POV Redi Aku terjaga tepat jam 2 dini hari karena kedinginan, selimut hanya teronggok di dekat kakiku, masih dalam keadaan terlipat rapi. Aku menggeliat, dingin sangatlah udara, enaknya tidur di samping Putri peluk dia bukannya tidur sendiri-sendiri macam pejantan belum laku saja. Aku ni sudah laku dan punya bini cantik tak bolehlah disia-siakan. Maka aku pun bangkit berdiri dan jalan keluar kamar sambil menguap. Ngantuk sangat. Mei dan Nari sudah tak ada di ruang tengah lagi, itu tandanya aku bisa ke kamar Putri sekarang. Dengan hati girang aku pun melangkah mendekat, lalu memutar handel pintu, refleks melompat ke samping saat tiba-tiba bahuku disentuh dari belakang. "Astaga kau ni! Hampir kau buat aku jantungan lah! Hampir lepas lah jantungku gara-gara kau!" Aku noleh, mandang Mei ya