Mysterious Homeless Man, Wen Xiaobo

1415 Kata
Itu adalah salah seorang petugas dari kantor pengadilan ibukota.  Petugas itu terlihat sangat kurus, berlarian seperti itu hanya akan membuatnya terlihat seperti layangan yang siap diterbangkan angin. Petugas itu berkata, "Tuan muda, bantulah kami. Tuan hakim tidak bisa menyelesaikan masalah ini!"   Baili Qing Shi yang sejatinya adalah tuan muda kaya, mau tidak mau harus menerima pekerjaan ini. Bukan karena upah, tapi karena pengalaman berharga yang akan dia dapat. Baili Qing Shi terkadang tidak mau menerima uang dari pengadilan ibukota karena dia merasa pengadilan sudah sangat miskin karena distribusi dari pemerintahan benar-benar buruk.   Baili Qing Shi memasukkan mantou besar itu ke dalam mulutnya dengan sekali lahap. Dia kemudian berkata dengan mulut komat kamit, " Kalau begitu ayo kita  pergi!"   *_   Di pengadilan, Baili Qing Shi yang sudah melihat keramaian segera mempelajari situasinya. Dia telah mendapatkan poinnya, jadi tuan muda Baili tersenyum ketika dia berkata dengan suara mengejek, "Apakah ini kasus pencurian?"   Petugas pengadilan yang kurus itu menganggukkan kepalanya seperti tengah menumbuk bawang putih, "Itu benar tuan muda." Begitu mereka sampai, Baili Qing Shi langsung melihat adanya dua orang yang bersitegang. Satu orang lainnya terlihat benar-benar marah dan jengkel terhadap orang lainnya. Orang yang marah itu terlihat memakai pakaian sutra terbaik, dengan perhiasan yang benar-benar mahal, tidak bisa dipungkiri bahwa orang itu adalah seorang pedagang kaya raya.   Baili Qing Shi mengalihkan pandangannya pada orang yang satunya, dia berkata dalam hati, "..sedangkan orang ini.., dia adalah seorang yang benar-benar tidak bisa dikatakan sebagai orang kaya ataupun orang dari kalangan menengah. Pakaiannya bahkan sudah compang-camping. Dia memakai caping berwarna hitam, selain itu.." Baili Qing Shi tersenyum ketika kedua lengannya bersendekap, "…walaupun pakaiannya benar-benar buruk, tapi bisa dipastikan bahwa orang ini adalah orang yang sangat tampan."   Pedagang kaya raya itu menunjuk orang yang berpakaian compang camping itu, "Kau benar-benar tunawisma yang merepotkan! Dialah orang yang mencuri barangku."   Orang yang berstatus sebagai tunawisma itu berkata dengan santai, "Kau menuduhku karena pakaianku seperti ini? Apakah kau yakin aku adalah orang yang benar-benar mencurinya?"   "Saat itu, hanya kau yang ada di dekatku, dan hanya kaulah yang berpotensi untuk mencurinya." Pedagang itu tidak mau mengalah dan terus menerus mengajukan argumennya.   "Bukankah kau sudah menggeledahku? Dan kau tidak menemukan apapun, jadi berhentilah berbicara omong kosong." Tunawisma itu tersenyum, membuat wajah tampannya yang tertutup caping hitam tampak mempesona.   "Kalian berdua diam! Tuan muda ada di sini. Dia akan menyelesaikan masalah ini." Hakim yang ada di kantor pengadilan ibukota itu segera berbicara, "Tuan muda Baili silahkan."   "Apakah tuan pedagang ini memiliki bukti sehingga tuan pedagang menuduh bahwa tuan ini mencuri barang tuan?" Baili Qing Shi dengan tenang bertanya kepada pedangang kaya itu.   "Aku, ..aku memang tidak memiliki bukti, tetapi hanya dia orang yang berdiri di sampingku tadi. Jadi bagaimana mungkin ada orang lain yang berani mencurinya jika bukan dia tuan muda? Lihatlah penampilannya, bukankah dia memang benar-benar terlihat seperti seorang pencuri." Saudagar itu benar-benar merendahkan tunawisma itu tanpa ampun.  Baili Qing Shi mengalihkan pandangannya kepada sang tunawisma. Dia kemudian berkata, "Tuan, bisakah aku menggeledah mu?"  Sang tunawisma tampan itu mengangguk, dia kemudian berkata dengan suara setenang air di danau, "Silahkan."   Setelah sekian menit menggeledah tubuh tunawisma tampan itu, Baili Qing Shi sama sekali tidak menemukan apa-apa. Baili Qing Shi menyeringai cerah sebelum akhirnya melepaskan tangannya dari tubuh sang tunawisma. Dia kemudian berkata pada saudagar itu, "Tuan salah. Tuan muda ini sama sekali tidak mencuri barang milik anda. Aku sama sekali tidak mendapatkan apapun. Entah benda apa yang telah hilang dari tuan pedangang, tapi sepertinya tuduhan saudagar pada tunawisma..ah, maksudku pada tuan ini salah." Qing Shi dengan tenang berkata, "Jadi di dalam kasus ini aku benar-benar tidak bisa menyatakannya sebagai seorang pencuri. Selain itu, jika tuan muda ini benar-benar mencurinya, untuk apa dia tidak melarikan diri dan malah dengan senang hati ikut ke kantor pengadilan?"   Mendengar ucapan dari Baili Qing Shi ini, Wen Xiaobo sedikit mencibir. Tetapi dia juga merasa lega di waktu yang bersamaan, di dalam hatinya dia berkata, "Apakah pemuda ini adalah pemuda yang benar-benar cerdas sehingga orang dari kehakiman memanggilnya? Tapi aku yakin dia adalah pemuda yang bodoh. Tetapi aku juga yakin kalau dia menyentuh barang itu,  dia menemukan apa yang aku sembunyikan di balik bajuku! Tetapi kenapa dia berkata kebohongan?"   Ya, nama tunawisma tampan itu adalah Wen Xiaobo. Dia adalah tunawisma yang sering terlihat berkeliaran di jalanan ibukota Chang'an beberapa hari belakangan ini. Wen Xiaobo menatap Baili Qing Shi dengan tatapan mencurigakan, tetapi Baili Qing Shi yang sama sekali tidak mengenalnya hanya tersenyum padanya lalu secara mengejutkan dia mengedipkan matanya pada Xiaobo.   Xiaobo bergumam, "Bocah ini gila."   Baili Qing Shi tiba-tiba menyimpulkan, "Kasus ini telah berakhir. Dia sama sekali tidak bersalah, aku yakin. Tuan pedagang pasti sudah menjatuhkannya di suatu tempat."   Diskusi di kantor pengadilan ibukota akhirnya selesai. Saudagar kaya raya itu hanya bisa gigit jari setelah dia di nyatakan salah tuduh. Saudagar itu sama sekali tidak menerima hukuman apapun dari pengadilan, karena si tunawisma tampan, Wen Xiaobo, menolak untuk menghukum saudagar kaya raya itu. Kerumunan akhirnya berangsur-angsur bubar. Wen Xiaobo juga keluar dari kantor pengadilan ibukota dengan acuh tak acuh.   "Tchh…membuang-buang waktuku saja." Seolah dia adalah orang yang sibuk, Wen Xiaobo mendengus sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan kantor pengadilan ibukota.   *_ Wen Xiaobo tengah berjalan menyusuri jalanan ibukota Chang'an dan instingnya tiba-tiba merasakan bahwa seseorang telah mengikutinya. Dia berpikir bahwa saudagar kaya itu masih tidak mau melepaskannya dan sengaja menyewa bandit untuk menyiksanya.  Wen Xiaobo sama sekali tidak merasa takut karena hal ini. Ia menyeringai cerah dan tersenyum sebelum kemudian berkata pada dirinya sendiri, "Mereka benar-benar membuang-buang tenaga."   Langkah kaki Wen Xiaobo itu semakin cepat. Bukannya berjalan ke keramaian, dia malah berjalan ke arah jalanan yang sepi, dan tidak ada orang sama sekali. Niatannya sungguh mulia, dia tidak mau orang-orang yang tidak bersalah turut ikut campur dalam permasalahannya dan menjadi korban.   Baru saat dia sudah sampai di jalan hutan bambu, dia kemudian berbalik dan berkata, "Kalian semua keluarlah!"   Kata 'kalian' sepertinya tidak cocok untuk menggambarkan kondisi saat ini. Itu bukan sekelompok orang yang baru saja keluar dari semak-semak, tetapi hanya satu orang, ya hanya satu orang. Orang itu berpakaian sangat rapi, tampak begitu kaya, dan juga tampan di waktu yang bersamaan.  Pemuda itu berkata, "Aiya, tuanku memang benar-benar orang yang tidak biasa."   Secara mengejutkan itu adalah Baili Qing Shi, sang pemuda tampan yang menjadi primadona gadis ibu kota, sekaligus pemuda pemilik otak yang cerdas.   Wen Xiaobo bergumam, "Dia adalah orang yang dipanggil oleh pengadilan untuk membantu kasus pencurian yang baru saja selesai tadi. Apa yang dia inginkan?"   Kali ini  Wen Xiaobo berkata dengan suara keras,"Tuan muda, bukankah kau adalah orang yang di pengadilan tadi?"   "Itu benar itu adalah aku." Baili Qing Shi  sama sekali merasa bahwa orang yang kini berdiri di depannya itu bukanlah orang biasa, jadi ia memutuskan berkata, "Tuan, apa kau yakin tidak ada barangmu yang tertinggal?"   Mata Wen Xiaobo yang indah tiba-tiba membelalak, dia kemudian menggeledah tubuhnya sendiri, merogoh segala kantong dan saku hanfunya.  Wen Xiaobo dalam diam berkata, "Hilang! Benda itu hilang!"   Baili Qing Shi tiba-tiba bersuara, "Tentu saja aku mengetahui bahwa benda yang dicari oleh saudagar kaya itu ada pada tubuh tuan. Aku hanya penasaran kenapa orang-orang tidak bisa menemukannya. Selain itu, tuan sama sekali tidak terlihat seperti seorang tunawisma." Baili Qing Shi meniup debu di tangannya seolah-olah tangannya telah menyentuh sesuatu yang kotor.  Dia kemudian melanjutkan, "Saat menggeledahmu tadi aku sama sekali tidak mencium bau busuk ataupun bau-bau tidak sedap yang biasanya ditemukan ditubuh seorang tunawisma. Sebaliknya, aku mencium aroma yang bisa dikatakan itu cukup harum, apa itu bau cendana?” Baili Qing Shi tersenyum ketika dia selesai mengatakan jenis wewangian itu. Dia kemudian melanjutkan ucapannya, “Sebenarnya apa niatan tuan mencuri token ini dari pedagang kaya itu?"   Baili Qing Shi tiba-tiba mengeluarkan token perak dari kantung bajunya. Itu adalah token kekaisaran, token yang biasanya dipegang oleh seorang menteri! Token itu memberikan akses bagi para menteri untuk bebas keluar masuk pelabuhan. Tidak hanya itu, orang yang memiliki token itu seharusnya adalah seorang menteri, lalu kenapa token itu berakhir ditangan seorang pedangang? Dan siapa sebenarnya tunawisma tampan ini?   Sejumlah pemikiran muncul di otak Baili Qing Shi, sementara itu Wen Xiaobo yang merasa dirugikan langsung berbicara dengan suara serak, “Rupanya tuan muda mengenali benda itu. Sekarang kembalikan token itu padaku.” “Tidak akan.” Baili Qing Shi menyeringai, “Tidak sebelum tuan menjawab tiga pertanyaanku.” Wen Xiaobo sangat berhati-hati, “Silahkan.” “Pertama, siapa tuan sebenarnya?” Baili Qing Shi berjalan mendekat ke arah  Wen Xiaobo, “..kedua, kenapa tuan mengambil token kekaisaran ini dari pedangang itu? Dan pertanyaan ketiga, apa yang tengah kau selidiki?”  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN