POV Putri Hanya masalah sepele, tapi itu membuatku luar biasa sedih. "Aku mau salat," kataku sambil berpaling, merasa jengah karena tatapannya terus tertuju ke wajahku. Tangan Om Redi mengusap pipiku. "Adek ni habis nangis, pasti," ucapnya penuh keyakinan. Aku menggeleng. Kulepas tangannya dari wajahku lantas berdiri. Om Redi menarikku kuat hingga istrinya ini terduduk di pangkuannya. Kedua tangannya memelukku dari belakang dan ia menoleh menatapku lekat. "Adek ni kenapalah? Tadi sepertinya senang sangat habis belanja-belanja, sekarang wajahnya muram sangat." Ia terlihat penasaran. Dasar lelaki nggak peka. Gimana aku nggak sedih coba, ia membicarakan kejelekanku pada Ibu. "Aku mau salat." Aku berdiri, melangkah cepat meninggalkannya. Terdengar helaan napas. Segera aku ambil wudu dan j