Apa salahnya lah cemas pada bini sendiri tu? Aneh benar mereka tuu. Aku mendelik pada ibu lalu sambar HP di tangannya dan berjalan menjauh. Ibu tertawa kecil. Aku noleh dan mendelik padanya. "Apalah kau Dek senyum-senyum begitu? Kau olok kakak, kah?" Aku setengah mendelik. "Enggak papa kok, Kak." Putri menggelengkan kepala. "Tak papa tapi senyum-senyum sendiri kau. Masih waras kan?" Kuembuskan napas kuat. Putri melotot. "Iih, nyebelin banget deh. Kalau gak waras gak mungkin terima telepon dari kakak lah. Aneh banget." Aku ngangguk-ngangguk. "Begitukah?" "Iyalah!" Aku tertawa kecil. "Begitu rupanya." "Kakak udah makan?" "Sudahlah tadi. Adek sudah makan belum?" tanyaku balik. "Udah barusan." Hening. Kami berdua hanya pandang-pandangan lewat HP. Sesekali dia senyum lalu tangannya