Defendant

2041 Kata
Chu Hua, gadis dari biro penjahit itu berhasil merangkak ke atas hanya setelah dia berhasil memenangkan hati Li Jin. Li Jin berhasil dibuat mabuk oleh Chu Hua. Kecantikan tidak biasa yang dimiliki oleh Chu Hua membuat Li Jin tidak lagi memanggil wanita lain ke istananya. Pada mulanya selir Mo samasekali tidak keberatan akan Li Jin yang selalu bermain wanita. Putranya itu dimanjakan dan diberikan kebebasan untuk melakukan apapun selagi perilakunya tidak diketahui oleh Kaisar. Berganti wanita setiap malam juga merupakan hal yang biasa. Tapi kali ini selir Mo dibuat panik saat Li Jin meminta Chu Hua untuk diangkat menjadi selir pertamanya. Chu Hua, gadis itu bukan berasal dari klan berpengaruh atau pun keluarga bangsawan yang dapat menopang karir Li Jin, itulah mengapa selir Mo menentang hal ini. Alasan lain yang menyebabkan klan Mo menentang hal ini adalah Chu Hua ini direkomendasikan oleh seorang kasim. Li Jin pernah terperdaya oleh kasim dan tentu saja selir Mo takut jika hal ini akan kembali terulang. Selain itu, partai para kasim ini juga tidak bisa dianggap remeh. Kejadian seperti kasim yang mengendalikan putra surga pernah terjadi di masa lalu. Siapa yang tahu jika ini hanyalah usaha Ge Qing Jing untuk menggapai sesuatu? Tapi karena Li Jin terus bersikeras, dan bahkan Permaisuri Liu Li Shu selaku kepala istana dalam menyetujuinya, maka pengangkatan Chu Hua sebagai selir Putra Mahkota akhirnya benar-benar terjadi. Permaisuri Liu Li Shu tentunya memiliki pertimbangan akan hal ini. Dia tidak ingin Li Jin keluar masuk rumah b****l lagi, jadi menjadikan wanita kesayangannya seorang selir dan tetap berada di samping Li Jin adalah hal yang baik. Ibu negara Tang Agung itu juga telah menetapkan ketentuan bahwa Chu Hua, dia tidak bisa menjadi selir peringkat pertama atau bahkan menjadi Permaisuri kelak. Hal itu sudah tertulis dalam aturan yang menyatakan bahwa rakyat jelata tidak bisa menjadi seorang ibu negara. Perdana Menteri Kanan, Mo Chun, sangat sibuk akhir-akhir ini. Dia bahkan tidak pernah mengunjungi paviliun selir Mo selama beberapa hari belakangan ini. Barulah saat berita mengenai Li Jin yang telah mengangkat selir pertamanya didengar olehnya, Mo Chun segera bertolak ke istana untuk menemui saudarinya, selir Mo. “Kakak, kenapa kau baru datang?” Ujar Selir Mo. Mo Chun tidak lagi menjawab pertanyaan ini, dia langsung ke intinya. “Gadis dari biro penjahit? Apakah Yang Mulia Putra Mahkota tidak salah?” Selir Mo menghela napas, “aku juga tidak tahu. Permaisuri bahkan sudah menyetujui hal ini. Walau pun aku adalah ibunya, aku masih tetap tidak bisa melakukan apa-apa.” Selir Mo kembali panik. “Kakak, aku memiliki firasat buruk pada gadis itu. Aku hanya merasa bahwa dia adalah ancaman. Aku…” Mo Chun segera menenangkan saudarinya. “Yang Mulia tidak perlu khawatir, aku akan mengawasinya. Di tidak boleh menjadi ancaman Putra Mahkota. Apapun niatnya, jika memang dia berniat untuk mencelakai Yang Mulia Putra Mahkota, maka aku sendiri yang akan menyingkirkannya.” */ Sementara itu Chu Hua, gadis cantik yang dulunya adalah pelayan di biro penjahit, yang selalu diremehkan, kini telah menjadi seorang yang dihormati. Statusnya berubah hanya dalam semalam. Kehidupan memang seperti roda, kadang di atas dan kadang di bawah. Chu Hua yang selalu menjadi pesuruh, kini menjadi seorang yang dilayani. Gadis itu bersama Mama baru yang ditugaskan mendampinginya kini tengah dalam perjalan menuju ke biro penjahit. Dia secara khusus akan dibuatkan pakaian untuk dia kenakan di masa depan. Orang-orang di biro penjahit yang hampir semuanya adalah perempuan, tampak terkejut ketika mereka melihat Chu Hua datang bersama pelayannya. Dulu Chu Hua yang membungkuk, tapi sekarang mereka-lah yang membungkuk pada Chu Hua. “Salam, Chu…Nyonya Chu.” Kepala penjahit di biro penjahit istana secara khusus menyambut Chu Hua. Chu Hua tersenyum, senyumnya menunjukkan tingkat keangkuhan yang berbeda. Dia tidak lagi memaksakan senyumnya seperti ketika dia menjadi pelayan. Chu Hua berkata, “kepala penjahit tidak perlu terlalu sopan padaku. Kau dan aku saling mengenal.” Ada luapan emosi yang tertahan di hati kepala penjahit itu. Kepala penjahit menunjukkan senyum yang bukan senyuman tulus saat dia berkata. “Apa yang bisa kami bantu nyonya Chu?” Kali ini yang berbicara adalah Luo Mama. Dia adalah pendamping khusus yang dipilih oleh Chu Hua untuk mendampinginya. Luo Mama menjawab, “kami kemari tentu saja karena nyonya kami. Nyonya Chu harus memiliki pakaian yang bagus dan berkualitas, yang terbuat dari sutra terbaik. Yang Mulia Putra Mahkota telah memberikan pengumuman kan? Jadi aku rasa kepala penjahit sudah tahu.” Kepala penjahit hanya bisa mengangguk dan dengan penuh ketidak-ikhlasan dia mangantar Chu Hua dan Luo Mama masuk ke dalam ruangan. */ Penjara di istana bukanlah tempat yang baik untuk dikunjungi, itu adalah salah satu tempat paling kotor yang ada di istana Daming. Penjara bawah tanah adalah yang paling parah. Tidak ada ventilasi bagi sel-sel yang ada di penjara bawah tanah. Akibatnya kondisi lantai di sana lembab. Selain itu, penjara bawah tanah juga sering digunakan sebagai tempat penyiksaan para tahanan. Metode ini adalah metode yang paling umum dan biasa untuk memaksa para tahanan berbicara. Begitu masuk ke dalam penjara bawah tanah istana Daming, bau tidak sedap mulai tercium. Bau besi berkarat, bau kotoran serta bau darah bercampur menjadi satu. Tidak heran jika luka-luka yang dialami oleh para tahanan akibat penyiksaan tidak kunjung sembuh dan bahkan bertambah memburuk. “Jenderal.” Sipir yang bertugas langsung menangkupkan kedua tangannya begitu dia melihat Wei Xiao Yue. “Di mana para tahanan itu?” Tanya Wei Xiao Yue. Sipir itu segera menunjukkan jalan. “Silahkan ikut saya.” Feng Mian adalah satu-satunya ketua kelompok yang hidup. Selain dia, ada kurang lebih sepuluh orang lainnya yang ditangkap. Kesepuluh orang yang bertugas sebagai anak buah itu dipenjara di sel yang berbeda. Kebanyakan dari mereka hanyalah pesuruh yang tidak tahu menahu akan siapa dan di mana bos besar mereka berada. “Tahanan Feng Mian ada di sini Jenderal.” Ujar sipir itu. Ouyang Yuze, “buka pintunya.” Sipir itu segera membuka pintu sel yang tergembok. Dan Feng Mian yang meringkuk di sudut, tampak tidur, terlihat tersentak begitu dia mendengar suara besi bergesekan. “Kita bertemu lagi ketua kelompok.” Wei Xiao Yue berdiri tepat di depan Feng Mian meringkuk. Feng Mian mendongak untuk melihat sosok tampan yang sedang memandangnya dengan pandangan jijik itu. “Ternayata kau.” Ujar Feng Mian. Kondisi Feng Mian tentu saja tidak sebaik ketika dia masih memimpin kelompok tempo hari. Kini dia telah menjadi bubur busuk dengan luka di sana-sini ditubuhnya. Ada bekas luka yang juga berasal dari proses interogasi yang menyakitkan. Feng Mian memakai pakaian putih yang terbuat dari kain kanvas, sangat kasar dan tidak nyaman dipakai. Ada banyak garis berwarna merah di pakaiannya. Di tempat di mana terdapat garis-garis merah itu ada kain pakaian yang robek dan bercampur dengan daging segar. Warna merah bergaris itu bukanlah tinta melainkan darah dari tubuh Feng Mian. Wei Xiao Yue mundur selangkah dan memberikan ruang pada Feng Mian untuk berdiri. Tapi sayangnya Feng Mian sudah tidak bisa berdiri, kakinya dirantai dengan beban yang berat, dan karena penyiksaan yang dialaminya dia menjadi sangat lemah, bahkan tidak mampu untuk berdiri. Wei Xiao Yue menoleh ke arah Ouyang Yuze dan berkata, “tuan Wakil Jenderal, kau menyiksanya dengan kejam.” Ouyang Yuze, “ini masih lebih baik. Jika dia sampai menjadi tahanan di bawah Departemen Kehakiman, maka nyawanya pasti sudah akan hilang.” “Itulah sebabnya dia tidak boleh menjadi tahanan mereka.” Wei Xiao Yue berkata dengan dingin. “Aku juga tidak akan pernah melepaskan orang yang telah melukai Xiao Baili!” Feng Mian terbatuk berkali-kali, setelah batuknya reda dia berkata, “kau tidak akan pernah mendapatkan apapun dariku! Aku tidak akan pernah mengatakan apapun pada kalian walau pun kalian membunuhku!” Wei Xiao Yue menurunkan badannya, dia berjongkok di depan Feng Mian. Aura pembunuh Jenderal Wei sangat nampak, dia berkata sembari menarik pakaian Feng Mian yang kotor, “apa kau akan tetap diam jika salah satu adik perempuanmu menggantikan posisimu?!” Feng Mian meludah ke arah Wei Xiao Yue, “jangan menipuku! Adik perempuanku berada di tangan mereka! Selama aku bungkam, maka dia akan baik-baik saja!” Wei Xiao Yue menyeka ludah yang mengenai wajahnya. “Apa kau yakin? Aku akan memulai tawaran denganmu sekarang. Jika kau mengatakan siapa orang yang menyuruhmu, maka aku akan memberikan kompensasi berupa terjaminnya kehidupan adikmu. Dia tidak akan ikut menanggung dosamu. Bagaimana?” Feng Mian tertawa, “hahahahah, kau memang pandai berbicara. Kau mirip dengan tuan muda itu!” “Aku akan memberimu waktu tiga hari. Selama tiga hari kau tidak akan disiksa, berpikirlah dengan jernih.” Kata Wei Xiao Yue. Feng Mian tiba-tiba mengeluarkan suara serak saat dia berkata, “aku bahkan tidak bisa menemukan adikku. Mereka menahannya, jadi bagaimana mungkin aku akan mengaku?! Mereka akan benar-benar membunuhnya!” Dari ucapan Feng Mian ini sudah diketahui bahwa dia hanyalah pion yang bekerja untuk tuannya. Wei Xiao Yue hanya perlu membuatnya untuk mengaku, maka semuanya akan terselesaikan, setidaknya separuh jalan menuju ke gerbang kebenaran akan terbuka. Tapi Feng Mian ini keras kepala, benar-benar membuat Wei Xiao Yue jengkel. “Aku akan membawa adikmu kemari. Tapi jika kau mencoba untuk bermain-main denganku, jika kau mencoba untuk bunuh diri, maka aku tidak akan segan-segan lagi. Hukuman pembasmian tiga generasi akan kau terima!” Wei Xiao Yue mengakhiri kata-katanya dan segera pergi dari penjara bawah tanah. Ouyang Yuze terlihat kebingungan saat ini. Dia merasa bahwa ada sedikit hal yang aneh di sini. Wei Xiao Yue selalu memberitahunya apapun, tapi mengapa kali ini dia tidak memberitahunya bahwa dia memiliki adik Feng Mian bersamanya. Hingga sampai mereka sampai di Pos Militer Istana barulah Ouyang Yuze menanyakan hal ini. “Kau benar-benar memiliki adiknya?” Wei Xiao Yue lagi-lagi menanggalkan jubahnya karena kepanasan. Dia duduk dan mengipasi dirinya dengan kipas tangan miliknya. Dia dengan santai berkata, “tentu saja tidak.” Ouyang Yuze bertanya, “lalu apa kau sudah mencarinya? Kau pasti memiliki rencana tentang ini kan? Siapa namanya? Aku akan membantumu menemukannya.” Wei Xiao Yue dengan acuh tak acuh menjawab, “tidak tahu.” Ouyang Yuze kehilangan kata-kata, “….” “Aku akan menyuruh Chen Yang menemukan gadis itu. Kita akan menemukannya. Tapi sebelum itu, aku ingin penjagaan terhadap Feng Mian diperketat. Ini adalah kali pertama aku melihatnya di penjara bawah tanah, bahkan dinding istana memiliki mata dan telinga, jadi mustahil mereka tidak tahu aku kesana.” Wei Xiao Yue berhenti sejenak, dia menutup kipasnya dan berkata. “Mereka, orang yang bermain di balik layar itu pasti akan berusaha untuk menutup mulut Feng Mian.” “Apa yang terjadi denganmu?” Ouyang Yuze sudah ingin menanyakan hal ini sejak tadi, tapi dia melupakannya. Jadi dia bertanya begitu dia mulai mengingat. “Apa maksudmu?” Tanya Wei Xiao Yue. “Semenjak kau tiba di istana tadi, kau tempak aneh. Kau biasanya akan mengatakan hal-hal aneh ataupun berbuat jahil terlepas dari peliknya kondisi yang sedang kau hadapi.” Ouyang Yuze duduk di bangkunya dan mulai mengambil kuas, siap untuk menulis laporan lagi. “kau terlalu serius kali ini Xiao Yue.” Wei Xiao Yue sedang memikirkan Baili Qing Shi. Dia sedang memikirkan bagaimana tadi ketika pemuda itu bertemu dengan Permaisuri Liu Li Shu. Jika seandainya dia tahu bahwa orang yang baru saja ditemuinya itu adalah ibu yang telah melahirkannya, bagaimana reaksi Baili Qing Shi? Tidak bisakah dia menerima dan memaafkan Permaisuri Liu Li Shu? Tidak bisakah dia kembali ke orangtuanya? Tidak bisakah dia mengambil kembali gelar dan haknya sebagai pewaris tahta? Semua pemikiran ini muncul di otak Wei Xiao Yue. Dia bukannya tidak mau merawat pemuda dua puluh dua tahun itu, Wei Xiao Yue hanya merasa sedih akan ketidakadilan yang diterima oleh Baili Qing Shi. Tentang bagaimana dia harus menderita sejak dia dilahirkan dan tentang dia yang tumbuh tanpa adanya kasih sayang orang tua. Dia adalah Li Lian, dia adalah putra pertama Kaisar Li Wei yang seharusnya menjadi calon Kaisar Tang Agung! Tapi kenapa dia hidup semenderita itu?! Hanya dengan memikirkan hal ini saja Wei Xiao Yue merasa hatinya tercekik! “Aku hanya memikirkan cara untuk meyakinkan Kaisar di Pengadilan Kekaisaran nanti.” Wei Xiao Yue berkata. “Aku harus bertemu dengan kepala Departemen Pengawasan.” Ouyang Yuze, “Xiao Jiping?” Wei Xiao Yue mengangguk, “dia bukanlah orang yang akan memihak pihak mana pun. Aku tidak akan memaksanya untuk berpihak pada kita, aku hanya akan meyakinkannya bahwa menolak dekrit Kaisar adalah hal yang salah.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN