja neraka.” “Hmmph! Sombong!” Salah satu penjaga itu mulai mengeluarkan pedangnya. Penjaga yang lain juga langsung mengikuti gerakan temannya. Tapi bahkan sebelum pedang itu diarahkan ke Baili Qing Shi, Baili Qing Shi sudah terlebih dahulu menerbangkan kipas tulang miliknya ke arah salah satu penjaga. Dan dalam sekejap salah satu penjaga itu runtuh karena urat nadi di lehernya telah terputus. Kipas itu kembali ke Baili Qing Shi dengan sendirinya. Ada bekas darah di ujung pisau tipis yang ada di ujung kipas tulang. Ekspresi Baili Qing Shi sangat sombong dan angkuh saat ini. Wei Xiao Yue menyipitkan matanya, “rupanya dia telah mengetahui fungsi lain kipasku…, kipas itu! Apakah sudah terlambat untuk memintanya kembali.” Seolah tahu dengan isi pemikiran Wei Xiao Yue, Baili Qing Shi segera berbalik untuk bertanya pada Yifu-nya, “aku tidak akan pernah mengembalikan kipas ini walaupun Yifu memintanya lagi. Harganya akan sangat mahal untuk itu.” Wei Xiao Yue, “b*****h kecil!” Sekarang hanya ada satu penjaga tersisa. Baik Baili Qing Shi atau pun Wei Xiao Yue tidak perlu repot-repot untuk mengusirnya karena penjaga itu telah memilih untuk lari. Baili Qing Shi mengamati situasinya. Saat dia merasa situasinya sudah tepat, Baili Qing Shi dengan kecepatan penuh berlari ke arah gua dan meninggalkan Wei Xiao Yue yang masih berdiri di luar gua. Ada pintu kayu di depan mulut gua yang sengaja di buat oleh orang-orang itu. Secara mengejutkan Baili Qing Shi langsung menutup pintu itu dan membuat Wei Xiao Yue terjebak di luar. Wei Xiao Yue diliputi kemarahan yang berapi-api, “buka! Baili Qing Shi! Apa yang kau lakukan?!” Dari sisi dalam Baili Qing Shi berkata, “kita tidak akan bisa melawan orang-orang yang ada di sana. Ada banyak orang di dalam, Yifu, pergilah mencari bantuan. Dashu akan tiba begitu kau melempar suar!” Wei Xiao Yue kehabisan kata-katanya. “Kau..!” “Hidupku bergantung pada Yifu.” Baili Qing Shi tidak lagi menunggu Wei Xiao Yue untuk menjawab perkataannya. Pemuda itu segera masuk ke dalam gua. Wei Xiao Yue yang ditinggal di depan gua hanya bisa mengumpat selama beberapa kali sembari berusaha membuka pintu kayu itu. Tapi itu percuma, pintu itu tidak bisa dibuka dari luar. Tidak ada jalan lain, Wei Xiao Yue akhirnya pergi untuk mencari bantuan. Tidak perlu ditanyakan lagi kenapa Baili Qing Shi bertindak begitu gegabah. Dia bukannya tidak takut mati. Dia hanya memiliki satu nyawa, dusta jika dia tidak takut akan kematian. Tapi jika salah satu di antara dia atau Wei Xiao Yue tidak pergi untuk mencari bantuan, maka kesempatan untuk keduanya keluar dari bawah tebing itu hidup-hidup akan sangat kecil. Di tambah lagi kondisi Wei Xiao Yue sudah benar-benar bertambah buruk. Dalam semalam, anjing Wei Xiao Yue kehilangan pendengaran dan penciumannya. Jika bukan Baili Qing Shi yang masuk ke dalam gua, maka mustahil orang itu adalah Wei Xiao Yue. Baili Qing Shi yang merasa lebih sehat harus masuk. Dia juga tidak mau mengambil resiko dan mempertaruhkan nyawa Yifu-nya. Baili Qing Shi pernah kehilangan gege-nya, jadi dia tidak mau hal itu terjadi lagi. Saat Wei Xiao Yue pergi untuk mencari bantuan, Baili Qing Shi di lain sisi tengah menelusuri gua itu. Itu bukanlah gua yang kecil, tapi gua yang panjang di mana banyak jalan dan lorong-lorong kecil di dalamnya. Di dinding gua ada sebuah penanda yang dibuat agar para pekerja yang masuk tidak tersesat. Tidak ada cahaya di sepanjang lorong gua itu, Baili Qing Shi hanya bisa mengandalkan cahaya redup dari sinar matahari yang masuk melalui celah-celah gua yang sangat kecil. Karena tidak bisa mengeluarkan suaranya, takut jika suara itu akan terpantul, Baili Qing Shi berkata melalui hatinya, “ini benar-benar tempat yang tempat untuk membuat senjata. Tidak ada angin dan kedap suara. Letaknya juga sangat terpencil. Bagaimana kawanan koruptor sialan ini bisa menemukan tempat sesempurna gua ini?” Baili Qing Shi dengan berhati-hati berjalan masuk lebih dalam. Sebuah cahaya kecil terlihat dari kejauhan, Baili Qing Shi berpikir bahwa dia harus berjalan masuk lagi. Itu bukanlah cahaya yang berasal dari sinar matahari karena jika diperhatikan baik-baik, warna cahaya itu adalah kuning kemerah-merahan. Jika bukan cahaya yang dipantulkan dari kobaran api, lalu apa lagi? Bunyi besi yang di pukul terdengar menggema. Tang! Tang! Tang! Secara otomatis itu adalah bunyi besi yang ditempa! Ini dia! Inilah tempat yang dicari oleh Baili Qing Shi dan Wei Xiao Yue. Baili Qing Shi, seolah-olah tengah berjalan di atas lempengan es yang tipis, dia sangat berhati-hati, takut jika es itu akan runtuh dan dia akan tenggelam. “Mereka membawa semua senjata itu kemari.” Ujar Baili Qing Shi. “Benar-benar cerdik!”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN