POV Putri Aku tertawa sepanjang jalan ke pasar, sumpah rasanya senang sekali. Sungguh tak sabar melihat reaksi bibi untuk satu Minggu ke depan. Sudah lega rasanya d**a ini tak terbebani lagi. Sampai pasar, aku menuju toko baju dan memilah beberapa yang ukuran lebar terasa lembut dikulit. Keluar dari toko baju, aku menuju toko boneka dan membeli beberapa ukuran sedang dan besar. Hati sedang senang, ditambah sudah lama gak belanja, jadi seperti gak minum lama dan disuguhkan air es. Mak nyees, nikmat rasanya. Aku masuk ke rumah menenteng belanjaan, sungguh tak sabar mencobanya. Saat aku hendak masuk kamar, kudengar suara ibu pada Om Redi. "Red, untuk 4 bulanan Putri besok, pesan ayamnya di jalur tengah saja kenalan ibu, lumayan selisih 3000 perkilonya." "Boleh juga tu, Bu. Tapi uangnya ad