Bab 5

1211 Kata
Setelah berbincang dengan Carrly, membuat Alex malah menjadi kepikiran. Dia tidak mungkin menikahi Kayla karena dia tidak mencintainya, selain itu Alex tau kalau Kayla memiliki kekasih. Alex menghela nafas panjangnya dan memilih untuk pergi ke ruang kerjanya, dia akan memikirkannya nanti bagaimana agar Flora tidak akan kecewa saat Alex dan Kayla bukanlah sepasang kekasih yang sebenarnya. ***** Sedangkan di tempat lain, terlihat Kayla berlarian di rumah sakit, tadinya, setelah dari mansion bosnya, dia memang berencana ingin menemui adiknya yang berada di rumah sakit. Namun saat di tengah perjalanan, Dokter menghubungi Kayla dan mengatakan jika kondisi adiknya tiba-tiba menurun. Setelah sampai, Kayla menangis karena adiknya lagi-lagi tidak sadarkan diri, "Rama, bertahanlah, Kakak akan mencarikan biaya perawatanmu, kau akan sembuh," kata Kayla terisak. "Kayla, dia harus segera di operasi," kata Dokter yang masih berada di sana. "Aku sudah mengatakannya padamu, semakin lama kau menundanya, maka kemungkinan tipis kesembuhannya," sambungnya. Kayla terdiam, dia benar-benar tidak tau harus mencari uang sebanyak itu di mana. "Satu minggu, apa dalam satu minggu masih aman, Dok?" Tanya Kayla yang masih terisak. "Jika bisa secepatnya," kata dokter yang akhirnya di angguki olej Kayla," aku akan melunasi biaya operasinya kurang dari satu minggu." Kata Kayla yang di angguki oleh Dokter. "Semoga kau di beri kelancaran dalam urusanmu, Kayla," ucap dokter itu yang sebenarnya merasa iba kepada Kayla, dokter sangat tau kalau Kayla hanya memiliki adiknya. Dan dia bekerja keras berjuang untuk perawatan adiknya. "Terima kasih dokter," kata Kayla tersenyum tipis. Kayla benar-benar bingung, namun di saat seperti ini, yang dia butuhkan hanyalah kekasihnya untuk menenangkannya dan memberikan support untuknya. Aldo langsung datang ke rumah sakit, saat Kayla menghubunginya. Kayla langsung memeluk Aldo dengan erat lalu menangis, dia benar-benar tidak mau kejilangan Rama, adik kandungnya, yang satu-satunya dia punya. "Tenanglah, Sayang, Rama pasti baik-baik saja." Kata Aldo menenengkan Kayla yang menangis di dadanya. "D-dia harus di operasi, dan biayanya sangat besar, aku sangat bingung harus mencarinya ke mana," isak Kayla. "Memangnya berapa biayanya?" Tanya Aldo. "Tujuh puluh ribu dolar," ucap Kayla gang masih terisak. Aldo tentu saja terkejut karena biayanya termasuk besar. "Maafkan aku, Sayang! Aku tidak bisa membantumu." "Jika saja aku memiliki uang sebanyak itu, aku akan memberikannya padamu," kata Aldo. "Tapi cobalah kau meminjam pada kantor, mungkin kantor akan membantumu, meskipun aku tidak tau jika segitu bisa atau tidak, tapi kau coba saja," kata Aldo. "Aku sudah mencobanya, dan mereka mengatakan jika aku tidak bisa meminjam karena aku baru benerapa tahun saja bekerja di sana," kata Kayla yang memang waktu itu sempat sudah mencoba mengajukan pinjaman di kantor, tapi di tolak oleh kantor dengan alasan Kayla masih baru di sana. Aldo pun akhirnya sama-sama bingung. "Mungkin kau bisa meminjam langsung dengan Tuan Alex," kata Aldo. "Jika tidak dengannya, mungkin kau bisa meminjam ke Tuan Carly dia orangnya dingin tapi sangat baik," sambungnya. Kayla terdiam dan akhirnya mengangguk, walaupun sebenarnya dia tidak mungkin meminjm kepada dua orang itu, apalagi dnegan Carly, jika dia meminjam padanya, maka mungkin terlihat lancang dan di kira Kayla sedang memanfaatkannya mengingag apa yang terjadi tadi siang. Setelah di rasa sedikit tenang, Aldo pamit pulang, karena ada urusan yang harus dia urus. Kayla hanya bisa menganggukkan kepalanya, kayla kini sendirian, di dunia ini, memang hanya adiknya yang dia miliki, karena semua keluarganya sudah meninggal akibat kecelakaan. Hanya dirinya dan adiknya yang selamat, dan dia masih bersyukur atas itu. ***** Keesokkan paginya, Kayla masuk dalam keadaan kurang semangat, dia benar-benar bingung harus mencari uang sebanyak itu ke mana. Sampai tiga hari, Kayla semakin bingung, apalagi keadaan adiknya kemaren sempat down lagi, dan benar-benar harus secepatnya di operasi. Kayla yang terpaksa akhirnya ingin berbicara dengan bosnya, Alexavier, tapi semenjak hari itu, dia ternyata pergi ke negara lain untuk melakukan perjalanan bisnis dan akan kembali hari ini. ***** Di pesawat, Alex nampak terdiam karena memikirkan perkataan ayahnya yang mengharuskan dia menikah dengan Kayla agar membuat ibunya membaik, "Dia membutuhkan uang 70 ribu dollar untuk biaya operasi adiknya," kata Brandon memberitahu. "Dia sudah mengajukan pinjaman ke kantor, tapi kantor menolaknya karena selain Kayla belum menjadi karyawan tetap, dia belum lama kerja di perusahaan. " ucapnya. Alex menghela nafas panjangnya. "Apa aku harus benar-benar menikahinya? Bukankah ini tidak masuk akal? Jika Kommy tau kalau aku menikah dengannya karena terpaksa, mungkin saja dia akan bertambah sedih dan sakit," kata Alex. "Aku mengerti maksutmu, apa kau tidak berfikir jika Aunty Flora benar-benar tidak tau apa yang terjadi?" Tanya Brandon yang membuat Alex akhirnya menoleh ke arahnya dan menaikkan alisnya. "Apa maksutmu?" Tanya Alex "Aunty Flora bukan wanita yang bodoh, dia adalah wanita yang pintar dan tidak gampang untuk di tipu, aku berfikir, jika Aunty Flora tentu saja sudah tau kalau Kayla bukan kekasihmu, tapi mungkin dia melakukannya karena menginginkan kau segera menikah," "Aku bisa melihat kesedihan Aunty Flora, selain merasa kehilangan keluarga kita, itu karena kau menutup hatimu dari wanita lain. Dia kesepian, dia menginginkan keluarga baru tapi kau tidak mewujudkannya," kata Brandon dengan panjang lebar yang membuat Alex akhirnya berfikir. Yang di katakan Brandon memang benar, ibunya bukan wanita yang gampang di tipu, dan mungkin saja dia sebenarnya sudah tau yang sebenarnya terjadi, tapi dia berpura-pura tidak tau. "Kebahagian Aunty Flora ada di dirimu dan Alara sekarang, Alex! Dan Alara tidak mungkin menikah terlebih dahulu, selain dia masih sangat muda, dia juga sama sepertimu, dia bahkan sangat tertutup jika dalam soal pria," kata Brandon. Alex menghela nafas panjangnya "Berarti aku harus tetap menikah dengan Kayla?" Tanya Alex. "Ikuti kata hatimu, karena aku rasa Kayla mungkin bisa kau ajak menikah dengan embel-embel membantu biaya operasi adiknya. Tapi bagaimana hatimu?" Kata Brandon. Alex akhirnya diam saja dan tidak menanggapi perkataan Brandon. Setelah sampai, Alex terlebih dahulu menemui ibunya di mansion, dan ternyata dia sedang melamun di kamarnya. "Mom," panggil Alex yang sempat mengejutkan Flora. Flora tersenyum "Kau sudah datang," kata Flora. Alex menghampiri ibunya dan mencium keningnya. "Ajaklah Kayla makak malam nanti ke mansion, Mommy ingin mengenalnya lebih jauh" kata Flora. "Mom, kenapa?" Tanya Alex yang membuat Flora tidak mengerti. "Aku tau kalau Mommy sangat tau, jika Kayla bukan kekasihku," kata Alex "Tapi kenapa Mommy malah ingin mengenalnya lebih jauh dan bahkan nyuruhku untuk segera menikahinya," sambungnya. Flora tersenyum, nyatanya yang di katakan Alex memang benar, kalau dia sangat tau kalau suaminya berbohong dengan mengatakan kalau Kayla adalah kekasih Alex. "Karena Mommy menyukainya," kata Flora singkat. "Tapi aku tidak, Mommy tau sendiri kalau aku tidak menyukainya, jika kita menikah karena terpaksa, itu akan membuat hidupku dan hidup Kayla menjadi berantakan," kata Alex. "Tidak, jika kalian mencobanya," kata Flora. "Mommy tidak ingin kau masih memikirkan wanita itu, kau harus memiliki wanita lain untuk melupakannya, dan Kayla adalah wanita yang telat untukmu," kata Flora "Mom, masa depanku masih panjang, aku bisa mencari cintaku sendiri, tapi Mommy harus bersabar, aku akan memberikan Mommy menangu terbaik, bukan Kayla," "Kayla juga baik, dan Mommy sudah tau latar belakangnya," kata Flora. "Mommy ingin kau mencobanya Alex," kata Flora yang berharap Alex menyetujui menikah dengan Kayla. "Tidak, Mom. Aku tidak bisa menikahinya, maafkan aku," kata Alex yang akhirnya menegaskan kalau dia tidak mau menuruti permintaan Flora. Flora seketika merubah raut wajahnya namun sedetik kemudian dia tersenyum. "Baiklah, lakukan apa yang di inginkan hatimu, Mommy tidak memaksa," kata Flora, Entah kenapa bukannya lega, Alex bisa melihat wajah kecewa dan sedh ibunya, meskipun dia tersenyum dan mengatakan tidak apa-apa, namun Alex melihat sebaliknya
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN