“Kenapa kamu biarkan dia pergi?! Bukankah aku minta kamu untuk menjaganya?!” Bahkan belum sepenuhnya sadar, Anjani mengerjap berulang kali mendengar suara nyaring dari kakaknya, yang langsung membuka pintu tanpa mengetuk atau memberi aba-aba. “Apa?” tanyanya dengan wajah bingung “Maureen pergi! Dan kamu membiarkannya begitu saja?!” “Dia ada di sana,,,” Anjani menunjuk ke arah sofa, dimana semalam Maureen tidur disana. “Hah?? Kemana dia?” Anjani membuka selimut mencari sesuatu, seolah Maureen adalah makhluk kecil yang mungkin bersembunyi dibalik selimutnya. “Kemana dia?!” Anjani balik bertanya. “Dia pergi! Kamu tidak tahu?” Anjani menggelengkan kepalanya, “Nggak, dia nggak pamit dan,, tunggu, aduh!” Anjani tidak sempat menuntaskan ucapannya, Anjas sudah terlebih dulu menariknya