Dua hari kemudian, Pengadilan Kekaisaran kembali digelar. Kaisar Li Wei akhirnya pulih setelah beristirahat total selama kurang lebih dua hari.
Para pejabat Kekaisaran sudah berdiri di Aula utama istana Daming dan sedang menunggu kedatangan Kaisar. Begitu Kaisar tiba, mereka segera memberi salam.
Pejabat Kekaisaran, “Yang Mulia.”
Kali ini Panishat Li Shufen juga ada di sana, dia benar-benar menepati janjinya pada Permaisuri Liu Li Shu untuk mulai bekerja bersama dan secara nyata dengan Kaisar Li Wei. Selain itu, Putra Mahkota Li Jin yang juga telah absen di beberapa kesempatan, kini tampak hadir di Aula.
Kaisar Li Wei langsung membahas masalah utama. “Hasil penyelidikan yang dilakukan Militer Istana dan juga Kementerian Pertahanan telah membuahkan hasil. Sebagai hasil utama, diketahui bahwa Departemen Pendapatan telah melakukan korupsi militer. Oleh karena ini, semua orang yang terlibat akan dieksekusi beserta para kelurga mereka.”
“Perombakan ulang akan dilakukan. Posisi Menteri dan Wakil Menteri Pendapatan harus segera diisi untuk menghindari kekosongan jabatan.” Kaisar Li Wei mengarahkan pandangannya pada Liu Qianfan dan bertanya, “Menteri Liu, apa pendapatmu tentang hal ini? Apakah kau memiliki orang yang bisa kau sarankan untuk menempati dua posisi ini?”
Liu Qianfan dengan tenang menjawab, “untuk menjawab pertanyaan Yang Mulia, subjek ini mememiliki dua rekomendasi.”
“Katakan.” Kata Kaisar Li Wei.
“Yang pertama adalah Xiao Jiming.” Ujar Liu Qianfan.
Xiao Jiping yang berdiri di barisan yang sama dengan Liu Qianfan tidak bisa tidak terkejut. Dia memalingkan wajahnya ke arah Liu Qianfan seolah-olah dia membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
“Hamba sudah mendengar kecerdasan serta watak dari anak-anak klan Xiao. Tuan Xiao Jiping adalah contohnya.” Liu Qianfan melanjutkan, “sikap dan kepribadian yang baik adalah yang nomor satu, sementara itu kecerdasan adalah nomor dua. Tuan muda kedua Xiao memiliki reputasi yang bagus dibidang akademik. Dia bahkan lulus sebagai sastrawan terbaik akademi politik Luoyang beberapa bulan yang lalu.”
Xiao Jiping segera angkat bicara, “Marquis Liu benar-benar terlalu memuji adik saya. Adik saya tidak sehebat apa yang dikatakan oleh Marquis Liu. Dia juga belum memiliki pengalaman dalam hal ini.”
Mo Chun, yang berdiri di barisan yang berbeda tiba-tiba angkat bicara. “Ucapan dari Menteri Pengawasan, Xiao Jiping, sangatlah masuk akal Yang Mulia. Pengalaman akan membantu bagaimana kinerja seseorang kedepannya.”
Kaisar Li Wei menganggukkan kepalanya, dia kemudian bertanya pada Perdana Menteri Kanan, Mo Chun, “lalu apakah Perdana Menteri Kanan memiliki rekomendasi dalam hal ini?”
Mo Chun segera menjawab pertanyaan Kaisar Li Wei dengan berkata, “hamba cukup malu untuk mengatakan hal ini. Tapi hamba berani merekomendasikan putra hamba sendiri, Mo Yihuan. Alasannya, Yihuan telah memiliki banyak pengalaman di bidang politik, dia juga telah banyak mengambil peran di kantor-kantor politik yang ada di ibukota selama beberapa dekade ini.”
Wei Xiao Yue tidak bisa tidak mendengus di dalam hatinya ketika dia mendengar ucapan dari Mo Chun. “Hmmph, lagi-lagi dia ingin orangnya mengambil alih jabatan! Serakah!”
“Aku telah mendengar namanya, Mo Guifei juga telah menyebutkan prestasi-prestasi putramu.” Kata Kaisar Li Wei.
Tidak melihat adanya niat Li Jin untuk ikut berbicara, Kaisar Li Wei akhirnya menyuruh Putra Mahkota Li Jik untuk memberikan pendapatnya. “Bagaimana menurutmu Putra Mahkota?”
Li Jin sedikit tersentak, selain sepupunya, Mo Yihuan, dia tidak mengenal siapa itu Xiao Jiming, jadi Li Jin secara sembarangan berkata, “saya setuju dengan ucapan Perdana Menteri Kanan Yang Mulia. Mo Yihuan memang sepupu saya, tapi saya tidak bisa bermain-main dalam hal ini. Dan saya mengetahui dengan baik bakatnya.”
Kaisar Li Wei tampak berpikir dan tidak berani memutuskan terlebih dahulu.
Wei Xiao Yue yang sedari tadi sudah terlihat bosan akhirnya ditunjuk oleh Kaisar Li Wei untuk memberikan pendapatnya.
“Untuk menjawab Yang Mulia, saya tidak memiliki siapa pun untuk direkomendasikan. Subjek yang rendah ini telah lama tinggal di luar istana dan jauh dari dunia politik, itu adalah alasannya.” Wei Xiao Yue berhenti sejenak sebelum akhirnya melanjutkan, “tapi subjek yang rendah ini memiliki saran.”
Kaisar Li Wei, “bicaralah Perdana Menteri Kiri.”
“Ujian Kekaisaran akan digelar dalam waktu dekat. Kenapa kita tidak menjadikan ajang ini sebagai penentunya saja Yang Mulia. Melalui ujian ini, maka semuanya akan adil.” Wei Xiao Yue berkata, “baik tuan muda kedua Xiao maupun tuan muda Mo, semuanya pasti hebat, tapi kita membutuhkan seseorang yang benar-benar tepat. Jadi hamba berani memberikan saran seperti ini sebagai pertimbangan. Siapa pun yang akan menjadi Zhuangyuan, maka dia bisa mendapatkan jabatan itu Yang Mulia.”
“Ide yang bagus, tapi ujian Kekaisaran akan dilaksanakan dalam dua bulan. Posisi Menteri Pendapatan akan kosong selama itu. Ini juga tidak baik.” Kata Kaisar Li Wei.
“Yang Mulia,” Liu Qianfan kembali mengeluarkan suaranya. “Hamba pikir jabatan sementara ini bagus jika diserahkan pada seseorang.”
“Dan orang itu siapa?” Tanya Kaisar Li Wei.
Liu Qianfan menatap Penasihat Li Shufen dan berkata, “hamba pikir murid Penasihat Li, Wu Xinyi, cocok untuk memegang jabatan sementara ini. Dia..”
Mo Chun membalalak, dia segera menyela ucapan Liu Qianfan dengan berkata, “dia adalah seorang perempuan. Bagaimana mungkin..”
“Apa salahnya jika dia seorang wanita?” Wei Xiao Yue juga tidak membiarkan Mo Chun untuk menyelesaikan kalimatnya. “Tidak ada deskriminasi jenis kelamin. Entah apakah itu wanita atau laki-laki, jika dia memang mampu, lalu apa salahnya?”
Mo Chun menatap Wei Xiao Yue dengan tatapan penuh kebencian.
Wei Xiao Yue segera memalingkan tatapannya ke arah Kaisar Li Wei. “Untuk saran yang satu ini hamba benar-benar mendukungnya Yang Mulia. Nona Wu adalah murid kepercayaan dari Penasihat Li, walau pun dia tidak pernah terlihat dan hanya berada di Sekretariat Agung, tapi kecerdasannya telah banyak diakui.”
Kaisar Li Wei menganggukkan kepalanya. Dia tidak pernah tahu akan hal ini sebeumnya. Siapa yang akan menyangka jika Penasihatnya memiliki seorang murid yang cerdas?
“Penasihat Li, aku rasa kau sudah terpojokkan.” Kaisar Li Wei dengan ekspresi bercanda berkata, “potensi yang telah kau bimbing itu harus segera kau tunjukkan. Percuma kau menyimpan guci yang langka jika itu bahkan tidak pernah kau perlihatkan pada orang lain. Bagaimana menurutmu?”
Li Shufen mulanya tidak ingin jika murid-muridnya terlibat dalam politik yang kotor. Sekretariat Agung adalah satu-satunya lembaga di istana yang terbebas dari politik kotor, dan itu adalah tempat teraman untuk muridnya belajar. Tapi kini, Li Shufen merasa bahwa sudah saatnya dia membiarkan salah satu murid kesayangannya untuk mengarungi luasnya dunia.
“Jika memang sudah seperti itu, hamba tidak akan mengatakan apa-apa lagi Yang Mulia.” Li Shifen menangkupkan kedua tangannya seraya berkata, “kebaikan Yang Mulia tidak terhingga.”
Mo Chun terpaksa harus menelan kemarahannya di saat seperti ini. Dia telah bersusah payah membawa putranya ke tingkatan yang lebih tinggi. Tapi Wei Xiao Yue dan Liu Qianfan telah merusaknya. Dan yang lebih membuatnya kesal adalah Li Jin. Keponakannya itu, walau pun dia adalah Putra Mahkota, sia sama sekali tidak cukup membantu.
*/
Proses kepindahan Baili Qing Shi ke Wei Fu berlangsung hanya satu hari saja. Pemuda itu dengan cekatan membawa semua barang-barangnya. Banyak kereta yang telah disewanya untuk mengangkut semua barang-barangnya.
Saat Wei Xiao Yue kembali, suasana Fu-nya yang sebelumnya terlihat seperti Fu mati atau rumah berhantu, kini nampak berubah meriah. Lentera-lentara di halaman menyala terang, stiker merah juga telah ditempel di mana-mana.
Wei Xiao Yue, “ah, ini hampir tahun baru.”
Baili Qing Shi masih akan tinggal di paviliun tempat dia dirawat sebelumnya. Walau tidak sebesar ruangannya sebelumnya, tapi Baili Qing Shi samasekali tidak merasa keberatan.
“Kau telah membawa semuanya? Tidak ada lagi yang tertinggal?” Wei Xiao Yue melihat paviliun Baili Qing Shi yang masih berantakan.
“Yifu, kau sudah kembali.” Baili Qing Shi meletakkan buku-buku yang akan ditatanya dan duduk di kursi, dia berkata, “semuanya sudah aku bawa.”
Wei Xiao Yue melihat ribuan buku di paviliun Baili Qing Shi, dan dia merasakan sakit kepala secara tiba-tiba. Pantas saja Baili Qing Shi cerdas, dia adalah seorang kutu buku!
“Aku akan membangun tempat belajar untukmu.” Wei Xiao Yue berkata, “untuk sementara, kau bisa meletakkan semua buku-buku ini di ruang kerjaku. Di sana banyak ruang.”
“Tidak perlu membangun.” Baili Qing Shi berkata, “ini semua sudah cukup. Ruang kerjamu juga cukup luas. Aku akan menyimpan semua koleksi buku ku ini di sana saja.”
Wei Xiao Yue memaksakan tawanya saat dia berkata, “ya, terserah kau saja.”
“Yifu, Dashu mengatakan kalau urusanmu sudah agak longgar. Dia juga menyarankan agar kita pergi ke kuil besok.” Mata Baili Qing Shi terlihat berbinar-binar, “bagaimana?”
Wei Xiao Yue mengutuk di dalam hatinya, “Ouyang Yuze, b*****h sialan itu!”
“Ya, kita akan pergi besok.” Wei Xiao Yue berdiri dan dengan acuh tak acuh keluar dari dalam paviliun Baili Qing Shi.
*/
Di pagi hari berikutnya, Wei Xiao Yue yang akan pergi ke kuil untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun terakhir tengah membuat masalah baru. Dia sudah bangun sejak subuh, dia duduk di depan perapian di ruangannya sembari sesekali menekan jidatnya dengan tangannya yang sudah dia hangatkan.
“Yifu, mari pergi.” Suara Baili Qing Shi terdengar dari luar ruanhan Wei Xiao Yue.
Karena tidak ada jawaban dari dalam, maka Baili Qing Shi memutuskan untuk masuk. Dibukanya pintu ruangan Wei Xiao Yue itu oleh Baili Qing Shi, dan gundukan selimut nampak dari tempat tidur Wei Xiao Yue.
“Yifu, apa yang terjadi padamu?” Baili Qing Shi datang mendekat ke tempat tidur dan menemukan Wei Xiao Yue menggigil.
“Oh? Aku sedikit demam.” Ujar Wei Xiao Yue. “Aku mungkin tidak akan ikut bersama kalian.”
Baili Qing Shi mengecek suhu Wei Xiao Yue dengan cara menempatkan telapak tangannya di dahi Wei Xiao Yue. Baili Qing Shi berkata, “kau demam.”
“En, maafkan aku karena harus sakit di saat seperti ini.” Suara Wei Xiao Yue terdengar lemah dan tidak berdaya.
“Aku membawa anjing baru untuk menjagamu,” sebuah suara terdengar mendekat.
Anjing? Apakah seseorang baru saja mengatakan anjing?
Mata Wei Xiao Yue segera terbuka. Dengan kecepatan penuh, Wei Xiao Yue bangun dari tempat tidurnya. “Mana? Mana anjignya?”
“Kau adalah anjingnya!” Ouyang Yuze masuk dan mengutuk, “kau selalu menggunakan metode murahanmu ini ketika kau malas datang ke Pengadilan Kekaisaran. Jadi aku sudah hapal.”
Tidak terima dengan ucapan Ouyang Yuze, Wei Xiao Yue segera membalasnya, “dan kau selalu menakut-nakutiku dengan anjing. Benar-benar kuno!”
“Tapi itu berhasil kan?” Ouyang Yuze mendengus, “hmmph! Lain kali aku akan benar-benar membawa Xianzi bersamaku.”
“Siapa Xianzi?” Tanya Baili Qing Shi.
“Itu adalah anjing serigala milik keluarganya. Anjing itu bahkan tidak pantas mendapatkan nama Xianzi! Dia sudah tua!” Ledek Wei Xiao Yue.
Sandiwara murahan Wei Xiao Yue akhirnya gagal total berkat Ouyang Yuze. Kini dia tengah bersiap-siap keluar dari ruangannya.
Orang-orang yang akan pergi bersama Baili Qing Shi tengah menunggu di depan pintu gerbang Wei Fu. Dan begitu Wei Xiao Yue membuka pintu gerbang Fu-nya, dia cukup terkejut dengan tiga pria lajang yang sedang berada di atas kuda mereka.
“Apakah kita akan piknik? Empat pria dewasa akan ke kuil Buddha bersama? Benar-benar lelucon.” Pikir Wei Xiao Yue.
“Jenderal.” Lin Bo dan Chen Yang menyapa wei Xiao Yue di waktu yang bersamaan.
Wei Xiao Yue melambaikan tangannya sekali lalu kemudian naik ke punggung kudanya. Dia tampak loyo dan tidak bersemangat. Sangat berbeda jika ada panggilan perang datang padanya. Ya, dia mungkin akan memacu kudanya dengan kecepatan tinggi.
Wei Xiao Yue bukannya seseorang yang membenci ibadah, dia bahkan tidak memiliki alasan khusus yang dapat dia jadikan pembelaan kenapa dia bisa menjadi orang yang malas untuk pergi ke kuil. Wei Xiao Yue sangat jarang membakar dupa di kuil, selama dia hidup, mungkin bisa dihitung berapa kali dia membakar dupa di kuil. Jika untuk hal sekecil itu saja Jenderal Wei Xiao Yue sudah menyerah, maka lupakan untuk menyuruhnya membaca dan melafalkan sutra Buddha.
Tapi tujuan mereka ke kuil kali ini bukan hanya untuk berdoa. Baili Qing Shi secara khusus ingin memeriksakan kondisi kesehatan Wei Xiao Yue pada salah satu tabib yang ada di kuil Buddha di pegunungan Siyuan.
Perjalan menuju ke pegunungan Siyuan memakan waktu satu hari penuh. Dan karena drama pagi yang dibuat oleh Wei Xiao Yue, mereka harus pergi saat matahari bahkan sudah sangat cerah.