Bab 4

1125 Kata
Kayla hanya diam saja, dia bisa melihat raut wajah bosnya yang terlihat kesal, meskipun bukan kesalahannya, tapi dia tetap merasa tidak enak. "T-tuan maaf, ta-..." "Kenapa kau ada di sana?" Tanya Alex menyela perkataan Kayla. "Saya takut anda masih membutuhkanku, tadinya saya tidak ingin melakukan kesalahn lagi," kata Kayla membela diri karena memang itu alasannya masih berada di sana. Alex tidak menjawab lagi, dia cukup kesal dengan ayahnya yang mengatakan jika Kayla adalah kekasihnya, "Saya akan bantu jelaskan kepada Nyonya Flora kalau saya adalah sekretaris anda, bukan kekasih anda," kata Kayla yang merasa memang semua ini tidak benar. "Tetap berpura-pura menjadi kekasihku sampai aku tau apa alasan Daddy mengatakan kalau kau adalah kekasihku," kata Alex karena sepertinya ada maksut tertentu dengan rencana Carly. "T-tapi, saya tidak bisa berbohong, dan saya sudah memiliki kekasih, jika ibu anda mengetahuinya, maka aku akan menyakitinya, aku tidak bisa melakukannya," kata Kayla yang tidak setuju dengan perkataan Alex, "Hanya berpura-pura, apa kau tidak tau arti pura-pura," kata Alex. "Aku juga tidak mau memiliki kekasih sepertimu," sambungnya yang membuat Kayla kesal. "Kalau tidak mau ya berarti tidak usah meskipun itu pura-pura," kata Kayla. "Apa kau sudah bosan bekerja di perusahaanku? Besok surat resignmu harus ada di atas mejaku," kata Alex yang membuat Kayla melototkan matanya dan panik. "Tidak, Tuan, saya masih ingin bekerja, saya masih membutuhkan pekerjaan ini," kata Kayla namun Alex hanya diam saja. "Baiklah, saya akan tetap berpura-pura," kata Kayla namun Alex tetap tidak menjawabnya, dia tetap melajukan mobilnya menuju mansion. Kayla tertegun dengan mansion yang besar dan mewah di depannya. "Astaga, ini rumah atau apa? Besar sekali," gumam Kayla dalam hatinya. "Jangan menunjukkan sikapmu yang seperti tidak pernah meihat mansion sebelumnya," kata Alex. "Aku memang belum pernah melihatnya," kata Kayla namun Alex menghela nafas panjangnya. Dia menunggu ayah dan ibunya yang belum sampai. Setelah melihat mobil mereka, Kayla terkejut saat Alex tiba tiba menarik tubuhnya dan merangkul bahunya. Kayla bisa menghirup bau parfum Bosnya ini dari dekat dan ternyata sangat wangi. "Tuan, a-.." "Jangan panggil aku Tuan, panggil namaku," kata Alex. "Astaga ini sungguh berlebihan," gumam Kayla pelan namun masih bisa di dengar oleh Alex. Alex sendiri nampak tidak perduli dengan perkataan Kayla. Flora tersenyum melihat kedekatan putranya dan Kayla. "Ayo masuk," ajak Flora yang di dorong kursi roda nya oleh Carly. Kayla akhirnya masuk karena Alex menariknya dan menggenggam tangannya. "Kenapa kau tidak pernah mengenalkan kekasihmu kepada Mommy, jika kau mengenalkannya mungkin Mommy tidak akn merasa kesepian lagi, Mommy sangat senang akhirnya kau memiliki kekasih lagi, Mommy menyukainya, dia sangat cantik dan sopan." Kata Flora memuji Kayla. Kayla tersenyum. "Terima kaih, Nyonya," kata Kayla yang membuat Alex memejamkan matanya dan menggenggam erat tangannya yang mengisyaratkan kalau dia melakukan kesalahan. "Kenapa memanggilku Nyonya?" Tanya Flora mengerutkan dahinya. "Panggil aku Mommy," pinta Flora yang membuat Kayla menggaruk dahinya karena bingung. "Ah itu.. aku merasa tidak enak, karena meskipun kami sepasang kekasih. Tuan.. maksutku Alex adalah bosku," kata Kayla yang membuat Flora semakin tidak mengerti. "Kayla adalah sekretaris Alex, Sayang." Kata Carly menimpali yang membuat Flora akhirnya manggut-manggut. "Pantas saja Alex selalu saja menghabiskan waktunya di kantor, ternyata ada wanitanya," "Tidak apa, panggil aku Mommy," kata Flora tersenyum yang membuat Kayla menanggapinya hanya dengan senyuman, sejujurnya dia masih bingung apa yang harus dia katakan dan lakukan. "Mom, lebih baik Mommy istirahat," kata Alex. "Mommy belum berbincang lama dengan Kayla," kata Flora menolak di suruh istirahat. "Mommy bisa berbincang lagi kapan saja, sekarang Mommy istirahat saja," kata Alex membujuk ibunya agar mau beristirahat. "Baiklah," kata Flora pada akhirnya, "Maaf aku tinggal istirahat ya," kata Flora tersenyum kepada Kayla. Carly lebih dulu mengantar istrinya ke kamar, untuk beristirahat. "Kenapa kau baru mengatakannya kalau Alex memiliki kekasih?" Tanya Flora saat sudah berada di kamar. "Aku juga baru mengetahuinya beberapa hari ini, mereka baru menjalin hubungan beberapa bulan yang lalu, dan tidak ada yang mengetahuinya," kata Carly. "Kenapa merrka menyembunyikannya?" Tanya Flora. "Entahlah, itu urusan mereka, Sayang, kita hanya bisa mendoakan hubungan mereka," kata Carly. "Apa kayla wanita yang baik?" Tanya Flora yang di jawab anggukan oleh Carly, Kau sangat tau kalau semua karyawan Xavier akan ku selidiki terlebih dahulu, apalagi itu terdekat dengan bos seperti posisi Kayla saat ini," kata Carly jujur yang membuat Flora semakin melebarkan senyumnya. "Bujuklah Carly agar cepat menikahinya, aku tidak ingin kejadian beberapa tahun yang lalu terulang lagi. Kita kehilangan banyak keluarga, setidaknya dengan Alex menikah akan ada anggota keluarga baru yang akan meramaikan mansion ini, terlebih saat Alex juga sudah memiliki anak, aku pasti sangat bahagia," kata Flora tersenyum, dia membayangkan berapa senangnya saat melihat Alex menikah lalu memiliki anak, pasti mansionnya menjadi ramai kembali. "Kau bahagia jika itu terjadi?" Tanya Carly. "Tentu saja, hanya membayangkannya saja sudah membuatku bahagia, apalagi saat kejadian itu benar-benar terjadi," kata Flora yang membuat Carly tersenyum lebar, "Jika kau bahagia, maka kau harus makan yang banyak agar kau tetap sehat dan melihat putramu menikah memiliki anak yang banyak," kata Carly yang di angguki oleh Flora. "Tentu aku akan melakukannya," kata Flora, Carly memeluk tubuh istrinya dengan erat dan menciumi pipinya. "Kau yang akan menemaniku di masa tua ku nantinya, Sayang. Aku berharap kau menjadi wanita kuat, kepergian keluarga kita adalah sebuah takdir, tapi kau melupakan jika suatu saat nanti, keluarga kita akan bertambah dengan hadirnya menantu menantu kita, dan cucu cucu kita, untuk itu jangan pernah seperti ini lagi, itu sangat membuatku sedih, bagaimanapun sekarang yang ku miliki hanya dirimu," kata Carly yang membuat Flora menjadi menghangat dan bersalah, "Maaf, Sayang," kata Flora yang di sengumi oleh Carly yang mencium bibirnya. "Tidak apa, nanti aku akan mengatakannya kepada Alex dan Kayla, dan meminta mereka untuk segera meresmikan hubungan mereka," kata Carly yang membuat Flora semakin melebarkan senyumnya. Setelah melihat Flora istirahat, Carly menyusul Alex dan Kayla di bawah. Carly memicingkan alisnya karena sudah tidak ada Kayla di sana. "Di mana Kayla?" Tanya Carly. "Sudah ku suruh pulang," kata Alex dengan santai. "Aku meminta dia membawa mobilku, Dad, tenang saja, aku tidak sekejam itu," kata Alex yang seakan tau apa yang ingin Carly katakan. "Sekarang katakan apa rencana Daddy sehingga Daddy mengatakan kalau Kayka adalah kekasihku, kau sangat tau kalau Kayla bukan kekasihku, dan bahkan aku tidak menyukainya." Protes Alex. "Kalau begitu kau harus membisakan diri dengannya, karena mungkin sebentar lagi kau harus menikahinya," kata Carly yang membut Alex terkejut. "Dad, apa-apaan ini, ini sudah keterlaluan, dan aku tidak mau," kata Alex yang tentu saja menolak perkataan ayahnya. "Kau harus mau jika ingin ibumu sembuh," kata Carly "Kau bahkan tidak akan menolak jika kau tadi mendengar perkataan ibumu," "Dia senang dan bahagia setelah dia tau kalau kau memiliki kekasih lagi, dia menginginkan pernikahanmu secepatnya, dia menginginkan mansion ini kembali ramai setelah kita kehilangan keluarga kita, apa kau tidak melihat bagaimana bahagianya ibumu ketika mendengar kau memiliki kekasih? Dia sangat bahagia," kata Carly
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN