Bab 39

1042 Kata

“Aku aja,,” Maureen segera mengambil salep luka dari tangan Anjas, mengusapkannya dengan lembut tepat di bagian robek, di keningnya. Memang bukan luka besar yang harus mendapatkan perawatan khusus, namun tetap saja meninggalkan rasa perih dan sakit. “Aku minta maaf,” ucap Anjas dengan sorot penuh sesal. Tahu bahwa lelaki itu sangat menyesal atas apa yang terjadi hari ini, Maureen hanya terkekeh saja. “Nggak apa-apa, santai aja kali.” Ia berusaha mencairkan suasana, walaupun sebenarnya sangat tersinggung dengan tuduhan DA perilaku Anjani tadi. Tapi posisinya memang sangat tidak menguntungkan dan sulit untuk membalasnya. “Luka seperti ini tuh nggak ada apa-apanya untukku, yang lebih parah pun banyaak. Nih, salah satu contohnya.” Maureen menunjukkan salah satu luka di bagian tangannya. Lu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN