POV Redi "Dek, mau jalan-jalan dulu, tak?" Aku pandang dia. Putri hanya noleh sekilas, tak menjawab. "Kakak ni tanya, jawablah Dek." Nelangsa aku, juga kesal kalau terus dikacangi begini. Ia menghela napas. Tangannya bergerak mengusap air mata yang merembes pelan ke pipinya, tak tega benar aku lihatnya. Tapi gedek juga pada sikapnya akhir-akhir ini. "Jangan buat kakak kesallah, Dek. Adek jawab, mau tak kita jalan-jalan dulu?" Aku coba terus sabar. Kata ibu, sebagai suami itu harus banyak sabar pada istri. "Terserah kakak." "Ayoklah kalau begitu kita jalan-jalan dulu, belanja-belanja dulu biar hati adek senang." "Gak mau belanja." "Baiklah kalau tak mau, kita ke Mesuji sekarang saja." Aku memandangnya, perhatikan wajahnya yang sangat sedih. "Iya," hanya sahutan singkat. Aku ambil