64

1712 Kata

POV Redi Putri lagi-lagi tertawa. Aku mendelik padanya. "Haish, tertawa terus kau ni. Siap-siap, kau. Aku tinggu depan." Aku nuding keluar. Dia ngangguk. Aku pakai baju lalu jalan ke teras di mana Zain dan Cinta sedang berbincang. Kulihat sohibku itu menggenggam tangan istrinya. "Mau apalah kalian ke sini? Tak bilang-bilang, pula." Gerutuku, dengan kesal sentakkan p****t di kursi. Zain menggelengkan kepala sambil senyum kecil, sementara Cinta mengalihkan pandang. Tahu benar aku, dia begitu benci pada mantunya ini. Tapi aku bersikap cuek agar Zain tak sangka yang bukan-bukan apa yang sebenarnya terjadi pada kami. "Aku ke sini mau memberikan itu, Red." Tangan Zain menuding ke meja pada tas hitam yang mengembung. Aku mereka-reka isinya, sepertinya duit, tu. Apalagi yang dibawanya selain i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN