POV Redi Aku noleh lagi ke rumah nenek, masih tidak sangka Nana sudah pulang. Tapi kenapa seorang diri saja?Aku tahu betul niat dia pergi waktu itu karena ingin jumpa dengan pacarnya, Zain pun bilang demikian padaku. Cubitan keras di pinggang buatku meringis. Sakit benar nii. Kulihat di spions biniku menatap dengan wajah kesal, matanya berbinar seperti hendak nangis. "Pasti kakak seneng banget ya karena bibi pulang?" "Ya senang, lah." Senang tak terkira hatiku ni. "Senang, Kak?" Ulangnya seolah salah dengar. Aku ngangguk mantap. "Ya senanglah. Adek kan tahu sendiri bibi kau tu cinta pertama kakak." Putri tampak menggigit bibir. Haiish, dia tanya dijawab malah cemberut. Sudut matanya kini neteskan air bening, Putri menghapusnya cepat dengan telapak tangan dan memandangku sebal. Aku