Pengadilan Kekaisaran telah dibubarkan semenjak Kaisar Li Wei jatuh pingsan di singgasananya. Istana kini tengah dilanda kehebohan akibat berita ini menyebar dengan sangat cepat. Tak terhitung berapa jumlah tabib yang berbaris di depan istana Long Gong yang secara khusus dipanggil untuk membantu mengobati Kaisar Li Wei.
Di dalam istana Long Gong, permaisuri Liu Li Shu tengah duduk sembari menangis. Dia menyaksikan tabib pribadi Kaisar Li Wei, tabib Hu menusukkan beberapa jarum pentul ke sejumlah titik vital di tubuh Kaisar Li Wei. Para selir sendiri tidak bisa masuk, mereka harus menunggu di bagian luar ruangan priabadi Kaisar.
Di halaman luar kompleks istana Long Gong sendiri, para pejabat yang berniat untuk menjilat dan mencari muka telah berbaris. Mereka duduk bersimpuh beralaskan jubah resmi mereka dan membentuk barisan. Wei Xiao Yue tentu saja tidak memiliki alasan untuk berada di antara mereka. Liu Qianfan dan Xiao Jiping juga langsung pergi begitu mereka melihat istana Long Gong sangat sibuk. Berjejer di sana hanya akan membuat pergerakan tim medis kesulitan.
Penasihat pribadi Kaisar Li Wei, Li Shufen juga berada di dalam istana Long Gong. Dia tidak mengatakan apapun sejak tadi, suaranya hanya terdengar ketika dia menyambut Permaisuri Liu Li Shu beberapa saat yang lalu. Namun urat-uratnya terlihat begitu menonjol, memperlihatkan bahwa ada kekhawatiran yang menyelimuti hatinya sekarang.
Kasim pribadi Kaisar, kasim Xu, tiba-tiba datang dan menyampaikan sesuatu pada Permaisuri Liu Li Shu, “Yang Mulia, apa yang akan kita lakukan dengan para pejabat yang masih duduk di luar? Mereka mengkhawatirkan Yang Mulia Kaisar, tapi para petugas medis mengalami kesulitan dalam pergerakan mereka jika para pejabat masih berkumpul di sana.”
Permaisuri Liu Li Shu membuka matanya yang baru saja terpejam. Dia menoleh ke arah Penasihat Li dan berkata, “Penasihat Li, bisakah aku merepotkanmu untuk menyuruh mereka pergi? Aku benar-benar tidak memiliki tenaga saat ini.”
Li Shufen tidak berani menolak, dia menangkupkan tangannya dan berkata, “baik Yang Mulia.”
Li Shufen muncul dari pintu utama istana Long Gong, ada sekitar sepuluh anak tangga yang harus dia lewati jika dia ingin berbicara dari jarak dekat dengan para pejabat itu. Tapi Li Shufen tidak melangkah lebih jauh. Dia berhenti di teras dan bersuara, “Yang Mulia Kaisar sedang berada dalam perawatan tabib, para tuan silahkan meninggalkan istana ini terlebih dahulu. Duduk di luar dengan cuaca yang dingin seperti ini hanya akan membuat kalian sakit! Jadi mohon untuk kembali.”
Ucapan Li Shufen ini sangat sopan, tapi entah mengapa beberapa pejabat yang mendengarnya merasa bahwa Li Shufen telah merendahkan mereka. Di kumpulan para pejabat itu ada Mo Chun, dia adalah Perdana Menteri Kanan, posisinya tidak rendah daripada posisi Li Shufen, jadi ketika dia mendengar hal ini dia merasa sangat jengkel.
“Penasihat Li, kami di sini karena kami ingin mendoakan Kaisar.” Kata Mo Chun dengan suara yang cukup keras. “Meminta kami pergi dengan alasan yang tidak masuk akal samasekali tidak akan berpengaruh.”
Li Shufen tidak mengatakan alasan yang sebenarnya. Dia dengan sopan menjaga setiap perkataan yang dia ucapkan pada setiap pejabat itu. Tapi rupanya para pejabat ini masih tidak mengerti.
Li Shufen mengeraskan suaranya, “Tuan Mo, saya menghargai usaha kalian semua. Tapi Yang Mulia sekarang…”
“Penasihat Li baru saja terlihat di permukaan, kami selalu melihat Yang Mulia Kaisar di setiap pengadilan umum, jadi kami rasa bahwa kami yang seharusnya berada di dalam sana untuk mendoakan Kaisar.” Mo Chun berkata tanpa ampun, “penasihat Li sedang sibuk sekarang dan masih harus melakukan audit, kenapa bukan penasihat Li saja yang pergi?”
Sindiran halus ini membuat hati Li Shufen jengkel. Dia bukanlah orang munafik yang tidak pernah merasa marah, tapi untuk beberapa alasan, dia tidak bisa mengeluarkan segala keluh kesahnya itu. Bertahan adalah pilihannya, maju hanya akan mempekeruh keadaan.
“Lalu apakah kalian, tuan-tuan pejabat ini tidak memiliki kesibukan lain?!” Permaisuri Liu Li Shu muncul dari dalam istana Long Gong. Nada suaranya naik secara perlahan-lahan.
“Penasihat Li Shufen tidak mengatakan alasan yang sebenarnya kenapa kalian semua tidak bisa duduk di bawah sana karena dia sangat menghormati tuan-tuan pejabat sekalian!” Permaisuri Liu Li Shu menarik napas sebelum akhirnya melanjutkan, “kalian semua hanya memperburuk keadaan. Kalian menghalangi para tabib dan perawat yang akan masuk untuk mengobati Kaisar! Apakah kalian pernah berpikir akan hal ini?! Jika kalian ini mendoakan Kaisar, maka pergilah ke kuil!”
Ucapan Permaisuri Liu Li Shu ini membuat para pejabat diam. Bahkan Mo Chun tidak lagi berani berkata-kata. Beberapa saat kemudian, para pejabat itu berdiri, mereka membungkuk dan memberi hormat pada Permaisuri Liu Li Shu dan segera pergi dari istana Long Gong.
Li Shufen, “maafkan ketidakmampuan hamba Yang Mulia.”
“Penasihat Li, kau bukannya tidak mampu, kau hanya menahannya. Kau adalah orang yang hebat, itulah mengapa Yang Mulia Kaisar sangat menghargaimu.” Permaisuri Liu Li Shu tersenyum saat dia berkata, “Yang Mulia Kaisar juga manusia yang bisa merasakan lelah. Jadi kedepannya, aku berharap bahwa Penasihat Li akan sering membantu Kaisar.”
Merasa ada yang salah dengan pemilihan diksi kata-katanya, Permaisuri Liu Li Shu segera memperbaiki ucapannya. “Bukan berarti kau tidak pernah membantu Yang Mulia Kaisar. Aku tidak bermaksud begitu. Maksudku adalah kau harus sering muncul, dampingi Yang Mulia Kaisar secara langsung. Aku yakin Yang Mulia akan senang.”
Li Shufen menangkupkan tangannya seraya berkata, “hamba mengerti Yang Mulia. Hamba akan melakukan apa yang Yang Mulia Permaisuri katakan.”
*/
Wei Xiao Yue turun dari kudanya, dia masuk ke halaman Fu-nya. Melihat ke sebelah barat, itu adalah halaman paviliun yang ditempati oleh Baili Qing Shi. Wei Xiao Yue ingin menemui pemuda itu, tapi untuk sejenak dia terlihat ragu-ragu.
“Apakah aku harus mengatakan padanya bahwa Yang Mulia Kaisar jatuh pingsan?” Wei Xiao Yue terlihat bimbang, “tapi jika dia merasa sedih lagi bagaimana? Ah tidak, tidak, aku tidak bisa memberitahunya.”
Dia mulai melangkah dan pergi menunu ke paviliun, tapi ketika dia berada di tengah-tengah gerbang bulan, dia berbalik lagi dan berpikir, “tapi jika Xiao Baili tahu dari orang lain, dia pasti akan mencelaku. Sial! Apa yang harus aku lakukan!”
Wei Xiao Yue, “tidak tahulah! Aku hanya akan masuk dan melihat keadaan anak itu.”
Wei Xiao Yue membuka pintu, dan berkata, “Yifu-mu yang tampan telah kembali. Xiao Baili apa kau…”
Wei Xiao Yue, “….”
Di mana Baili Qing Shi?
Tidak ada orang di dalam paviliun itu. Bahkan dupa tidak menyala. Wei Xiao Yue melihat surat di atas meja dan mulai membacanya. “Yifu, aku ingin membeli manisan di pasar, aku akan kembali sebelum larut malam.”
Wei Xiao Yue meremas kertas surat itu dan menjadikannnya bola kecil. Baili Qing Shi belum sepenuhnya pulih, jadi dia tidak bisa dibiarkan berkeliaran kemana-mana.
Tidak menunggu sampai waktu berjalan lebih lama lagi, Wei Xiao Yue dengan terburu-buru keluar dari paviliunnya dan berniat untuk mencari Baili Qing Shi. Tapi Lin Bo datang saat kuda Wei Xiao Yue baru saja akan berlari.
“Jenderal.” Lin Bo tidak turun dari kudanya saat dia berkata, “sesuatu terjadi di kediaman Qiu Kong.”
Wei Xiao Yue memejamkan matanya, “sial!”
*/
Baili Qing Shi tengah berada di pusat kota sekarang. Entah apa rencananya, tapi untuk saat ini dia memang benar-benar ingin mencari udara segar. Pemuda berusia dua puluh dua tahun itu tengah berada di pasar dan melihat-lihat kondisi sekitar. Kumpulan para orang yang tengah bergosip tiba-tiba membangkitkan rasa ingin tahunya.
“Permisi, permisi, apa yang kalian gosipkan?” Baili Qing Shi masuk ke kerumunan dan tanpa malu bertanya.
“Oh, ternyata itu tuan muda Baili.” Beberapa orang itu mengenali tuan muda Baili. Hal ini bukanlah hal yang baru. Baili Qing Shi adalah primadona ibukota.
“Itu, aku baru saja kembali dari istana untuk mengangkut persedian garam.” Kata seorang pria. “Dan istana sekarang sedang heboh.”
Baili Qing Shi berpikir, “paling-paling Li Jin membuat masalah lagi.”
Salah seorang wanita menanggapi, “apakah Putra Mahkota membuat ulah lagi?”
“Hush! Jaga ucapanmu!” Kata pria yang bercerita. “Bukan itu. Itu adalah Yang Mulia Kaisar. Yang Mulia Kaisar jatuh pingsan saat Pengadilan Kekaisaran berlangsung. Dia sekarang tengah dirawat di istananya oleh banyak tabib.”
Baili Qing Shi terdiam. Tidak ada suara lain yang didengarnya, hanya suara pria yang mengatakan bahwa Kaisar jatuh pingsan yang terus bergema di telinganya. Dunianya berhenti, Baili Qing Shi menatap kosong. Bahkan ketika beberapa orang menabraknya, Baili Qing Shi seolah-olah tidak merasakan apapun. Dia berjalan tanpa arah yang jelas.
“Yang Mulia Kaisar jatuh pingsan ketika Pengadilan Kekaisaran berlangsung.” Kalimat ini terus menggema di telinganya.
Dia tengah berdiri di jembatan lengkung, dari atas jembatan dia melihat pantulan dirinya. Melihat ekspresi wajahnya yang tampak tidak biasa, Baili Qing Shi berkata, “ada apa denganmu? Kenapa kau harus memasang ekspresi wajah jelek seperti itu? Dia bukan siapa-siapamu, bersedih untuknya tidak ada gunanya.”
Baili Qing Shi menarik napas dan berbalik untuk pergi dari tempat itu. Dia harus kembali sebelum Wei Xiao Yue menemukannya. Tapi sebeum Baili Qing Shi melangkah lebih jauh, dia tidak sengaja menabrak seseorang.
“Ah! Apa kau punya mata?!” Suara laki-laki itu terdengar sangat kencang.
Baili Qing Shi, “maafkan aku tuan muda.”
Tuan muda itu. “Oh? Bukankah kau Baili Qing Shi?”
Baili Qing Shi mengangkat kepalanya dan tatapannya langsung bertemu dengan tatapan Li Jin. Ya, itu adalah Li Jin, Putra Mahkota Tang Agung.
“Yang Mulia..” Baili Qing Shi baru saja akan membungkuk untuk memberi hormat, tapi Li Jin segera menghalanginya.
Li Jin berkata dengan suara pelan, “mari kita berbicara di tempat lain.”
Li Jin menunjuk sebuah rumah hiburan dan berkata, “bagaimana kalau di sana?”
Baili Qing Shi terlalu malas untuk menghadapi manusia menjengkelkan ini, tapi dia juga tidak bisa lari. Jadi Baili Qing Shi hanya bisa menelan kembali niatannya dan berjalan mengikuti Li Jin ke arah rumah hiburan itu.
Bagitu masuk di rumah hiburan itu, para wanita penghibur alias para wanita b****l segera menyerbu keduanya. Baili Qing Shi merasa sesak napas hanya dengan semua ini. Jadi dia memberikan isyarat pada wanita-wanita itu untuk menyingkir darinya.
“Kau sepertinya merasa sedikit tidak nyaman, mari kita ke lantai atas. Aku akan menyuruh para wanita ini untuk pergi dulu.” Li Jin segera memberikan isyarat pada pengawal pribadinya.
Dalam sekejap keduanya telah sampai di lantai dua. Baili Qing Shi akhirnya bisa bernapas lega. Tapi dua orang wanita masih berada di kanan kirinya, mereka bertugas menuangkan anggur untuk Baili Qing Shi, tapi Baili Qing Shi menolak.
“Sepertinya tuan muda Baili tidak tertarik pada keindahan yang ada di sini.” Kata Li Jin.
“Maafkan hamba..ah, maafkan aku tuan muda. Aku hanya baru saja pulih dari sakit, jadi aku tidak begitu bersemangat.” Kata Baili Qing Shi.
“Sayang sekali,” Li Jin meneguk anggur di cangkirnya. Dia kemudian berkata, “padahal aku berniat untuk membelikanmu banyak minuman dan kita akan mabuk sampai pagi.”
Baili Qing Shi benar-benar muak dengan Li Jin. Dia tiba-tiba teringat sesuatu, jadi dia bertanya. “Tuan muda, aku ingin menanyakan sesuatu.”
Melihat Baili Qing Shi tampak serius, Li Jin segera menyuruh empat wanita yang bergabung bersama mereka itu untuk pergi.
“Yang Mulia, maaf karena aku memanggilmu dengan sebutan tuan muda.” Kata Baili Qing Shi.”
“Tidak masalah, aku sepenuhnya mengerti.” Li Jin berkata, “lanjutkan apa yang ingin kau tanyakan.”
“Aku mendengar orang-orang tengah bergosip tentang Yang Mulia Kaisar yang jatuh pingsan. Melihat Yang Mulia di sini, pasti Yang Mulia belum tahu.” Kata Baili Qing Shi.
Baili Qing Shi memperhatikan ekspresi Li Jin. Dia masih berharap bahwa putra kesayangan ayahnya itu masih memiliki hari nurani. Setidaknya pepatah ‘darah lebih kental dari air’ masih Li Jin pegang.
“Aku tahu, aku tentu saja tahu.” Lin Jin dengan santai berkata, “aku baru saja akan menuju ke istana, tapi karena aku bertemu denganmu, jadi aku memutuskan untuk mengobrol denganmu dulu.”
Baili Qing Shi merasakan terbakar di hatinya. Dia ingin memberikan Li Jin beberapa pukulan, tapi dia juga tidak bisa melakukannya sekarang.
Bagaimana mungkin seorang seperti Li Jin menjadi seorang Pewaris Tahta?!
“Yang Mulia, sebaiknya Yang Mulia cepat kembali ke istana.” Baili Qing Shi tiba-tiba bangkit dari kursinya, dia membungkuk dan berkata, “hamba masih memiliki sesuatu untuk dilakukan. Hamba pamit.”
Li Jin, “hei, tunggu…”