Li Jin’s Empress Candidate

2151 Kata
“Ada yang salah dengan tubuh Yifu-mu.” Kata Zhang Wei. “Apakah dia baru-baru ini mengalami demam?” Wei Xiao Yue hanya mengira ini adalah sandiwara belaka, dia berkata, “tidak, tentu saja tidak.” Baili Qing Shi menjawab di waktu yang hampir bersamaan, “itu benar Shifu. Dia demam saat kami tengah menjalankan misi, tapi dia menolak untuk dirawat.” Wei Xiao Yue hanya mengikuti alur permainan. Ya, semenjak Zhang Wei datang dan mengatakan tentang pengobatan untuk dirinya, Wei Xiao Yue hanya mengira bahwa itu hanyalah sandiwara agar Baili Qing Shi tidak merasakan keanehan yang terjadi. Tapi siapa yang menyangka bahwa percakapan ini akan terus berlanjut sampai sekarang? “Jauh sebelum itu, Yifu sudah sakit saat kami berada di Jiangnan. Itu sudah berminggu-minggu yang lalu.” Tambah Baili Qing Shi. Wei Xiao Yue berbisik pada Ouyang Yuze, “bukannya ini hanya main-main saja?” “Tidak, niat kami pergi ke kuil memang untuk membawamu berobat. Itu adalah tujuan utama kami!” Jawab Ouyang Yuze. Wei Xiao Yue, “sial!” “Sebaiknya kita berbicara sambil duduk.” Zhang Wei mengarahkan mereka ke sebuah paviliun terbuka yang ada di depan paviliunnya. Setelah semuanya duduk dengan tenang, Zhang Wei akhirnya berkata, “itu adalah penyakit bawaan. Maksudku penyakit lama Yifu-mu telah kambuh kembali.” “Apa maksud Zhang Shifu?” Wei Xiao Yue tersenyum canggung dan mengelak. “Aku tidak apa-apa, aku baik-baik saja.” Zhang Wei, “aku telah memeriksa denyut nadi tuan saat kita bersalaman tadi. Dan aku merasakan bahwa itu tidak normal.” “Apakah tuan merasakan beberapa keluhan beberapa hari belakangan ini?” Tanya Zhang Wei lagi. Wei Xiao Yue sembari terkekeh menjawab, “tidak, aku tidak merasakan keluhan apapun selain banyaknya pekerjaan yang harus aku tangani di istana.” Lagi-lagi, Baili Qing Shi menjawab setelah dia mendengar jawaban tidak masuk akal dari Wei Xiao Yue. “Dia pingsan saat kami berada di Jiangnan. Sejak Yifu memasuki pengadilan Kekaisaran, dia tidak tidur dengan baik dan selalu makan dengan terburu-buru. Indera penciumannya melemah, begitu pula dengan indera pendengarannya.” “Tidak, kau jangan mengada-ngada.” Wei Xiao Yue memukul pundak Ouyang Yuze, “itu tidak benar kan?!” Ouyang Yuze menunjukkan senyum yang bukan senyuman, dia berkata, “itu benar. Zhang shifu, semua yang dikatakan oleh Xiao Baili benar.” Wei Xiao Yue, “…..” Zhang Wei, “penyakit lama bisa saja kambuh jika kita tidak menjaga tubuh kita dengan baik. Tapi menurutku, melemahnya indera penciuman dan pendengaran milik tuan tidak hanya dari penyakit lama. Hm, apakah tuan pernah berada di situasi di mana ada suara keras yang tidak sengaja tuan dengar, suara seperti ledakan atau semacamnya?” Indera penciumannya kehilangan kepekaan karena demam tinggi yang sempat dialami oleh Wei Xiao Yue, itu masuk akal. Tapi hal itu tidak akan sampai merambah ke indera pendengarannya juga. Itulah mengapa Zhang Wei menanyakan hal ini. “Hmm, aku tidak begitu yakin akan hal ini.” Wei Xiao Yue akhirnya mau bekerja sama dalam pemeriksaan dirinya. Dia berkata, “aku selalu berada di medan perang, suara ledakan telah aku dengar semenjak aku masih muda.” “Ini adalah dugaanku. Gendang telingamu mengalami masalah, itu mulanya baik-baik saja, tapi karena kondisi tubuhmu ikut melemah, maka syaraf juga akan melemah.” Ujar Zhang Wei panjang lebar. Dia seorang Jenderal! Wei Xiao Yue adalah Jenderal, dia tidak bisa, dan dia tidak boleh kehilangan kepekaan inderanya. “Zhang Shifu, tolong bantu Yifu-ku. Sembuhkan dia.” Baili Qing Shi terlihat bersungguh-sungguh saat dia mengatakan hal ini. Zhang Wei menatap pemuda itu, dia adalah anak dari Kaisar dan Permaisuri Tang Agung. Dia, pemuda yang kini meminta bantuannya itu adalah pewaris tahta yang sesungguhnya! Baili Qing Shi, “Zhang Shifu.” Zhang Wei segera menghentikan lamunannya. “Untuk sementara ini, aku akan memberikan sebuah herbal untuk Yifu-mu. Kalian bisa kembali lagi kemari jika ramuan itu tidak bereaksi. Obat ini mungkin tidak banyak membantu atau bahkan tidak akan menyembuhkan secara total, tapi setidaknya setelah meminum herbal ini indera tuan akan kembali normal dalam beberapa hari.” “Itu lebih dari cukup,” kata Wei Xiao Yue. “Aku tidak bisa meminta lebih banyak.” Wei Xiao Yue akhirnya menerima herbal dari Zhang Wei. Begitu pula dengan Baili Qing Shi. Mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke Luoyang sebelum matahari terbenam. “Obat juga racun. Semakin banyak kau meminumnya maka akan semakin banyak racun yang tertimbun ditubuhmu.” Zhang Wei berkata, “aku akan mencari metode lain.” Zhang Wei menatap Baili Qing Shi dan berkata, “ini juga berlaku untukmu. Begitu aku mendapatkan alternatif yang jauh lebih baik, aku akan segera menemuimu. Aku akan berusaha, aku berjanji.” Baili Qing Shi merasa bahwa dia sudah merepotkan Zhang Wei terlalu banyak. Dia merasa tidak enak, jadi Baili Qing Shi berkata, “Shifu, kau tidak perlu terlalu memikirkannya. Aku..” “Tidak!” Zhang Wei berkata, “ini adalah tugasku. Aku berjanji!” Tekad kuat dari Zhang Wei ini tentu saja karena dia telah mengetahui fakta bahwa Baili Qing Shi adalah anak yang pernah meminum racun buatannya di masa lalu. Zhang Wei merasa bersalah, dan dia ingin setidaknya menebus dosanya itu walau pun itu hanya sebesar biji kurma. Kelima pria itu berpamitan pada Zhang Wei sebelum akhirnya pergi dari kuil. Wei Xiao Yue juga memberikan anggukan pada Zhang Wei sebagai isyarat bahwa apa yang telah mereka bicarakan tidak boleh sampai diketahui oleh orang lain. */ Selir Mo tengah dalam perjalanan ke istana Putra Mahkota, dia tidak sendirian kali ini, ada Mo Chun yang ikut bersamanya. Di dalam istana Putra Mahkota terdengar suara perempuan terengah-engah. Tidak salah lagi, itu adalah suara Chu Hua. “Ini bahkan masih siang hari! Benar-benar tidak pantas!” Kata Mo Guifei. “Umumkan kedatangan kami.” Ujar Perdana Menteri Kanan, Mo Chun. Mo Guifei dan Mo Chun tidak langsung masuk. Mereka bahkan menunggu selama waktu satu dupa, barulah saat Chu Hua keluar dari istana Putra Mahkota, Mo Guifei dan Mo Chun masuk ke dalam. “Ibu, paman.” Li Jin duduk di kursinya. Dan walau pun dia telah mengenakan jubah, dia masih tidak bisa menyembunyikan kegilaan yang telah dilakukannya tadi bersama Chu Hua. Mo Guifei belum mengatakan apa-apa, dia menunggu pelayan selesai menyajikan teh. Barulah saat para pelayan keluar, dia berkata, “Yang Mulia, ibumu ini akan…” “Mo Guifei, tunggu dulu.” Mo Chun tiba-tiba menyela. Mo Chun mengalihkan pandangannya ke arah Ge Qing Jing yang berdiri di belakang Li Jin. Dan dia berkata, “Ge Gonggong, kau sebaiknya juga keluar.” Ge Qing Jing menatap Li Jin, dia seperti mengirimkan semacam sinyal agar Li Jin tidak menyuruhnya keluar. Tapi itu sama sekali tidak berhasil karena Li Jin sudah terlebih dahulu mengangguk dan menyuruhnya keluar. Gi Qing Jing membungkuk sedikit lalu kemudian undur diri. Mulanya dia ingin diam di sana dan mendengarkan pembicaraan mereka. Tapi apa daya, niatannya itu harus dia telan kembali karena Mo Chun sangat bersikap hati-hati padanya. “Yang Mulia, pamanmu ini menyarankan pada Yang Mulia untuk tidak terlalu mempercayai Ge Gonggong.” Kata Mo Chun. Li Jin menaikkan alisnya, “kenapa paman? Dia baik, dia sangat baik padaku. Dia juga yang mengenalkan aku pada Chu Hua.” “Apakah Yang Mulia lupa dengan Yan Gonggong? Kejadian yang membuat Yang Mulia hampir kehilangan nyawa Yang Mulia yang berharga?” Suara Mo Chun terdengar sangat serius. Bagaimana bisa Li Jin melupakan kejadian itu? Dia diculik dan hampir menjadi sandera orang-orang Dong Yang. Itu adalah mimpi buruk yang pernah terjadi padanya. Dia bahkan takut untuk pergi kemana-mana selama beberapa hari karena hal itu. “Itu benar Yang Mulia.” Mo Guifei menambahkan. “Semuanya berawal dari wanita. Yan Gonggong juga mengajak Yang Mulia ke rumah b****l dulu, tapi semuanya malah berakhir dengan penculikan. Sebaiknya Yang Mulia berhati-hati. Di istana ini, selain ibumu ini dan klan Mo, Yang Mulia tidak dapat mempercayai siapa pun!” Li Jin tampak berpikir, “aku mengerti.” “Itu juga berlaku pada selir Yang Mulia.” Kata Mo Chun. “Berhati-hatilah padanya.” Untuk saat ini, mengubah pemikiran Li Jin untuk tidak terlalu mencintai Chu Hua sangatlah susah. Wanita itu telah membuatnya gila, jadi bagaimana mungkin Li Jin akan berpaling dan meninggalkan Chu Hua? Tapi untuk saat ini, Li Jin lebih memilih untuk tenang. Dia tidak mau terlalu gegabah, dia takut jika ibu dan pamannya akan melakukan sesuatu pada Chu Hua. “Yang Mulia, kedatangan ibu ke sini juga tidak hanya untuk membahas hal ini.” Mo Guifei meletakkan cangkir tehnya dan berkata, “ibumu ini ingin kau menikah dan menemukan Permaisurimu. Cepat atau lambat, Yang Mulia akan mewarisi tahta. Dan Yang Mulia membutuhkan seorang Permaisuri untuk menopang Yang Mulia. Seseorang dari klan terpandang yang akan membantu Yang Mulia kelak.” Li Jin terbatuk, dia tidak mau memikirkan hal ini saat ini. Yang ada di pikirannya sekarang adalah bagaimana bersenang-senang dengan Chu Hua. Memiliki seorang Permaisuri berarti dia harus bertanggung jawab sepenuhnya pada Permaisurinya. Jika bisa, Li Jin bahkan ingin mengambil Chu Hua sebagai permaisurinya. Tapi itu tentu saja mustahil. Chu Hua bukanlah gadis yang berasal dari keluarga terpandang atau klan kaya raya. Dia hanyalah gadis biasa yang bekerja sebagai b***k di biro penjahit. Sementara itu, seorang Permaisuri haruslah berasal dari klan terpandang. Itu juga memiliki tujuan, seorang Kaisar yang memiliki Permaisuri dari klan terpandang akan membuat Kaisar itu disegani. Hal ini juga dimaksudkan agar kasta dan darah bangsawan tidak tercemari. “Ibu, sebaiknya ibu membicarakan hal ini pada Ibu Kekaisaran. Dia adalah pemimpin istana dalam.” Li Jin berkata, “aku tidak memiliki wewenang. Aku hanya akan menerimanya.” “Ibumu ini mengerti.” Mo Guifei berkata, “ibu hanya ingin mengatakan bahwa ibu memiliki kandidat untukmu.” Li Jin mengerutkan keningnya, “siapa?” “Adik sepupumu, Mo Weiwei. Dia telah berusia delapan belas tahun, dan dia adalah pasangan yang cocok untukmu. Dia cantik dan juga cerdas. Selain itu, Weiwei dan Yang Mulia juga telah lama saling mengenal.” Mo Weiwei adalah putri Mo Chun. Dia adalah anak kedua Mo Chun dari istri sahnya, sama seperti Mo Yihuan. Gadis itu juga adalah adik sepupu Li Jin, dan itu juga lah alasan mengapa Mo Guifei berniat menjodohkan putranya dengan keponakannya. Dia ingin penguasa istana berasal dari klannya. Jika rencana ini berhasil maka tidak akan diragukan lagi bahwa kekuatan klan Mo akan bertambah. Li Jin, setelah mendengar ucapan ibunya itu terlihat mengerutkan keningnya. Dia berkata, “ibu, walau bagaimana pun Weiwei adalah adik sepupuku. Bagaimana bisa aku? Itu sedikit…” “Itu tidak menyalahi aturan leluhur putraku.” Mo Guifei, “ibu akan mengatur pertemuanmu dengannya. Kau pasti akan menyukainya.” Li Jin dipenuhi kegundahan karena masalah ini. Dia bukannya tidak menyukai Mo Weiwei, tapi Mo Weiwei adalah adik sepupunya yang telah dia ajak bermain sewaktu kecil. Walau pun itu tidak menyalahi aturan, tapi tetap saja itu memberatkan Li Jin. Karena hal ini pulalah Li Jin langsung pergi ke istana Feng Gong untuk membicarakannya dengan Permaisuri Liu Li Shu. Permaisuri Liu Li Shu memang bukanlah ibu kandungnya, tapi Li Jin tidak pernah sungkan pada Permaisuri karena sejak dia kecil Permaisuri Liu Li Shu selalu merawatnya. “Yang Mulia, Putra Mahkota ada di sini.” Qiao Mama berkata. Permaisuri Liu Li Shu meletakkan kantong wewangiannya ke dalam laci, dia berkata, “biarkan dia masuk.” Li Jin membungkuk lalu kemudian duduk di kursi yang berada di sisi lain Permaisuri Liu Li Shu. Dia tentu saja langsung mengeluhkan masalahnya. “Jin er, ibumu tentu saja khawatir dan itu wajar.” Permaisuri Liu Li Shu berkata, “tapi semuanya harus sesuai dengan aturan. Pemilihan Permaisuri untuk seorang Putra Mahkota tidak bisa asal dilakukan. Itu semua harus melalui seleksi. Harus ada persiapan. Ibu takut jika proses ini akan sedikit terlambat.” “Apa maksud ibu?” Tanya Li Jin. “Putraku, ibu tentu saja tidak akan lupa akan hal ini. Ibu adalah pemimpin istana dalam dan harem, jadi ibu tahu kapan seleksi Permaisuri untuk Putra Mahkota akan dilakukan. Tapi bulan depan adalah peringatan mendiang Kaisar terdahulu, jadi ibu pikir kita masih belum bisa melakukannya. Dan juga, di bulan berikutnya akan ada Ujian Kekaisaran. Istana akan sangat sibuk akan hal ini. Ibu juga tidak bisa menyusun rencana secara gegabah dan membiarkanmu menikah bulan ini, ini adalah pernikahan Putra Mahkota, jadi mana mungkin kita tidak melakukan persiapan.” Li Jin sangat puas dengan pemikiran Permaisuri Liu Li Shu ini. Setidaknya dia masih bisa menunda dan memikirkan cara agar pernikahannya dengan Mo Weiwei akan dibatalkan. “Putraku, mari kita memikirkan hal ini lain kali.” Permaisuri Liu Li Shu menambahkan, “dan juga, ibu dengar kau sangat menyukai selir barumu?” Li Jin mengangguk dengan antusias, “putra ini sangat, sangat, menyukainya.” Permaisuri Liu Li Shu mengambil tangan Li Jin dan menggenggamnya, dia menasehati, “ibu yakin kau sudah tahu bahwa dia tidak akan bisa menjadi Permaisuri walau pun dia mengandung putramu. Tapi dia bisa menjadi ibu dari calon pewaris tahta. Ibu hanya ingin mengingatkan, kau harus pandai dalam hal ini.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN