82

1350 Kata

POV Nana Melihat tatapan Mas Zain, aku benar-benar takut. Aku menundukkan pandangan, tapi Mas Zain mendongakkan daguku, tatapannya tajam bagai belati yang siap dihunjamkan kapan saja. "Jawab ucapan Mas!" "A-ku, aku dan Ed saling mencintai, Mas." Dadaku bergemuruh. Tatapan Mas Zain menajam. Dengan secepat kilat tangannya terangkat, mbak Cinta berlari mendekat dan mencengkal tangannya kuat. "Mas, ada apa sebenarnya? Kendalikan emosimu, Mas." Mbak Cinta menurunkan tangan Mas Zain. Zakun saudaraku satu-satunya itu bergerak naik turun, giginya bergemeretak keras dan ia meninju udara sekuat tenaga. Tatapannya padaku luar biasa kesal, membuatku hanya terdiam tak berani mengatakan apa pun. Mas Zain mengatur napas. Berkali-kali disentak napas kuat. Mbak Cinta mengusap-usap dadanya. "Dia adik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN