65

1531 Kata

POV Redi Ala-maaak, dia lagi dia lagi. Benar-benar kesal, aku. Gedek, aku. Di sampingku, Putri mencebik. Aku ambil mangkuknya juga mangkukku lalu dengan cepat berdiri. "Dek, makan di luar saja yok? Enak kali di sana, segar sangat udaranya." Aku nunjuk dengan daguku. Putri mandang ayahnya yang mesam-mesem dengan tangan mengetuk-ngetuk meja lantas berdiri. Kami pun duduk di alun-alun. Di sekitar ramai dengan anak bau kencur cewek-cowok sedang cakap-cakap. "Ayah kau benar-benar buat kesabaran kakak ni terkuras." Putri pandang aku, dia mengulum senyum. Ditusukkannya garpu ke bakso lalu menyuap perhalan. Aku natap ke penjual es krim, lalu ganti memperhatikan biniku yang sedang kunyah makanan. "Kau mau itu, tak?" Dia ngangguk dengan malu-malu. Aku menjawil dagunya dengan gemas. Tanpa ba bi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN