Cave Pt 1

2190 Kata
Pagi hari berikutnya, saat matahari belum menampakkan sinarnya yang cerah, Chu Hua terbangun. Dia melihat bagaimana kekacauan akibat kegilaan yang dilakukan Putra Mahkota pada dirinya semalam. Buku-buku sastra milik Li Jin terhambur di mana-mana. Pakaian milik Chu Hua juga sudah terkoyak. Chu Hua melihat lengan yang masih melingkar di diperutnya yang ramping. Itu adalah tangan Li Jin yang memeluknya dari belakang. Dia baru saja akan bangun dan menyingkirkan tangan Li Jin yang menghalanginya, tapi Chu Hua langsung ditarik kembali oleh Li Jin. “Kau mau kemana? Ini masih pagi.” Kata Li Jin dengan suara parau. “Yang Mulia, b***k ini harus segera pergi. Chu Hua harus kembali ke biro penjahit.” Jawab Chu Hua. Li Jin nampaknya sudah benar-benar mabuk karena Chu Hua. Gadis itu memiliki daya tarik tersendiri. Caranya berbicara, aroma tubuhnya, dan terutama bibir merah delimanya, itu semua terasa seperti afrodisiak bagi Li Jin. Putra Mahkota Li Jin telah bermain-main dengan banyak wanita sejak dia mengalami pubertas. Ada banyak keindahan yang telah dia sentuh. Li Jin bahkan tanpa malu-malu keluar dari rumah b****l. Tapi dari sekian banyak wanita yang pernah menghabiskan malam bersamanya, Chu Hua-lah yang paling berbeda. “Apa kau lebih memilih untuk pergi ke biro penjahit dari pada tinggal di sini bersama Yang Mulia ini?” Li Jin berbisik tepat di telinga Chu Hua, membuat tubuh gadis itu bergidik. Chu Hua buru-buru menjawab, “Yang Mulia, b***k ini tidak berani.” “Kau harus dihukum!” Bisik Li Jin. Hukuman Chu Hua dimulai sejak Li Jin menggigit daun telinga gadis itu. Tubuh Chu Hua yang telah kelelahan karena aktivitas semalam harus kembali menerima hukuman. Ada banyak tanda cinta yang dibuat oleh Li Jin di tubuh gadis itu. Tubuh Chu Hua sangat putih, jadi tak heran jika bekas cumbuan dan juga gigitan Li Jin sangat nampak di tubuhnya. Li Jin yang berada di atas Chu Hua berkata dengan suara lembut, “kau hanya perlu menurut pada Putra Mahkota ini, maka kau akan aman.” */ Sementara itu di desa Bai Yue Pan, Wei Xiao Yue terbangun setelah sinar matahari pagi menusuk matanya. Dan begitu dia melihat api unggun yang telah mati itu, dia juga menyadari bahwa Baili Qing Shi telah menghilang. Wei Xiao Yue hendak bangun, dia mengawali harinya dengan mengutuk, bahkan saat suaranya masih parau. “Anak itu, dia sudah menghilang lagi? b*****h…” “Yifu, kau sudah bangun?!” b*****h kecil itu muncul dari pintu dengan tangannya membawa kotak makanan kayu. “Kau dari mana?” Wei Xiao Yue menatap Baili Qing Shi dengan curiga. “Membeli sarapan, salah satu kios di desa ini menjual sarapan. Jadi aku membeli bubur.” Baili Qing Shi mulai menata kotak makanan berisi bubur itu. Wei Xiao Yue akhirnya bisa tenang. Dia secara spontan bertanya, “dari mana kau mendapatkan uang? Bukankah uang upah kemarin sudan habis kau gunakan memesan sup daging kesukaanmu?!” Baili Qing Shi menepuk dadanya beberapa kali, dia berkata, “aku adalah tuan muda Baili. Mustahil bagiku untuk tidak memiliki uang.” Terserah saja! Setelah sarapan, keduanya berniat untuk melanjutkan misi mereka. Wei Xiao Yue sudah bersiap-siap. Dia bahkan telah membersihkan wajahnya yang kotor karena menyamar. Kini lelaki cantik itu sudah benar-benar terlihat manusiawi. Wei Xiao Yue sangat terburu-buru ketika dia berkata, “ayo. Kita tidak boleh membuang-buang waktu. Mencari keberadaan mereka akan menjadi semakin sulit jika kita menunda waktu.” Baili Qing Shi menepuk pundak Yifu-nya. Dia tidaklah lebih tinggi dari Wei Xiao Yue. Hanya berbeda satu jengkal saja. Baili Qing Shi berbisik, “apakah Yifu tahu kenapa aku bisa menyalakan api unggun dengan mudah semalam?” “Hah? Bukankah itu adalah hal yang biasa?” Balas Wei Xiao Yue. Baili Qing Shi menggelengkan kepalanya, “sekarang biarkan aku bertanya, apakah Yifu tidak mencium apapun? Aku pikir Yifu memiliki indera yang tajam?” Wei Xiao Yue kebingungan dan dia tidak memiliki banyak waktu untuk bermain-main dengan permainan kata Baili Qing Shi. Dia segera berkata, “Xiao Baili, apa yang sebenarnya ingin katakan?!” Baili Qing Shi tanpa bersuara langsung berjongkok di bawah. Dia mengambil beberapa jerami yang berserakan di lantai, lalu dia kemudian mengendusnya. Baili Qing Shi mendongak dan berkata pada Wei Xiao Yue, “aku bisa membuat api unggun karena banyak bubuk huo yao di tumpukan jerami itu. Aku pikir Yifu akan tahu karena Yifu tidur di atas tikar jerami. Ada apa dengan hidungmu?” Wei Xiao Yue benar-benar tidak menyadari hal ini. Bagaimana mungkin dia tidak tahu bahwa selama dia tidur, ada banyak bubuk huo yao di tikar jeraminya? Bubuk huo yao adalah bubuk yang biasanya ada di senjata api. Jika Wind Slasher milik tentara Wei Xiao Yue menggunakan panah untuk ditembakkan, bubuk huo yao ini mirip seperti bom yang akan meledak jika terkena api. Baili Qing Shi tidak menggunakan banyak jerami untuk membuat api unggun, tapi api itu bertahan hingga pagi. “Dari mana kau mengetahui hal ini? Kau tahu apa itu bubuk huo yao?” Wei Xiao Yue bukannya tidak tahu apa itu bubuk huo yao. Dia adalah seorang Jenderal yang telah melihat banyak senjata di medan perang. Baili Qing Shi menjawab, “bubuk huo yao ini didatangkan dari Dong Yang. Mereka telah meramu senjata berkualitas tinggi menggunakan bubuk huo yao. Ini adalah sejenis senjata yang bisa meledakkan sebuah negeri. Aku membacanya di buku militer yang ada di meja kerja Yifu.” “Separuhnya benar dan separuh dari jawabanmu itu salah” Kata Wei Xiao Yue. “Leluhur kita adalah orang pertama yang mengembangkan huo yao, tapi Dong Yang berhasil menirunya. Bubuk huo yao sangatlah mahal. Dong Yang masih memirkirkan cara bagaimana harus mengefisiensikan bahan peledak ini. Tapi bagaimana mungkin para penjahat ini bisa mendapatkan bubuk huo yao? Dan apa yang ingin mereka lakukan?” Baili Qing Shi dan Wei Xiao Yue akhirnya mengikuti tumpahan-tumpahan bubuk huo yao itu. Itu layaknya pasir yang bocor. Jadi kemanapun gerobak yang membawa bubuk huo yao itu berjalan, mereka akan bisa menemukan jejaknya. “Yifu, lalu bagaimana dengan Wakil Jenderal?” Baili Qing Shi berpendapat, “dia mungkin tengah mencari kita sekarang.” “Aku sudah menandai setiap rute yang aku lewati. Dia berada di Longyu, cepat atau lambat dia pasti akan menemukan kita.” Ujar Wei Xiao Yue. Wei Xiao Yue sebenarnya masih memiliki satu suar untuk dia gunakan memanggil Ouyang Yuze. Tapi dia tidak ingin terburu-buru. Wei Xiao Yue juga telah mengirimkan merpati pos pada Ouyang Yuze. Itulah mengapa Wei Xiao Yue masih terlihat santai. Baili Qing Shi dan Wei Xiao Yue berjalan kaki dan terus mengikuti jejak bubuk huo yao itu. Mereka bahkan telah keluar dari desa Bai Yue Pan san semakin lama mereka berjalan, maka jejak bubuk hou yao itu semakin berkurang. “Yifu, jejaknya berhenti di sini.” Ujar Baili Qing Shi. Keduanya tiba di sebuah lembah di mana banyak tebing curam yang mengelilingi mereka. Baili Qing Shi, “Kemana mereka pergi?” “Huo yao harus disimpan di tempat yang kering tapi sejuk. Bubuk itu mudah meledak dan terbakar, jadi mereka pasti akan mencari tempat yang aman untuk menyembunyikannya.” Jawab Wei Xiao Yue. “Yifu, kita datang kemari untuk menyelidiki pembuatan senjata ilegal.” Kata Baili Qing Shi. “Kau dan aku memiliki pemikiran yang sama bahwa senjata-senjata aus itu akan diproduksi kembali agar para koruptor itu tidak perlu lagi memesan senjata ke negeri asing. Tapi dengan adanya huo yao ini, apakah menurut Yifu mereka memilki rencana lain?” Pertanyaan ini sangat sulit untuk dipecahkan. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya mereka rencanakan. Terus menyelidiki adalah satu-satunya pilihan. Wei Xiao Yue mencubit alisnya. “Huo yao akan mereka gunakan untuk membuat senjata. Ini adalah hal yang pasti, tapi senjata apa yang akan mereka buat, aku tidak memiliki ide akan hal ini.” Baili Qing Shi termenung untuk sesaat, tampak berpikir dan tenggelam dalam dunianya sendiri. Beberapa saat kemudian berkata. “Gua, Yifu, mereka pergi ke gua!” Gua? Kenapa harus Gua? Itu karena bubuk Huo Yao harus berada di tempat kering tapi sejuk. Gua adalah tempar yang kering, terlebih lagi area yang kini Baili Qing Shi dan Wei Xiao Yue jajaki adalah lembah yang kering. Di dalam gua juga sejuk dan terhindar dari sinar matahari, benar-benar tempat yang tepat untuk menyimpan bubuk huo yao! Wei Xiao Yue dengan bangga berkata, “kau benar nak! Gua juga bisa menjadi tempat persembunyiaan yang bisa digunakan untuk menempa senjata! Kita harus pergi mencari gua di sekitar sini.” */ Ouyang Yuze dan pasukannya juga sudah bergerak sejak pagi. Mereka akan mencari Baili Qing Shi dan Wei Xiao Yue. Semakin cepat mereka bergerak, maka kemungkinan bagi mereka untuk memperpendek jarak juga semakin besar. “Periksa rutenya.” Kata Ouyang Yuze. Chen Yang sedang membuka peta kulit yang menggambarkan provinsi Longyu. Dia menujuk peta menggunakan jari telunjuknya, “arah pelarian Jenderal…, dia ditemukan di hutan bambu. Ini dia.” Chen Yang terlihat sangat serius, “satu-satunya desa yang dekat dengan hutan bambu ini…” Jari telunjuk Chen Yang terus bergerak mengikuti garis yang ada di peta. Dan saat tiba waktunya berhenti, jari itu diam di sebuah kotak yang menunjukkan area sebuah desa. Chen Yang, “Ini dia!” “Wakil Jenderal! Wakil Jenderal Ouyang!Aku tahu kemana Jenderal Wei Xiao Yue pergi!” Chen Yang berseru dan membuat Ouyang Yuze yang duduk di atas kuda sedikit tersentak. “Apa yang kau temukan Chen Yang?” Tanya Ouyang Yuze. Chen Yang mulai menjelaskan, “selain desa Bai Yue Pan, tidak ada desa yang lebih dekat lagi dengan tempat kita menemukan Jenderal Wei Junior. Kemungkinan besar mereka akan pergi ke tempat ini.” Ouyang Yuze bertanya saat dia juga melihat rute di peta kulit, “Bagaimana kau bisa yakin?” “Apakah Wakil Jenderal ingat saat Jenderal Wei menunjuk ke sebuah arah di mana tuan muda Baili menghilang?” Chen Yang menjelaskan, “pertama-tama kita harus kesana dan mencari petunjuk.” Ouyang Yuze mengangguk setuju, “kau benar, kita harus ke tempat di mana Wei Xiao Yue ditemukan. Pria gila itu pasti lari kesana. Dia akan menggunakan simbol untuk menandai rutenya.” Sepuluh kavaleri langsung pergi menuju ke hutan bambu tempat di mana Wei Xiao Yue ditemukan. Dan benar saja, tepat di bawah pohon yang pernah digunakan oleh Wei Xiao Yue duduk, ada sebuah simbol di sana. “Itu dia, Jenderal Wei Junior menandai batang pohon ini.” Ouyang Yuze mendengus, “pria licik itu benar-benar menuju ke desa Bai Yue Pan.” Apa yang ditemukan oleh Ouyang Yuze juga sama dengan apa yang ditemukan oleh Baili Qing Shi dan Wei Xiao Yue sebelumya. Itu adalah gudang senjata yang semalam digunakan oleh Baili Qing Shi dan Wei Xiao Yue untuk bermalam. “Bekas api unggun ini masih hangat.” Ujar Chen Yang. “Itu berarti mereka baru saja pergi tadi, mereka tidak jauh.” Timpal Ouyang Yuze. Selain menemukan gudang senjata, pasukan kavaleri yang dibawa oleh Ouyang Yuze itu juga menemukan pasar ilegal yang ada di desa Bai Yue Pan. Wei Xiao Yue, sebelum dia dan Baili Qing Shi pergi dari desa Bai Yue Pan, dia terlebih dahulu menulis pesan yang diletakkannya di gudang senjata itu. Itu adalah pesan yang menuliskan bahwa ada pasar senjata ilegal di desa itu. “Chen Yang.” Panggil Ouyang Yuze. Chen Yang, “Ya, wakil jenderal!” “Kau dan tiga tentara pergilah ke kantor pemerintahan yang ada di pusat kota untuk meminjam pasukan. Ada sesuatu yang ilegal di desa ini.” Ouyang Yuze menepuk pundak Chen Yang, “petunjuknya, ikuti aliran air sungai, maka kau akan menemukan pasar penjualan senjata ilegal. Aku dan enam tentara lainnya akan pergi mencari Xiao… mencari Jenderal dan Baili Qing Shi.” Chen Yang, “dimengerti!” */ Untuk mencari sebuah gua, apalagi jika mereka berada tebing-tebing, itu tidak akan terlalu sulit. Ada beberapa tanda yang bisa dijadikan acuan untuk menemukan sebuah gua disekitar. “Karena salju baru saja mencair maka mulut gua biasanya akan dipenuhi oleh kristal es.” Wei Xiao Yue berjalan memimpin, dia juga tengah mengamati sekitar. Kedunya talah turun dari tebing itu dan berjalan di bawah tebing. Baili Qing Shi berpendapat, “lereng tebing ini cukup curam, bagaimana cara mereka turun jika mereka benar-benar membawa senjata-senjata aus dan bubuk huo yao?” Wei Xiao Yue mengambil ranting dari tanah dan menjadikannya mainan. “Mereka pasti memiliki jalan rahasia. Tebing ini cukup luas, kita tidak memiliki waktu untuk berkeliling dan mencarinya.” Baili Qing Shi mengangguk. Dia berjalan lebih cepat untuk bisa berjalan berdampingan dengan Yifu-nya. “Tanah di bawah tebing ini juga merah. Sangat berbeda dengan tanah di atas tebing. Kemungkinan besar gua itu tidak jauh dari sini.” Tanah yang berwarna merah juga dapat mengindikasikan keberadaan gua. Tanah yang merah terbentuk karena banyaknya besi dan juga batu kapur. Jika bukan membentuk endapan lumpur, maka tanah akan berubah menjadi merah. “Saat banyak katak keluar dari semak-semak, itu juga adalah tanda adanya gua.” Timpal Wei Xiao Yue. Wajah Baili Qing Shi terlihat aneh. Dia menyatukan alisnya dan mengerutkan bibirnya, tampak jijik ketika dia mendengar ucapan Wei Xiao Yue. “Kau kenapa?” Tanya Wei Xiao Yue. Baili Qing Shi, “Jangan menyebuk binatang menjijikan itu.” Wei Xiao Yue tersenyum licik, “ah, jadi putraku takut pada katak yah? Heheheheh.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN