Zhang Wei meletakkan kayu besar yang digunakannya sebagai pengaduk bubur. Dia kemudian memanggil salah satu muridnya untuk mengambil alih pekerjaan mengaduk bubur.
Zhang Wei menyatukan tangannya, memberi hormat dengan penuh rasa sopan. “Apakah tuan-tuan ini membutuhkan bantuan saya?”
Wei Xiao Yue juga sopan saat dia berkata, “saya Wei Xiao Yue. Saya datang bersama dengan pemuda bernama Baili Qing Shi. Saya Yifu-nya.”
Pandangan Zhang Wei seketika langsung cerah. Dia teringat ucapan Baili Qing Shi padanya tadi, bahwa Yifu-nya adalah orang yang sulit untuk diperiksa. Jadi Zhang Wei tidak ingin membuang-buang kesempatan ini. Dia secara alami mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Wei Xiao Yue.
Wei Xiao Yue dan Ouyang Yuze telah terbiasa dengan salam seperti ini. Mereka telah hidup di dunia petarung selama bertahun-tahun, dan kebanyakan teman-teman mereka yang berasal dari Barat menggunakan jabat tangan sebagai bentuk sapaan.
Wei Xiao Yue tanpa ragu-ragu menjabat tangan Zhang Wei. Dia berkata, “saya tidak tahu jika Zhang Shifu tahu akan salam semacam ini.”
“Saya merasa tuan-tuan ini berbeda, tuan-tuan terlihat mirip seperti seorang pedagang atau pun pesohor. Dan juga, beberapa hari yang lalu ada pedagang dari barat yang datang kemari dan menjabat tangan saya, saya pikir itu menarik.” Zhang Wei melepaskan tangannya dari tangan Wei Xiao Yue, dia masih menjelaskan, “beberapa orang tidak mengerti, tapi kedua tuan ini sangat paham rupanya.”
Ouyang Yuze benar-benar merasa takjub pada idolanya itu. Dia memuji Zhang Wei dengan penuh ketulusan, “Zhang Shifu memang berwawasan luas.”
Zhang Wei tentu saja tahu jika kedua orang pria itu memiliki niat lain selain untuk menyapanya. Jadi dia secara cekatan mengajak Wei Xiao Yue dan Ouyang Yuze untuk pergi ke paviliun.
Teh disajikan, dan Wei Xiao Yue menegaknya dengan hati-hati. Barulah saat dia telah selesai meletakkan cangkir tehnya kembali ke atas meja, dia berkata, “Tabib Zhang, Menteri Kesehatan Zhang Wei. Apakah itu benar-benar anda?”
Zhang Wei mulanya sedikit terkejut dengan ucapan Wei Xiao Yue itu, tapi dia segera menenangkan dirinya. Dan berkata, “saya hanya Bikkhu biasa.”
Zhang Wei pasti berpikir dari mana kedua pria ini tahu tentang identitasnya. Dia telah bersembunyi selama lebih dari dua puluh tahun di kuil Tian Tang ini, dan semenjak saat itu, identitasnya sebagai mantan Menteri Kesehatan tidak pernah diketahui atau muncul ke permukaan lagi.
“Saya Wei Xiao Yue, Jenderal Militer Kekaisaran Tang.” Wei Xiao Yue melirik Ouyang Yuze dan berkata, “dia adalah Wakil Jenderal Ouyang Yuze.”
Barulah saat itu Zhang Wei merasa ingatannya telah kembali. Dia teringat pada seorang kawan lama yang sudah lama tidak pernah dia dengar kabarnya.
Zhang Wei tiba-tiba bertanya, “Jenderal Wei Su, apakah Jenderal Wei Junior mengenalnya?”
Bagaimana mungkin Wei Xiao Yue tidak mengenalnya?
Dia menjawab, “itu ayah saya. Zhang Shifu mengenal ayah saya?”
“Saya adalah kawan lamanya.” Zhang Wei mulai bercerita, “tapi semenjak saya pergi dari istana.., ya, mungkin ini saatnya untuk mengatakan kejujuran.”
Melihat Zhang Wei yang merupakan teman lama ayahnya masih berbicara dengan formal padanya, Wei Xiao Yue tanpa ragu-ragu berkata, “Zhang Shifu, berbicaralah dengan santai. Xiao Yue adalah putra dari mendiang teman Zhang Shifu, jadi silahkan bersikap sopan pada saya.”
“Baiklah kalau begitu.” Zhang Wei menatap Wei Xiao Yue dan berkata, “kau sangat mirip dengan ayahmu. Ya, terakhir kali aku bertemu dengannya adalah saat dua puluh dua tahun yang lalu. Aku mengundurkan diri dari jabatanku karena suatu hal, dan semenjak saat itulah aku tidak pernah melihat Jenderal Wei lagi. Beberapa tahun berlalu, saat aku turun gunung, aku mendengar bahwa dia gugur saat pertempuran di Jiangnan. Aku selalu mendoakan dan membakar dupa untuk pasukan militer yang gugur saat itu. Dia adalah pahlawan.”
Wei Xiao Yue menangkupkan tangannya, “Xiao Yue, sebagai putra mendiang Jenderal Wei Su, ingin berterima kasih pada Zhang Shifu.”
“Dan juga,” Wei Xiao Yue merendahkan suaranya sampai ke titik di mana hanya dia, Ouyang Yuze dan juga Zhang Wei yang bisa mendengarnya. “Jika saya tidak salah menebak, alasan dibalik pengunduran diri Zhang Shifu dua puluh dua tahun yang lalu sebagai Menteri Kesehatan adalah…, itu karena insiden yang menimpa Putra Mahkota pertama, pewaris tahta yang asli, yang dilahirkan oleh Permaisuri sendiri.”
Zhang Wei, “!!”
Zhang Wei tentu saja sangat terkejut dengan ucapan Wei Xiao Yue ini. Jika dibandingkan dengan fakta bahwa Wei Xiao Yue yang merupakan putra Jenderal Wei Su, fakta tahunya putra Jenderal Wei Su perihal adanya pewaris tahta lain selain Putra Mahkota yang sekarang jauh lebih mengejutkan.
“Bagai.., bagaimana bisa kalian mengetahuinya?!” Zhang Wei tergagap, tidak tahu bagaimana harus menjaga ketenangannya.
Wei Xiao Yue tidak buru-buru menjawab, dia menunggu Ouyang Yuze selesai menuangkan teh ke dalam cangkir Zhang Wei. Dia kemudian berkata, “saat itu saya masih berusia belia, sangat muda dan tidak tahu apa-apa. Mustahil untuk saya mengetahuinya, tapi ayah saya, Jenderal Wei Su yang memberitahu saya. Tidak hanya itu, dia juga adalah orang yang menyelamatkan anak itu dan membawanya kembali ke Wei Fu.”
Zhang Wei, tabib terkenal yang kini menjadi Bikkhu itu tidak lagi bisa mengendalikan ketenangannya. Tangannya mencengkram erat bajunya yang sederhana, kini kain bajunya sangat kusut. Mulutnya terkatup-katup, ada banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan, tapi dia bingung istilah apa yang akan dia gunakan untuk menyebut ‘pewaris tahta’ itu.
Hingga pada akhirnya biksu Zhang bertanya, “jadi, jadi maksudmu anak itu tidak dibiarkan membeku di jalanan? Jenderal yang menguburnya?”
Wei Xiao Yue tampak sangat serius, dia berbicara cukup lama untuk menghentikan Zhang Shifu menerka-nerka. “Anak itu tidak pernah membeku dan mati. Ayah saya membawanya dalam keadaan hidup, dia hidup, bahkan sampai saat ini.”
Zhang Wei kini benar-benar meledak, cengkramannya pada kain bajunya menjadi semakin erat. Dia berbicara dengan suara setipis udara, “Jenderal, sebaiknya kau tidak…”
“Saya bersumpah demi jiwa ayah saya, demi mendiang ibu saya, bahwa saya tidak berbohong. Dia tinggal bersama saya sejak kami kecil, tapi kami terpisah saat saya pergi ke Jiangnan, itu di tahun yang sama saat kematian ayah.” Wei Xiao Yue dengan suara tenang berkata, “dan sekarang kami sudah bersatu kembali.”
Zhang Wei adalah orang yang cerdas. Dia tidak perlu bertanya siapa orang yang tengah mereka bicarakan. Dia berkata, “dia.., apakah dia..?”
“Itu benar,” kata Wei Xiao Yue. “Dia adalah orang yang Zhang Shifu ajak bicara tadi.”
Akhirnya pertanyaan yang mengganjal di hati Zhang Wei terjawab. Dia tidak mengenali Baili Qing Shi sebelumnya, dia hanya merasa bahwa pemuda yang telah berkunjung ke kuil Tian Tang sejak dia masih muda itu hanyalah tuan muda kaya yatim piatu yang hidup tanpa orang tua. Pemuda itu terlihat sangat akrab, dan entah bagaimana, Zhang Wei merasa bahwa dia mirip dengan seseorang dari masa lalunya.
Jadi inilah jawabannya!
“Usianya cocok dengan kejadian yang terjadi di masa lalu.” Zhang Wei telah berhasil menenangkan dirinya. “Dan yang membuat aku percaya pada kalian adalah penyakit tuan muda. Dia datang kemari saat dia masih sangat belia, meminta bantuanku untuk mencarikannya obat atas penyakitnya. Dia ingin sembuh, dia memiliki keinginan untuk hidup. Aku tidak tahu jika akan ada seseorang yang akan mengidap penyakit seperti itu, jadi aku mengira bahwa dia memang sangat membutuhkan bantuanku.”
Zhang Wei tersenyum sedih. “Dan sampai sekarang, bahkan saat aku menjadi tabibnya dua puluh dua tahun yang lalu, aku tetaplah orang yang gagal!”
“Tidak!” Wei Xiao Yue membantah, “melihat bagaimana kepercayaannya pada Zhang Shifu, dia pasti sangat senang dan juga berterimakasih pada Zhang Shifu. Jadi tolong jangan merendahkan diri Shifu seperti itu.”
Zhang Wei benar-benar tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Ini adalah kebenaran yang benar-benar mengejutkannya. Pria muda itu, Baili Qing Shi, hampir setiap tahun dia akan pergi menemuinya di kuil Tian Tang. Dan dia adalah Putra Mahkota. Dia adalah anak yang membuatnya merasa bersalah selama bertahun-tahun. Dia, dia, dia adalah Baili Qing Shi.
Zhang Wei, “Ini benar-benar berbahaya Jenderal. Bagaimana mungkin rahasia sebesar ini…”
“Saya tahu,” ucap Wei Xiao Yue. “Tapi inilah kebenarannya Shifu. Saya hanya ingin tahu kejadian sebenarnya yang terjadi dua puluh dua tahun yang lalu. Kenapa dia bisa dibuang dan bahkan berniat untuk dilenyapkan.”
Zhang Wei mulai membuka ingatan di kepalanya, dia bercerita, “aku adalah tabib yang membantu persalinan Permaisuri. Tidak secara langsung tapi aku adalah tabib utama. Kesehatan Yang Mulia Permaisuri selama mengandung dipercayakan padaku oleh Yang Mulia Kaisar. Hingga pada saatnya proses kelahiran tiba, aku masih memantau kesehatan Yang Mulia Permaisuri. Bayi itu lahir dengan selamat, dia sehat, dan dia, dia bersih. Tapi seorang Peramal istana meramalkan bahwa bayi itu akan membawa malapetaka saat dia besar nanti. Inilah awal mula penderitaan anak itu.”
Wei Xiao Yue mencengkram erat kipas tangannya dan tidak mengatakan apa-apa. Dia menunggu Zhang Wei melanjutkan ceritanya.
Zhang Wei melanjutkan selang beberapa detik, “hanya dengan memusnahkannya maka Tang Agung akan terbebas dari malapetaka. Peramal itu mengatakan bahwa bintang kelahiran anak itu menunjukkan bahwa dia akan menjadi Kaisar Tirani yang akan membawa Tang Agung. Jadi hanya dengan membunuhnya maka ramalan itu akan batal.”
Luapan emosi meledak di hati Wei Xiao Yue. Rasanya dia ingin berlari dan menanyakan hal ini pada Kaisar. Dia ingin berteriak di hadapan Kaisar Li Wei bahwa ramalan itu hanyalah hal bodoh yang membuat putranya menderita. Wei Xiao Yue ingin membawa Baili Qing Shi, tidak, dia ingin membawa Putra Mahkota Li Lian dan menunjukkan pada Kaisar Li Wei bahwa anak yang ingin dia lenyapkan dua puluh dua tahun silam masih hidup.
“Kaisar menyuruhku untuk membuat racun untuk membunuh bayi malang itu. Aku tentu tidak akan mau, aku tidak bisa melakukan hal keji itu.” Jakun di leher Zhang Wei bergerak-gerak, dia terlihat sangat putus asa saat berkata, “tapi aku hanya memiliki satu nyawa. Aku tidak bisa membahayakan klan ku karena menolak titah Kaisar. Jadi aku hanya bisa membuat racun itu, racun itu bukanlah racun yang mematikan. Aku sengaja membuatnya tidak mematikan, berharap bahwa bayi itu akan bertahan. Tapi lihatlah apa yang aku lakukan?!”
Air mata merembes di pipi Zhang Wei, dia menutup wajahnya dan menangis tersedu-sedu saat dia berkata dengan sura parau, “aku telah menciptakan penyakit pada tubuhnya! Aku, aku telah berdosa!”
Wei Xiao Yue adalah orang yang tidak pernah menangis semenjak dia melihat ayahnya meregang nyawa di depan matanya. Dia tidak akan menitihkan air mata walau pun dia ditusuk oleh pedang, tapi kali ini setetes air mata jatuh dari mata Jenderal Wei Junior.
Ouyang Yuze yang memiliki jiwa yang lembut bahkan tidak bisa menahan air matanya. Dia terlihat beberapa kali mengusap air matanya.
Zhang Wei mencengkram meja, dia berkata, “Aku akan meminta pengampunannya dan juga pengampunan Buddha. Aku akan mencari cara agar penyakitnya sembuh. Aku berjanji akan membantunya, entah itu dia ingin kembali ke tahta…”
“Zhang Shifu!” Wei Xiao Yue segera memotong ucapan Zhang Wei. Dia tidak lagi menggunakan kata ‘saya’ saat dia berkata, “aku tidak akan membiarkan dia menderita lagi! Tidak bahkan itu adalah Kaisar! Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitinya! Jika dia memintaku untuk membantunya merebut kembali haknya, maka aku akan membantunya! Aku akan berdiri di garda paling depan untuk membantunya!”
Wei Xiao Yue mengusap air matanya, “tolong rahasiakan hal ini dari siapa pun. Dan jika Zhang Shifu merasa bersalah padanya, seperti apa yang kau janjikan, temukan cara untuk menyembuhkan penyakitnya!”
Wei Xiao Yue berdiri, tapi kakinya tidak kuat untuk menopangnya, dia masih terkejut dengan semua hal yang telah didengarnya. Ouyang Yuze dengan bersusah payah menopangnya dan mereka berjalan ke luar dari paviliun.
Saat melewati ambang pintu, keduanya melihat Baili Qing Shi berdiri dan menatap mereka. Jantung Wei Xiao Yue dan Ouyang Yuze menegang, tidak tahu bagaimana harus bereaksi.
Apakah Baili Qing Shi mendengar semuanya?
“Yifu, Dashu, aku sudah mencari kalian!” Baili Qing Shi tersenyum dan berjalan mendekati mereka. “Apa yang kalian lakukan di dalam?”
Wei Xiao Yue, “itu…”
“Mereka datang padaku untuk meminta saran,” Zhang Wei tiba-tiba muncul untuk menyelamatkan situasi. Dia juga berkata, “kau memintaku untuk memeriksa Yifu-mu kan? Aku sudah melakukannya.”
Wei Xiao Yue terpikir untuk mengalihkan kecanggungan ini dengan berkata, “jadi kau mengajakku kemari agar aku diperiksa? Hmmph, dasar anak nakal. Kau bisa saja memberitahu Yifu-mu ini secara langsung.”
Baili Qing Shi, “Yifu akan menolakku mentah-mentah!”
“Lalu bagaimana keadaan Yifu-ku Shifu?” Tanya Baili Qing Shi.