Aku mengelap meja dan memandang suamiku yang duduk di sofa, langsung berpaling saat bertatapan denganku. Biar deh dia ngambek, nanti juga tergoda. Lihat saja nanti. "Masih ngambek Kak sama aku?" Aku tak tahan untuk tak bertanya. Om Redi terus memandang ke arah lain. Sungguh gak enak banget didiemin. Akhirnya aku duduk di dekatnya, meraih kepalanya untuk menatapku. Om Redi menatapku tanpa ekspresi. "Ngambek mulu, deh. Baikan, yuk? Maaf deh aku salah. Hehe." Aku nyengir. "Tak usahlah adek pegang-pegang kakak. Aku ni kan hanya kakak kau." Aku nyengir.Tanganku menggaruk kepala yang tak gatal. Om Redi kembali memalingkan muka. "Ya gak begitu juga kali, Kak. Aku minta maaf deh. Maaf ya, Kak?" Om Redi terus diam, sengaja menyentak napas kuat-kuat. Aku mencium pipinya lembut lalu berdiri. Ya