Part 18

1501 Kata

POV Putri Raja terus menangis dalam gendongan Mei, Raja memandangiku. Tatapan Om Redi juga tertuju ke arahku. Duuh, bagaimana ini? Melihat Raja yang kehausan aku tidak tega. "Ayo, sama ka-kak." Aku berkata dengan canggung, merasa berdosa juga bersalah menyebut diriku kakak pada Raja. Om Redi terus memperhatikanku lama, begitu pun Nari yang baru saja keluar kamar menenteng tas cangklong. "Ayo, sini." Aku mengulurkan tangan. Mei terlihat ragu memberikan padaku, tapi aku terus mengulurkan tangan. "Aku bisa nenangin dia kok, Mei. Karena dia seringnya sama aku daripada sama ayahnya. Tenang aja," kataku sambil menggendong Raja. Aku meletakkan kepalanya di lengan tangan lalu mendekapnya ke d**a, Raja langsung diam tapi itu tak berlangsung lama. Ia kembali menangis. Bulir air matanya yamg ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN