(Bukan) Hari Bahagia

1508 Kata

Sejak terbangun dari tidur, jantung Elaine berdegup dengan kencang. Pasalnya, hari ini adalah hari dimana dia akan menikah dengan Devan. Entah karena antusias tak sabar, atau karena merasa gugup, Elaine sampai tak bisa membedakannya saat ini. Wanita itu tengah duduk, menatap dirinya sendiri pada pantulan cermin di depannya. Dari sana dia bisa melihat seorang wanita paruh baya yang tengah menata rambutnya. Tanpa sadar, Elaine tersenyum dalam diam. Wanita itu benar-benar tak sabar, bagaimana melihat penampilan akhirnya nanti. Saat dirinya tengah merenung, tiba-tiba pintu kamar terbuka dengan lebar. Sosok ayah dan ibunya masuk ke dalam dengan senyum menghiasi wajah mereka. "Apa belum siap juga?" tanya Rosa yang memilih mendekati anaknya. Matanya tampak berbinar, melihat Elaine yang terli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN