55

1371 Kata

POV Redi Rasanya aku ni baru saja tidur saat bahuku diguncang-guncang. Aku buka mata sedikit, Putri duduk di dekatku dengan rambut tergerai basah. Aroma lulur bengkuang menguar segar dari tubuhnya. Dia mengenakan dres cokelat longgar polos semata kaki. "Bangun, Om. Udah azan." Aku tarik dia hingga tubuhnya terjatuh di dadaku. Kudekap dia erat dan cium bibirnya. Dia memukuli bahuku pelan. "Om, salat dulu. Nanti keburu ayah bangun." "Memang kenapalah kalau ayah kau bangun?" Aku tatap dia heran. Dia mendelik. "Ya nanti keauan, lah, kita habis ngapain semalam. Sana cepetan mandi, baru nenek yang bangun." "Baiklah, baiklah, bangun ni, aku." Aku pun duduk. Putri beranjak bangkit lalu tarik tanganku hingga lakinya ini berdiri. Disambarnya handuk di lengan kursi lantas dia kalungkan ke lehe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN