POV Putri
Tangan Om Redi mengusap sudut mataku. "Diamlah, kakak ni sedih juga kalau lihat adek ni sedih. Kakak tak suka lah kalau adek nangis. Diamlah."
Aku tersengal. "Iya kak ini aku diem."
Tangan Om Redi kembali mengusap sudut mataku, lalu memelukku. Kurasakan tangannya bergerak turun naik di rambutku lalu ia memandangku dengan wajah sedih.
"Kakak ni, tak suka lah dengan sikap adek akhir-akhir ini. Adek menyebalkan sangat. Buat hati kakak sakit. Kakak ni, merasa tak dianggap sama istri sendiri."
"Aku minta maaf, Kak, kalau aku udah nyakitin kakak. Makasih udah kasih aku kesempatan, aku gak akan kecewain kakak."
"Tak bolehlah kecewakan kakak lagi."
"Iya aku janji gak akan kecewakan kakak lagi. Janji."
Om Redi mencium keningku, menatapku penuh sayang.
"Adek mau ke rumah ayah, tak
