POV Redi Aku senang sangat, sepanjang jalan menuju rumah terus saja senyum-senyum. Putri melingkarkan tangan ke perutku, sesekali aku usap tangannya di perutku dan bersiul-siul kecil. Putri tersenyum saat berpandangan denganku di spions. "Kakak sepertinya seneng banget." Aku ngangguk. "Ya senanglah. Aku ni bentar lagi punya buntut. Suka kali aku sama anak kecil tuu. Apalagi anak sendiri. Kau tak senang memangnya?" Aku balik tanya. Lagi-lagi senyum sendiri. "Senang jugalah. Walau aku masih agak kaget, siii. Masih gak nyangka ju-gaaa." "Samalah, kakak ni tak nyangka juga. Kita ada yang halangi terus padahal, kan?" Aku ngerling padanya, membuat wajahnya langsung memerah. Dia cemberut. "Kita pernah sekali gak pakai." "Nah, itu herannya. Kakak ni masih heran sangat, hanya sekali tak paka