Harapan Fatir

1943 Kata

Hari ini terasa istimewa. Aku bisa berkumpul bersama orang-orang yang aku sayangi. Ada Ayah, Ali, Fatir dan juga Andini. Sejak ada Abi, Ayah jadi sering main ke Padang. Alasannya kangen sama cucu kesayangannya. Saat ini Abi tengah memaksa Ayahku untuk main kuda-kudaan. “Udah sayang, kakeknya udah capek,” Aku meringis melihat Abi yang terus-terusan memanjat punggung Ayah. “Gak mau!” Abi mencibir lalu kembali melanjutkan aksinya. “Ya udah sekarang gantian ya, giliran Om yang jadi kudanya,” Ali mendekat dan menyuruh Abi untuk pindah ke punggungnya. “Wah, Abinya tambah berat,” kata Ali. “Ya iyalah, kan sekarang Abi udah makin besar,” kataku. “Iya ya.” Ali cengengesan. Ali baru saja menyelesaikan study-nya di Amerika untuk gelar MBA. Ali memang punya kemauan tinggi untuk masalah pendid

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN