POV Redi "Peningnya aku niii. Peningnyaa," kataku sambil menabok-nabok kepala. Mana bisalah dua betina tu tinggal di sini? Walau untuk sementara, tetap saja aku ni tak nyaman rasanya. Aku hela napas panjang-panjang berusaha untuk sabar. Besok cari kontrakan siapa tahu dapat. Harus dapat lah, karena aku ni tak nyaman ada orang asing tenggal dengan kami. Aku kembali hela napas, beban di d**a ini terasa berat sangat. Dengan cepat kukenakan baju lalu keluar dari kamar mandi, Putri sedang menyusui Raja, dia mendongakkan wajah dan pandang aku tanpa mengatakan apa pun. Matanya yang bulat seperti kucing terlihat berkaca-kaca, sepertinya hendak nangis. Aku masih kesal sangat padanya yang bisa-bisanya kemarin tak WA Mei atau Nari untuk memberitahu bahwa aku tak suka mereka menginap, jadi aku memut